perlu diperhatikan dalam penggunaan zat pengatur tumbuh adalah jenis zat pengatur tumbuh, konsentrasi, periode masa induksi dalam kultur tertentu Gunawan, 1995.
2.5.1 Auksin
Auksin adalah suatu hormon tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Pengaruh auksin terhadap perkembangan sel
menunjukkan bahwa terdapat indikasi yaitu auksin dapat menaikkan tekanan osmotik, meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, menyebabkan pengurangan tekanan pada
dinding sel, meningkatkan sintesa protein, meningkatkan plastisitas dan pengembangan dinding sel Abidin, 1983.
Irvine et al. 1983 dalam Katuuk 1989, melakukan percobaan kultur jaringan pada tanaman tebu, menemukan bahwa 2,4-D paling banyak berpengaruh untuk
inisiasi kalus. Untuk induksi kalus tanaman berdaun lebar 2,4-D banyak digunakan dengan konsentrasi 1-3 mgl.
2.5.2 Sitokinin
Sitokinin adalah turunan dari adenine. Golongan ini sangat penting dalam pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis. Seperti juga auksin, sitokinin ada yang alamiah dan
sintetis. Sitokinin yang pertama kali ditemukan adalah kinetin, yang diisolasi dari DNA ikan Herring yang diautoklaf dalam larutan yang asam oleh Skoog di
Laboratorium Botany University of Wisconsin. Persenyawaan dari DNA tersebut sewaktu ditambahkan ke dalam media untuk tembakau dapat memacu pembelahan sel
atau sitokinesis. Sitokinin mempengaruhi proses fisiologi dalam tanaman. Sitokinin juga berpengaruh di dalam perkembangan embrio Wattimena, 1988.
Menurut Gunawan, 1995, menyatakan bahwa sitokinin yang biasa digunakan dalam kultur jaringan adalah:
Kinetin 6-furfuryl amino purine
Zeatin 4-hydroxil-3-methyl-trans-2-butenyl aminopurine
Zip N
6
-2-isopentanyli adenine, atau 6-t,t-dimetylallyi amino purine.
Universitas Sumatera Utara
BAPBA 6-benzyl amino purine6-benzyl adenine
PBA
ZCl-4
2,6- Cl-4 PU ; N 2,6-dicloro-4 pyridyl-N-phenylurea.
Thidiazuron N-phenyl-N-1,2,3-thiadiazol-5-tl-urea.
Menurut Wetter Constabel 1991, sitokinin dibutuhkan bersama 2,4-D untuk mendapatkan pembentukan kalus yang baik. Golongan sitokinin yang umumnya
digunakan adalah BAP karena telah diketahui lebih tahan terhadap kerusakan. BAP dan Thidiazuron adalah golongan sitokinin yang aktif.
2.5.3 Zat pengatur tumbuh atonik