Dinamika Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap

27 seorang pribadi dengan kecakapan, kebutuhan, dan keinginan masing- masing. Pemimpin memberikan nasihat yang bermakna, memberi pelatihan yang diperlukan dan bersedia mendengarkan pandangan dan keluhan daeri karyawan atas apa yang terjadi pada perusahaan. e. Idealized Influence Pemimpin berusaha mempengaruhi karyawan dengan menekankan pentingnya nilai-nilai dan keyakinan, pentingnya keikatan pada keyakinan tersebut, perlu dimilikinya tekad mencapai tujuan. Pemimpin memperlihatkan kepercayaan pada cita-cita, keyakinan, dan nilai hidup. Pengaruh idealis menunjukkan pengembangan rasa percaya dan hormat pada bawahan. Pemimpin dengan pengaruh idealis berperan sebagai model dengan tingkah laku dan sikap yang mengandung nilai-nilai yang baik bagi perusahaan.

C. Dinamika Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan Kepuasan kerja adalah tingkatan kenikmatan yang diterima orang dari mengerjakan pekerjaan. Kepuasan kerja didasarkan pada perbandingan antara yang diterima pegawai dari perusahaan dibandingkan dengan yang diharapkan, diinginkan atau dipikirkan seseorang. Kepuasan karyawan merupakan ukuran sampai seberapa jauh perusahaan dapat memenuhi harapan karyawannya yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam pekerjaan dan jabatannya. Karyawan yang tidak puas biasanya mempunyai motivasi kerja yang rendah sehingga dalam 28 bekerja pun biasanya kurang bersemangat, malas, lambat bahkan bisa banyak melakukan kesalahan dan lain lain yang bersifat negatif sehingga akan menimbulkan pemborosan biaya, waktu dan tenaga. Robbins 2003 menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang seharusnya diterima. Ramlan Ruvendi 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Di Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor”, menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan pengaruh signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja pegawai Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Diungkapkan pula bahwa gaya kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi contingency. Salah satu faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja ialah sifat pemimpin yang tidak mau mendengar keluhan dan pandangan pekerja dan mau membantu apabila diperlukan. Seorang pekerja yang menerima penghargaan dari pemimpin yang lebih tinggi dibandingkan dengan penilaian mereka sendiri akan lebih puas, akan tetapi pemimpin yang terlalu ketat akan menyebabkan tingkat kepuasan yang rendah. Hubungan yang akrab antara Kepemimpinan Transformasional dan Kepuasan Kerja merupakan suatu sikap saling tolong-menolong dengan teman sekerja serta peran pemimpin sangat penting dan memiliki hubungan kuat dengan kepuasan kerja dan tidak ada kaitannya dengan keadaan tempat kerja serta jenis 29 pekerjaan. Kepemimpinan Transformasional yang efektif merupakan kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi contingency. Indikasi turunnya semangat dan kegairahan kerja ditunjukkan dengan tingginya tingkat absensi dan perpindahan pegawai. Hal itu timbul sebagai akibat dari kepemimpinan yang tidak disenangi. Berdasarkan uraian diatas, dapatlah disimpulkan bahwa kepemiminan transformasional berpengaruh positif terhadap kepuasaan kerja, semakin baik kepemimpinan transformasional yang diterapkan atasan, semakin tinggi pula kepuasaan kerja karyawan.

D. Hipotesa Penelitian