Penerapan Kebijakan Akuntansi PENERAPAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA

6

BAB II BADAN LINGKUNGAN HIDUP

PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang selanjutnya diperjelas dengan Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2010 tentang uraian tugas, fungsi dan tata kerja Badan Lingkungan Hidup BLH Sumatera Utara. Badan Lingkungan Hidup Provsu merupakan fungsi yang strategis untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan mengandung makna bahwa setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu genarasi, serta mesyarakatnya terpeliharanya pelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan hidup sebagai tumpuan bagi kelanjutan pembangunan. Badan Lingkungan Hidup BLH Provinsi Sumatera Utara berfungsi untuk merumuskan kebijakan teknis dibidang Pengkajian Dampak Lingkungan dan AMDAL, pengendalian pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan lingkungan dan pemulihan serta penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang pengkajian Tata Lingkungan dan AMDAL, pengendalian pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan serta penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan, Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup, Pelaksanaan tugas pembantuan pemerintahan dibidang lingkungan hidup, pelaksanaan pelayanan administrasi internal. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Visi menjadi pembina dan koordinator yang handal dan provesional dalam pengendalian dampak lingkungan hidup untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Utara. Misi memberikan kontribusi nyata dalam pencegahan, penanggulangan pencemaran, kerusakan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup melalui : 1. Perumusan kebijakan. 2. Koordinasi pelaksanaan. 3. Melaksanakan Penataan. 4. Pembinaan dan pengawasan teknis. 5. Pengkajian dan evaluasi. 6. Pengembangan kelembagaan, SDM dan Program. 7. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan LH. Tujuan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara 1. Melestarikan fungsi lingkungan. 2. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. 3. Meningkatkan peran serta partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan. Makna Logo Dinas Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Gambar 2.1 Logo BLH Provsu Sumber Badan Lingkungan Hidup Prov-su Gambaran diatas merupakan simbol dari lingkungan hidup yaitu pohon kalpataru. Kalpataru adalah pohon kehidupan yang reliefnya terpahat di candi mendut dan prambanan yang mencerminkan suatu tantangan lingkungan yang serasi, selaras, dan seimbang serta merupakan tatanan yang serasi, selaras, dan seimbang serta merupakan tatanan hutan, tanah, air, udara, dan mahluk hidup. KALPATARU berasal dari kata KALPA yang berarti kehidupan, dan TARU yang berarti pohon. Secara umum bermakna sebagai pohon kehidupan yang mencerminkan tatanan lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang yang diidamkan. Untuk mendorong dan meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah melalui Kementerian Negara Lingkungan Hidup sejak tahun 1980 memberikan penghargaan lingkungan bernama KALPATARU. Bertepatan dengn Hari Lingkungan Hidup sedunia pada 5 juni 2012, presiden akan menganugerahkan Tropy Kalpataru dan piagam penghargaan kepada Individu atau kelompok masyarakat yang dinilai berprestasi dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 2.2 Struktur Organisasi BLH-SU Sumber : Badan Lingkungan Hidup Prov.Su Agar pengorganisasian kerja itu efektif harus di bentuk struktur organisasi yang merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab. Dengan melihat struktur pengurus dari suatu organisasi dapat memberikan gambaran pada kita mengenai wewenang dan tanggung jawab setiap bagian yang ada dalam organisasi. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup adalah jenis organisasi dan staf yang menunjukkan hubungan antara atasan dengan bawahan dimana pimpinan mempunyai tanggung jawab besar terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Berdasarkan perda No. 9 Tahun 2008, tentang Lembaga Teknis Daerah telah ditetapkan struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara terdiri dari : 1. Kepala Badan 2. Seketariat, terdiri dari : a Subbag Umum b Subbag Keuangan c Subbag Program 3. Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL, terdiri dari : a Subbid Konservasi dan Tata Lingkungan b Subbid Amdal 4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah, terdiri dari : a Subbid Pengendalian Pencemaran b Subbid Pengelolaan Limbah Domestik dan B3