Gambar 4.2 Kurva Kalibrasi Besi
Berdasarkan kurva di atas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan serapan, dengan koefisien korelasi r kalsium 0,9995 dan besi
0,9992. Nilai ini menunjukkan adanya korelasi linier yang menyatakan adanya hubungan antara X Konsentrasi dan Y Serapan Shargel dan Andrew, 1985.
Data hasil pengukuran serapan larutan baku kalsium dan besi, perhitungan persamaan garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 7 sampai dengan Lampiran 8,
halaman 49 sampai halaman 51.
4.2.2 Pengukuran Kadar Kalsium dan Besi dalam Sampel
Pada pengukuran sampel yang dilakukan secara spektrofotometri serapan atom, terlebih dahulu dikondisikan alat dengan baik dan benar. Setelah itu,
dilakukan pengenceran terhadap sampel. Pengenceran yang dilakukan yaitu sebesar 50 kali 501 untuk kalsium dan 50 kali 501 untuk besi. Selain itu,
karena sampel memiliki kadar mineral yang cukup tinggi sehingga agar diperoleh nilai serapan yang berada dalam rentang kalibrasi maka sampel harus diencerkan.
Konsentrasi kalsium dan besi dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi larutan baku kalsium dan besi. Data dan contoh
Universitas Sumatera Utara
perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 9 sampai dengan Lampiran 16, halaman 53-60 dan Lampiran 17, halaman 61.
Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 18 sampai dengan Lampiran 21, halaman 62 sampai
halaman 81. Hasil analisis kuantitatif mineral kalsium dan besi dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Analisis Kuantitatif Mineral Kalsium dan Besi dalam Sampel
Daun Singkong Biasa No
Sampel Kadar
Kalsium mg100g
Penurunan Kadar
Kadar Besi
mg100g Penurunan
Kadar
1. DSB Segar
88,5986 ± 1,5632
- 4,3214
± 0,2173 -
2. DSB Rebus 60
o
C 76,9606
± 0,1810 13,13
3,1405 ± 0,4024
27,32 3.
DSB Rebus 70
o
C 62,9895
± 0,1548 28,90
2,7175 ± 0,0798
37,15 4.
DSB Rebus 80
o
C 57,1177
± 0,3520 35,53
2,1716 ± 0,1181
49,74 Keterangan : DSB = Daun Singkong Biasa
Data yang didapat kemudian dihitung berapa besar persentase penurunan kadar dari masing
–masing mineral pada sampel yaitu penurunan kadar kalsium pada daun singkong biasa segar dan penurunan kadar besi pada daun singkong
biasa segar. Data dan Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 22, halaman 87 dan Lampiran 24, halaman 89. Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui
bahwa kadar kalsium dan besi pada daun singkong biasa segar lebih besar dibandingkan kadar kalsium dan besi di dalam daun singkong biasa rebus.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Analisis Kuantitatif Mineral Kalsium dan Besi dalam Sampel
Daun Singkong Keriting No
Sampel Kadar
Kalsium mg100g
Penurunan Kadar
Kadar Besi
mg100g Penurunan
Kadar 1.
DSK Segar 81,4995
± 0,7007 4,9263
± 0,1016 2.
DSK Rebus 60
o
C 64,6114
± 0,6675 20,72
3,9729 ± 0,1366
19,35 3.
DSK Rebus 70
o
C 59,2200
± 0,4467 27,34
2,8985 ± 0,1165
41,16 4.
DSK Rebus 80
o
C 52,0144
± 0,2915 36,18
1,8515 ± 0,1173
62,41 Keterangan : DSK = Daun Singkong Keriting
Data yang didapat kemudian dihitung berapa besar persentase penurunan kadar dari masing
–masing mineral pada sampel yaitu penurunan kadar kalsium pada daun singkong keriting segar dan penurunan kadar besi pada daun singkong
keriting segar. Data dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 23, halaman 88 dan Lampiran 24, halaman 89.
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa kadar kalsium dan besi pada daun singkong keriting segar lebih besar dibandingkan kadar kalsium dan besi di
dalam daun singkong keriting rebus. Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak dan melebur pada
suhu 845
o
C sedangkan besi adalah logam berwarna putih perak dan melebur pada suhu 1535
o
C Vogel, 1979. Dilihat dari tingkat melebur kedua logam tersebut bahwa besi memiliki suhu melebur lebih tinggi daripada kalsium, sedangkan hasil
yang didapat dalam penelitian yang saya lakukan bahwa penurunan kadar kalsium baik pada daun singkong keriting maupun daun singkong biasa lebih tinggi
daripada penurunan kadar besi. Hal ini disebabkan karena kandungan dari logam kalsium memiliki kadar lebih tinggi daripada logam besi, sehingga persentase
penurunan kadar kalsium lebih rendah.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Pengujian Beda Nilai Rata-rata Uji ANOVA