Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kesimpulan

3

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapakah kandungan N, P, K, dan C-organik pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit yang dihasilkan ? 2. Apakah pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit memenuhi persyaratan teknis minimal pupuk organik cair menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 70PermentanSR.140102011 ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit dibuat dengan variasi komposisi bahan yaitu tanpa penambahan feses sapi dan dengan penambahan feses sapi serta variasi waktu fermentasi selama 1 bulan dan 1,5 bulan.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kandungan N, P, K, dan C-organik pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit. 2. Mengetahui kualitas pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit berdasarkan persyaratan teknis minimal pupuk organik cair menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 70PermentanSR.140102011.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara pembuatan pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit. 2. Meningkatkan nilai ekonomis pelepah kelapa sawit yang selama ini dianggap sebagai limbah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis sehingga pemanfaatannya lebih optimal. 3. Mengatasi masalah lingkungan dengan memanfaatkan limbah pelepah kelapa sawit menjadi pupuk organik cair. 4. Dapat diaplikasikan ke tanaman seperti sayur-sayuran. 51 BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit memiliki kandungan unsur hara makro yang berbeda-beda tergantung dari komposisi bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik cair dan waktu fermentasi. Untuk perlakuan P 1 Q 1 kandungan unsur haranya yaitu N = 0,08 , P = 0,11 , K = 0,24 , dan C-organik = 1,75 , perlakuan P 2 Q 1 memiliki kandungan unsur N = 0,11 , P = 0,13 , K = 0,19 dan C-organik = 2,21 , P 1 Q 2 memiliki kandungan unsur N = 0,11 , P = 0,15 , K = 0,29 dan C-organik = 0,85 serta perlakuan P 2 Q 2 memiliki kandungan unsur N = 0,14 , P = 0,18 , K = 0,22 dan C-organik = 1,21 . Pupuk organik cair terbaik dihasilkan pada perlakuan P 2 Q 2 karena memiliki kandungan unsur hara yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. 2. Pupuk organik cair dari limbah pelepah kelapa sawit belum memenuhi persyaratan teknis minimal pupuk organik cair menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 70PermentanSR.140102011. Namun, hampir semua perlakuan pada pembuatan pupuk organik cair ini memiliki kandungan unsur hara makro dan C-organik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pupuk organik cair komersil yang dijual dipasaran seperti pupuk organik cair Golden Harvest dan Natural Alam 1.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 10 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat

3 83 102

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre Nursery

4 102 53

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Pemberian Kompos Sampah Pasar dan Pupuk NPKMg (15:15:6:4) di Pre Nursery

6 79 69

Pengaruh Pemberian Limbah Kalapa sawit (Sludge) dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinsensis Jacq) di Pembibitan Awal

0 25 95

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq) Terhadap Pupuk Cair Super Bionik Pada Berbagai Jenis Media Tanam di Pembibitan Utama

0 30 78

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Dan Plastik Polipropilen (PP) Terhadap Fungi Pelapuk Kayu(Pycnophorus sanguinius FR dan Schizophyllum commune FR)

2 61 68

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq) dan Plastik Polipropilena Terhadap Cuaca

1 54 74

Pertumbuhan Mucuna Bracteata L. Dan Kadar Hara Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Hayati

3 63 66

Model pendugaan cadangan karbon pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) umur 5 tahun di perkebunan kelapa sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat.

6 77 76

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 15 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit Putri Hijau, Besitang Sumatera Utara

5 61 75