Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data

67 5 Keputusan uji H ditolak jika t Î DK 6 Kesimpulan - Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika H diterima. - Kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda jika H ditolak. Budiyono, 2004:145

3. Pengujian Hipotesis

a. Model Dalam penelitian ini pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama 2x3. Analisa variansi dua jalan yang merupakan perluasan dari analisis variansi jalan, bertujuan untuk membandingkan rata-rata beberapa populasi baik rata-rata baris maupun kolom dalam sel. Anava dua jalan bertujuan unuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, kolom dan kombinasi efek baris dan kolom terhadap variabel terikat. Model: X ijk = m + a i b j ab ij + e ijk dengan : X ijk = pengamatan pada subyek ke- k pada baris ke- i dan kolom ke- j i = 1, 2, ..., p, p : cacah baris j = 1, 2, ..., q, q : cacah kolom k = 1, 2, ..., n ij , n ij : cacah pengamatan per sel m = rerata besar 68 a i = efek baris i terhadap X ij b j = efek kolom j terhadap X ijk ab ij = kombinasi efek baris ke- i dan kolom ke- j terhadap X ijk e ijk = galat eksperimen yang berdistribusi normal dengan rataan 0 Budiyono, 2004:207 b. Prosedur Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yaitu: 1 Hipotesis H 0A : a i = 0, untuk setiap i = 1, 2 tidak ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat H 1A : paling sedikit ada satu a i yang tidak nol ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat H 0B : b j = 0, untuk setiap j = 1, 2, 3 tidak ada perbedaan efek antara kolom terhadap variabel terikat H 1B : paling sedikit ada satu b j yang tidak nol ada perbedaan efek antara kolom terhadap variabel terikat H 0AB : ab ij = 0, untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat H 1AB : paling sedikit ada satu ab ij yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat Budiyono, 2004:211 2 Taraf signifikansi: a = 0,05 69 3 Komputasi Notasi dan tata letak dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.2 Data amatan, Rataan dan Jumlah Kuadrat Deviasi Media Pembelajaran Motivasi Belajar Tinggi B 1 Sedang B 2 Rendah B 3 Media Komputer A 1 n 11 SX 11 11 X å 2 11 X C 11 SS 11 n 12 SX 12 12 X å 2 12 X C 12 SS 12 n 13 SX 13 13 X å 2 13 X C 13 SS 13 Media OHP A 2 N 21 SX 21 21 X å 2 21 X N 22 SX 22 22 X å 2 22 X N 23 SX 23 23 X å 2 23 X 70 C 21 SS 21 C 22 SS 22 C 23 SS 23 Tabel 3.3 Rataan dan Jumlah Kuadrat Faktor B Faktor A B 1 B 2 B 3 Total A 1 11 X 12 X 13 X A 1 A 2 21 X 22 X 23 X A 2 Total B 1 B 2 B 3 G Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi- notasi sebagai berikut: n ij = ukuran sel ij sel pada baris ke-i kolom ke-j = banyaknya data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij h n = rataan harmonik frekuensi seluruh sel = å j , i ij n 1 pq N = å j , i ij n = banyaknya seluruh data amatan C ij = ij 2 ij n x å 71 SS ij = ijk 2 k ijk k 2 ijk n X X ÷ ø ö ç è æ - å å = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij ij AB = ij X = rataan pada sel ij A i = å j ij AB = jumlah rataan pada baris ke-i B j = å i ij AB = jumlah rataan pada kolom ke-j G = å j , i ij AB = jumlah rataan semua sel Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran 1, 2, 3, 4, dan 5 sebagai berikut: 1 = pq G 2 2 = å j , i ij SS 3 = å i 2 i q A 4 = å j 2 j p B 5 = å j , i 2 ij AB a Jumlah kuadrat Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah kuadrat, yaitu: JKA = h n {3 – 1} JKB = h n {4 – 1} JKAB = h n {1 + 5 – 3 – 4} JKG = 2 1 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Dengan: JKA = jumlah kuadrat baris JKB = jumlah kuadrat kolom JKAB = jumlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom JKG = jumlah kuadrat galat JKT = jumlah kuadrat total b Derajat kebebasan Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah: dkA = p – 1 dkAB = p – 1q – 1 dkT = N – 1 dkB = q – 1 dkG = N – pq c Rataan kuadrat RKA = dkA JKA RKAB = dkAB JKAB RKB = dkB JKB RKG = dkG JKG i i 4 Statistik uji a Untuk H 0A adalah F a = RKG RKA yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq. b Untuk H 0B adalah F b = RKG RKB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq. c Untuk H 0AB adalah F ab = RKG RKAB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1q – 1 dan N – pq. 5 Daerah kritik a Daerah kritik untuk F a adalah DK = {F a | F a F a; p – 1, N – pq } b Daerah kritik untuk F b adalah DK = {F b | F b F a; q – 1, N – pq } c Daerah kritik untuk F ab adalah DK = {F ab | F ab F a; p – 1q – 1, N – pq } 6 Keputusan uji H ditolak jika F hitung terletak di daerah kritik. c. Rangkuman Analisis Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Sumb er JK dk RK F hitu ng F ta bel Baris JK p RK F a F ta ii ii A A – 1 A bel Kolom B JK B q – 1 RK B F b F ta bel Intera ksi AB JK AB p – 1 q – 1 RK AB F ab F ta bel Galat G JK G N – pq RK G - - Total JKT N – 1 - - - Budiyono, 2004: 228-233 d. Uji Lanjut Untuk uji lanjut pasca anava, digunakan metode Scheffe’ untuk anava dua jalan. Langkah-langkah dalam menggunakan Metode Scheffe’ adalah sebagai berikut: 1 Mengindentifikasi semua pasangan komparasi rerata. 2 Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. iii iii 3 Menentukan taraf signifikansi a = 0,05. 4 Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut: a Komparasi rataan antar kolom Uji Scheffe’ untuk komparasi rataan antar kolom adalah: F i – j = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - j i 2 j i n 1 n 1 RKG X X Daerah kritik untuk uji itu ialah: DK = {F i – j | F i – j q – 1 F a; q – 1, N – pq }. Makna dari lambang-lambang pada komparasi ganda rataan antar kolom ini mirip dengan makna lambang-lambang komparasi ganda rataan antar baris hanya dengan mengganti baris menjadi kolom. b Komprasi rataan antar sel pada kolom yang sama Uji Scheffe’ untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah: F ij – kj = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - kj ij 2 kj ij n 1 n 1 RKG X X Dengan: F ij – kj = nilai F obs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj. ij X = rataan pada sel ij. kj X = rataan pada sel kj. iv iv RKG = rataan kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi. n ij = ukuran sel ij. n kj = ukuran sel kj. Daerah kritik untuk uji: DK = {F ij – kj | F ij – kj pq – 1 F a; pq – 1, N – pq }. c Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama Uji Scheffe’ untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah: F ij – ik = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - ik ij 2 ik ij n 1 n 1 RKG X X Daerah kritik untuk uji: DK = {F ij – ik | F ij – ik pq – 1 F a; pq – 1, N – pq }. 5 Menentukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi ganda. 6 Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang sudah ada. Budiyono, 2004: 214-215

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan metode jigsaw pada pokok bahasan peluang ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas XI Ilmu Alam SMA Negeri 3 Surakarta

0 2 88

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMK SE

1 22 182

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK APROKSIMASI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK TEKNIK SE

0 5 86

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TREFFINGER DAN CIRCUIT LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT.

0 0 6

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 0 8

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Metode Learning Tournament Dan Quiz Team Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Dan Pertidaksamaan Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Surakarta.

0 1 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER PADA MATERI POKOK PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SURAKARTA | Hirtanto | 6651 14129 1 SM

0 2 13

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

0 0 19