Para wisatawan yang berkunjung seiring dengan memadainnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata di daerah ini juga memberikan manfaat bagi
masyarakat. Kebutuhan akan tempat tinggal sementara dari wisatawan yang dijawab dengan pembangunan losmen dan tempat – tempat penginapan lain yang memberikan
kesempatan kerja bagi masyarakat sebagai karyawan atau yang mengelola penginapan ini. Keinginan untuk memperoleh cinderamata sebagai barang kenang –
kenangan dari daerah yang dikunjungi wisatawan juga memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat dalam membuka usaha – usaha dagang untuk menjual barang
khas daerah tersebut.
IV.I.1. Sektor perdagangan
Sebagian kecil masyarakat Sembahe berprofesi sebagai pedagang dimana menjual barang dagangannya untuk memenuhi kabutuhan sehai – hari. Para pedagang
di Sembahe diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Pedagang menetap
Pedagang menetap adalah kelompok masyarakat yang menjual barang dagangannya untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.Penulis membagi pedagang
menetap menjadi 2 kelompok, yaitu pedagang kelontong dan pedagang souvenir atau cendera mata.
Pedagang kelontong adalah kelompok pedagang yang menjual barang – barang pokok seperti beras, minyak goring, minyak tanah, sabun, minuman dan
barang – barang kebutuhan pokok lainnya.Seiring meningkatnya arus kunjungan
Universitas Sumatera Utara
wisata dari tahun ke tahun pada decade 1980 – 1990, maka makin mempengaruhi kemajuan usaha kelontong ini.Hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya
permintaan barang – barang dagangan mereka, dimana selain itu untuk konsumsi masyarakat lokal juga disediakan.
Pedagang souvenir atau cenderamata adalah pedagang yang menjual barang – barang karya seni sebagai barang kenang – kenangan untuk wisatawan.Di kawasan
pemandian sembahe merupakan pusat penjualan souvenir atau cenderamata tepatnya di pintu masuk pemandian itu.Barang – barang souvenir yang diperjual belikan di
sebuah kios adalah bentuk rumah – rumah adat kas Karo.
22
Bapak P. Ginting salah satu pemilik kios menyatakan bahwa beliau menjalani profesi sebagai pedagang souvenir sejak tahun 1976. Barang – barang yang
dijualnya seperti ukiran ruha adat karo, ulos, ukiran gantungan kunci danlain – lain.
2. Pedagang Musiman
Pedagang musiman adalah pedagang yang menjual barang dagangannya pada saat – saat tertentu seperti pada hari – hari besar atau hari libur.Hal ini disebabkan
karena pada saat – saat itu Sembahe banyak di kunjungi oleh wisatawan. Pedagang yang termasuk dalam kelompok 2 ini adalah pedagang kecil – kecilan seperti penjual
buah durian, mie, minuman botol, rokok, mie goring dan nasi bungkus. Biasanya para pedagang ini mendirikan tenda atau berkeliling.
23
22
Wawancara dengan P. Ginting, tanggal 26 Oktober 2012
23
Wawancara dengan S.Br Ginting, tanggal 28 Oktober 2012
Universitas Sumatera Utara
Pedagang musiman ini biasanya dilakoni oleh para ibu – ibu dan anak – anak.Mereka memanfaatkan waktu ketika Sembahe ramai dikunjungi wisatawan
untuk menambah pendapatan keluarga.Seperti yang diungkapkan oleh ibu S.br Ginting beliau kadang berdagang mie goreng ketika hari – hari libur walaupun
suaminya bekerja sebagai salah seorang supir angkutan umum.Untuk mendapatkan keuntungan yang agak lebih, para pedagang musiman ini biasanya menaikan harga
dan kadang – kadang terjadi kecurangan dengan mempermainkan rasa dan isinya.Hal inilah yang melahirkan suatu pandangan yang buruk tentang pariwisata Sembahe.
IV.2. Aspek Sosial Budaya