Fisiologi Mendengar Penurunan Pendengaran Ketulian

7 kompleks sel rambut dengan gelombang berjalan menyebabkan kanal ion terbuka dan tertutup, menyebabkan aliran kalium ke sel sensoris Bailey, 2006. Gambar 2.1. Skema potongan melintang koklea Austin, 1997

3. Fisiologi Mendengar

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Menurut teori Austin amplifikasi pada telinga tengah berasal dari 3 sumber: commit to users 8 1. membran timpani memberi penguatan bunyi 2 kali lipat. 2. tulang pendengaran menguatkan bunyi 1,15 kali 3. perbandingan membran timpani, kaki stapes menguatkan bunyi 21 kali secara keseluruhan terjadi penguatan bunyi oleh sistem telinga tengah sebesar 2x1,15x21 = 48,3 kali lipat Austin, 1997. Energi getar yang telah di amplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfe pada skala vestibuli bergerak. Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang mendorong endolimfe, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius sampai ke korteks pendengaran area 39-40 di lobus temporalis Liston, dkk, 1997; Helmi, 2005; Soetirto, dkk, 2007. Gambar2.2. Skema proses mendengar Partadiredja, 2007 commit to users 9

4. Penurunan Pendengaran Ketulian

Ketika membicarakan penurunan pendengaran kita melihat hal: tipe penurunan pendengaran, derajat penurunan pendengaran dan konfigurasi penurunan pendengaran Soetirto, dkk, 2007; Hain, 2008. Tipe penurunan pendengaran : 1. Tuli konduktif Tuli konduktif adalah tuli yang disebabkan gangguan pada telinga luar dan telinga tengah. Tuli konduktif terjadi bila suara yang masuk terdapat hambatan dari liang telinga luar sampai membran timpani, tulang tulang pendengaran, telinga tengah. Tuli konduktif biasanya hanya mengalami penurunan pendengaran. Tipe tuli konduktif dapat diterapi dengan medikamentosa ataupun dengan tindakan medik atau operasi. Kondisi yang menyebabkan tuli konduktif: cerumen, otitis eksterna, benda asing, kondisi telinga tengah seperti otitis media, perforasi membran timpani, tumor jinak, gangguan fungsi tuba, kelainan telinga luar dan tengah. 2. Tuli sensorineural Tuli sensorineural adalah tuli yang disebabkan gangguan pada telinga dalam, yang terbagi atas tuli koklea dan tuli retrokoklea. Tuli sensorineural adalah tuli permanen, tidak dapat diterapi baik dengan medikamentosa maupun dengan operasi. commit to users 10 Tuli sensorineural selain terjadi penurunan pendengaran juga terjadi penurunan kemampuan mengerti pembicaraan. Tuli sensorineural dapat disebabkan kelainan saat lahir, obat ototoksik, genetik sindrom, trauma, tumor. 3. Tuli campur Kadang-kadang dapat terjadi tuli campur. Tuli campur dapat terjadi kelainan di telinga luar, telinga tengah dan ditelinga dalam, dapat disebabkan radang telinga tengah dengan komplikasi telinga dalam atau merupakan dua penyakit yang berbeda seperti tumor dan infeksi Soetirto, dkk, 2007; Hain, 2008. Derajat ketulian menurut ISO International Standrad Organization : 0 - 25 dB : normal 25 - 40 dB : tuli ringan 40 - 55 dB : tuli sedang 55 - 70 dB : tuli sedang berat 70 - 90 dB : tuli berat 90 dB : tuli sangat berat Soetirto, dkk, 2007 Konfigurasi ketulian : Beberapa konfigurasi ketulian, dapat menggambarkan letak kelainan, penyebab. Beberapa gambaran: - bilateral dan unilateral: bilateral ketulian terjadi pada kedua telinga, unilateral ketulian terjadi pada satu telinga. - simetris dan asimetris: simetris bila ketulian terjadi simetris pada kedua telinga, asimetris bila ketulian hanya terjadi pada satu telinga. commit to users 11 - progresif dan mendadak: progresif bila ketulian terjadi secara bertahap dan bertambah berat, mendadak bila ketulian terjadi secara mendadak. - hilang timbul dan menetap: hilang timbul bila ketulian hilang timbul biasanya pada tuli konduktif oleh infeksi atau cairan di telinga tengah, menetap biasanya pada tuli sensorineural Hain, 2008.

B. DIABETES MELITUS TIPE 2 1. Definisi