Penerapan Akuntansi Pendapatan Pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara

(1)

(2)

(3)

44 Salemba Empat

Ahmad, Yani. (2004). Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kieso and Weygrandt. (2002). Intermediate Accounting. Pretince Hall: International Edition

Kieso, Donald E. et. Al. (2007). Intermediate Accounting Ed, 12th. USA: John Wiley and Sons, Inc.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Website BLH Prov. Sumatera Utara :blh.sumutprov.go.id


(4)

24

A. Pengertian Pendapatan

Dalam PP No 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, pendapatan didefinisikan sebagai berikut :

Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali”. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006, mendefinisikan pendapatan sebagai hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Dari kedua definisi tersebut jelas terlihat bahwa pendapatan merupakan hak pemerintah yang menambah nilai ekuitas dana pemerintah.

PSAK No.23 (2010;23.3) menyatakan bahwa“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan akuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal”.


(5)

Kieso, Donald E, Jerry J, Warfield (2008;516) “Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan nilai aktiva entitas atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan operasi utama sentral entitas yang sedang berlangsung”.

Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan/instansi belum mempunyai pengertian yang seragam.Hal ini disebabkan pendapatan biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan pengakuan pendapatan itu sendiri.

Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu: 1. Menurut ilmu ekonomi

Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.

Definisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha pada awal periode, dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode. Secara garis besar pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang.

Kenaikan modal yang tidak berasal dari kontribisi penanaman modal, peningkatan manfaat ekonomi dalam bentuk arus masuk.


(6)

2. Menurut ilmu akuntansi

Banyak konsep pendapatan didifinisikan dari berbagai literature akuntansi dan teori akuntansi. Namun pada dasarnya konsep pendapatan dapat ditelusuri dari dua sudut pandang, yaitu:

a. Pandangan yang menekankan pada pertumbuhan atau peningkatan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan. b. Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh

perusahaan serta penyerahan barang dan jasa atau outflow.

B. Klasifikasi Pendapatan

Klasifikasi dilakukan untuk mempermudah pembaca laporan keuangan memahami isi laporan keuangan yang diberikan.Dengan adanya klasifikasi, maka dapat dilihat dengan jelas berapa besar pendapatan untuk tiap jenis bidang usaha yang dilakukan.

Untuk akuntansi pemerintahan di Indonesia yang menggunakan toward accrual, PP 24 Tahun 2005 melakukan pengklasifikasian pendapatan berdasarkan tempat terjadinya dan jenis pendapatan tersebut sehingga klasifikasi pendapatan menjadi:

1. Pendapatan pemerintah pusat: a. Pendapatan perpajakan

Merupakan pendapatan pemerintah pusat yang berasal dari pajak baik pajak dalam negeri maupun pajak perdagangan internasional. Pajak dalam negeri antara lainpajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)


(7)

dan cukai. Sedangkan pajak perdagangan internasional antara lain bea masuk dan pajak atau pungutan ekspor.

b. Pendapatan Negara bukan pajak

Merupakan pendapatan pemerintah pusat yang bersumber dari luar perpajakan. Yang termasuk pendapatan Negara bukan pajak antara lain Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA), terdiri atas migas (minyak bumi dan gas alam, nonmigas (pertambangan umum, kehutanan, perikanan), dan laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

c. Hibah adalah semua penerimaan Negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam negeri.

2. Pendapatan pemerintah daerah

a. Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sumber-sumber PAD:

- Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

- Retribusi daerah adalah pungutan pemerintah daerah kepada orang atau badan berdasarkan norma-norma yang ditetapkan retribusi berhubungan dengan jasa timbal yang diberikan secara langsung atas permohonan dan


(8)

untuk kepentingan orang atau badan yang memerlukan, baik prestasi yang berhubungan dengan kepentingan umum maupun yang diberikan oleh pemerintah.

- Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.

- Lain-lain PAD yang sah meliputi hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, komisi, potongan, ataupun bentuk lain akibat dari penjualan pengadaan barang jasa oleh daerah. b. Pendapatan transfer adalah pendapatan yang bersumber dari transfer

pemerintah pusat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Yang termasuk dalam pendapatan transfer adalah:

- Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan terdiri atas: Dana bagi hasil, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. - Dana alokasi umum, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN

yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

- Dana alokasi khusus, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk


(9)

membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

3. Pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima dari pihak lain sejumlah uang atau manfaat bernilai uang sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali, tidak termasuk kredit jangka pendek yang lazim terjadi dalam perdagangan.

4. Lain-lain pendapatan yang sah adalah bertujuan memberi peluang kepada daerah untuk memperoleh pendapatan selain pendapatan dari PAD, dana perimbangan, dan pinjaman daerah. Lain-lain pendapatan terdiri dari hibah dan dana darurat. Hibah adalah penerimaan daerah yang berasal dari pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang/jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali. Sedangkan dana darurat adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa, dan atau krisis solvabilitas.

C. Prosedur Penerimaan Pendapatan

Pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara prosedur penerimaan pendapatan dilakukan di UPT Laboratorium Lingkungan dalam bentuk sampel. Prosedur penerimaan pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut:


(10)

1. Petugas sampling/pelanggan dari perusahaan terkait datang membawa sampel ke UPT Laboratorium lingkungan.

2. Penerima sampel di UPT Laboratorium lingkungan menyerahkan sampel kepada penyelia Laboratorium untuk di data.

3. Penyelia laboratorium mendata sampel dan kemudian menyerahkan kepada analis di UPT Laboratorium lingkungan untuk diuji.

4. Kemudian sampel di bawa ke kasir teknis untuk menentukan harga.

5. Setelah itu hasil sampel di sertifikasi oleh Kepala Laboratorium untuk disetujui.

6. Hasil sampel yang telah di setujui kemudian diserahkan kepada bendahara penerimaan.

7. Bendahara penerimaan hanya menerima pembayaran dari hasil pengujian yang telah diuji

8. Bendahara penerimaan menyetorkan pendapatan tersebut kepada Kas Daerah (KASDA) melalui Bank SUMUT (1x24 jam).

9. Bendahara penerimaan melaporkan secara tertulis kepada Kepala Laboratorium untuk diketahui.

10. Berkas yang telah dilaporkan dan disetujui oleh Kepala Laboratorium kemudian disimpan untuk keperluan pemeriksaan oleh instansi terkait.

Prosedur pendapatan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan di Upt. Laboratorium lingkungan juga dapat digambarkan dalam bentuk skema seperti dibawah ini:


(11)

Gambar 3.1

Prosedur Penerimaan Pendapatan

Sumber : BLH Prov-Su

KEPALA

LABORATORIU

BENDAHARA

PENERIMAAN

PELANGGAN

PETUGAS

SAMPLING/PELANG

PENERIMA SAMPEL

PENYELIA

LABORATORIU

ANALIS

KASIE TEKNIS

SERTIFIKASI

BANK SUMUT

KEPALA BADAN

LING. HIDUP

Kas Daerah

(KASDA)


(12)

(13)

(14)

(15)

E. Tugas dan Wewenang Pihak Terkait

Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan

Semua penerimaan daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD.Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.

Penerimaan daerah disetor ke rekening kas umum daerah melalui Bank Sumut dan kemudian bank mengirimkan nota kredit sebagai pemberitahuan atas setoran tersebut.

Pihak Terkait :

1. Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki wewenang untuk : a. Menetapkan SKR (Surat Ketetapan Retribusi).

b. Menerima dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan dari Bendahara Penerimaan melalui PPK-SKPD.

2. PPK-SKPD

Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki wewenang untuk : Melakukan verifikasi harian atas penerimaan.


(16)

3. Bendahara Penerimaan

Dalam kegiatan ini, Bendahara Penerimaan memiliki wewenang untuk:

a. Memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterimanya dengan dokumen SKR yang diterimanya dari Pengguna Anggaran.

b. Membuat Surat Tanda Setoran (STS) dan kwitansi.

c. Menyerahkan STS (Surat Tanda Setoran) beserta uang yang diterimanya pada Bank Sumut.

Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu

Bendahara penerimaan pembantu melakukan pembukuan bendaharawan tersendiri dan secara periodik melakukan pertanggungjawaban disertai bukti penerimaan dan bukti penyetoran dari seluruh uang kas yang diterimanya kepada bendahara penerimaan.

Pihak Terkait :

1. Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki wewenang untuk :

Menyerahkan SKR (Surat Ketetapan Retribusi) kepada Bendahara Penerimaan Pembantu.

2. Bendahara Penerimaan Pembantu

Dalam kegiatan ini, Bendahara Penerimaan Pembantu memiliki wewenang untuk :

a. Menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada SKP-Daerah. b. Memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima dengan dokumen


(17)

c. Membuat Surat Tanda Setoran (STS) dan Kwitansi.

d. Menyerahkan uang yang diterimanya dan STS (Surat Tanda Setoran) pada Bank Sumut.

e. Menerima STS yang telah diotorisasi dari Bank Sumut dan menyampaikan ke BUD.

f. Membuat dan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan kepada Bendahara Penerimaan.

3. Bendahara Penerimaan

Dalam kegiatan ini, Bendahara Penerimaan meiliki wewenang untuk :

a. Menerima Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan dari Bendahara Penerimaan Pembantu melalui SKPD.

b. Melakukan verifikasi, evaluasi, serta analisis atas laporan pertanggungjawaban penerimaan yang disampaikan bendahara penerimaan pembantu.

Pendapatan Daerah Melalui Bank Sumut

Penerimaan daerah yang disetor ke rekening kas umum daerah dengan disetor langsung ke bank tidak membutuhkan Surat Tanda Setoran dari Bendahara Penerimaan. Bank Sumut akan membuat Bukti Setoran untuk diserahkan kepada Pihak Ketiga dan Nota Kredit untuk diberikan kepada BUD.

Pihak Terkait: 1. Bank Sumut

Dalam hal ini Bank Sumut merupakan bank pemerintah yang memiliki wewenang dalam penerimaan.


(18)

Dalam kegiatan ini, Bank Sumut memiliki wewenang untuk :

a. Menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada SKP-Daerah/SKR dari Wajib Retribusi.

b. Menerbitkan Slip Setoran/bukti setoran lain yang sah dan Nota Kredit.

F. Dokumen Yang Digunakan

Dalam hal penerimaan pendapatan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan di UPT. Laboratorium Lingkungan menggunakan dokumen sebagai berikut :

1. Surat Tanda Setoran (STS)

STS Digunakan untuk menyetorkan penerimaan daerah pada SKPD.

Gambar 3.3

Surat Tanda Setoran (STS) BLH Provsu Sumber : BLH Prov-Su


(19)

2. Kwitansi (Tanda Penerimaan)

Digunakan untuk bukti yang menyatakan bahwa telah diterimanya sejumlah uang dari perusahaan yang sampelnya lolos uji.

Gambar 3.4

Kwitansi BLH Provsu-Upt Laboratorium Sumber : BLH Prov-Su

G. Penerapan Kebijakan Akuntansi

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara menerapkan kebijakan akuntansi pendapatan berdasarkan Kebijakan Akuntansi No. 06 Akuntansi Pendapatan.


(20)

Tujuan kebijakan akuntansi pendapatan adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan dan informasi lainnya dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.

Perlakuan akuntansi pendapatan mencakup definisi, pengakuan, pengukuran dan pengungkapan pendapatan

Kebijakan ini diterapkan dalam akuntansi pendapatan yang disusun dan disajikan dengan menggunakan akuntansi berbasis kas oleh entitas akuntansi/pelaporan.Kebijakan ini berlaku untuk entitas akuntansi/pelaporan pemerintah daerah, yang memperoleh anggaran berdasarkan APBD, tidak termasuk perusahaan daerah.

Pendapatan pemerintah daerah adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah.

Dalam peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, dikenal 2 istilah pendapatan, yakni Pendapatan-LO dan pendapatan-LRA.Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Sedangkan Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.


(21)

PENGAKUAN

Pendapatan LO diakui pada saat :

1. Timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini dikenal juga dengan earned; atau 2. Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi baik

sudah diterima pembayaran secara tunai.

Pendapatan LRA menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA diakui pada saat :

1. Diterima di Rekening Kas Umum daerah; atau 2. Diterima oleh SKPD; atau

3. Diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama BUD.

Dengan memperhatikan sumber, sifat dan prosedur penerimaan pendapatan maka pengakuan pendapatan dapat diklasifikasikan kedalam beberapa alternatif : 1. Pengakuan pendapatan ketika pendapatan didahului dengan adanya penetapan

terlebih dahulu, dimana dalam penetapan tersebut terdapat jumlah uang yang harus diserahkan kepada pemerintah daerah. Pendapatan ini diakui pada pendapatan LO ketika dokumen penetapan tersebut telah disahkan. Sedangkan untuk pendapatan LRA diakui ketika pembayaran telah dilakukan.

2. Pengakuan pendapatan adalah pendapatan yang tidak perlu ada penetapan terlebih dahulu. Untuk pendapatan ini maka pengakuan pendapatan LO dan pengakuan pendapatan LRA pada saat pembayaran telah diterima oleh pemerintah daerah.


(22)

PENGUKURAN

1. Pendapatan LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

2. Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan. 3. Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

4. Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.


(23)

43

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil laporan tugas akhir, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penerapan akuntansi pendapatan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang didapat dari hasil uji sampel dari berbagai perusahaan di UPT Laboratorium Lingkungan sudah diterapkan dengan baik, dan pendapatan yang diterima tidak dikelola oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, melainkan langsung disetor ke kas daerah. Dan pendapatan diakui pada saat diterima pada kas umum daerah. Dan apabila terdapat perbedaan yang dipungut/disetor kepada bendahara penerimaan belum diakui sebagai pendapatan.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan mengenai penerapan akuntansi pendapatan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, penulis menyarankan agar UPT Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara mengikuti Peraturan Daerah atau Perundang-undangan sehingga kedepannya UPT Laboratorium Lingkungan dapat menerapkan akuntansi pendapatan dengan baik.


(24)

6

A. Sejarah Ringkas

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang selanjutnya diperjelas dengan Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2010 tentang uraian tugas, fungsi dan tata kerja Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumatera Utara. Badan Lingkungan Hidup Provsu merupakan fungsi yang strategis untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan mengandung makna bahwa setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu genarasi, serta mesyarakatnya terpeliharanya pelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan hidup sebagai tumpuan bagi kelanjutan pembangunan.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sumatera Utara berfungsi untuk merumuskan kebijakan teknis dibidang Pengkajian Dampak Lingkungan dan AMDAL, pengendalian pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan lingkungan dan pemulihan serta penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah


(25)

dibidang pengkajian Tata Lingkungan dan AMDAL, pengendalian pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan serta penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan, Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup, Pelaksanaan tugas pembantuan pemerintahan dibidang lingkungan hidup, pelaksanaan pelayanan administrasi internal.

Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Visi

menjadi pembina dan koordinator yang handal dan provesional dalam pengendalian dampak lingkungan hidup untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Utara. Misi

memberikan kontribusi nyata dalam pencegahan, penanggulangan pencemaran, kerusakan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup melalui :

1. Perumusan kebijakan. 2. Koordinasi pelaksanaan. 3. Melaksanakan Penataan.

4. Pembinaan dan pengawasan teknis. 5. Pengkajian dan evaluasi.

6. Pengembangan kelembagaan, SDM dan Program. 7. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan LH.

Tujuan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara 1. Melestarikan fungsi lingkungan.


(26)

3. Meningkatkan peran serta partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan.

Makna Logo Dinas Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1 Logo BLH Provsu

Sumber Badan Lingkungan Hidup Prov-su

Gambaran diatas merupakan simbol dari lingkungan hidup yaitu pohon kalpataru. Kalpataru adalah pohon kehidupan yang reliefnya terpahat di candi mendut dan prambanan yang mencerminkan suatu tantangan lingkungan yang serasi, selaras, dan seimbang serta merupakan tatanan yang serasi, selaras, dan seimbang serta merupakan tatanan hutan, tanah, air, udara, dan mahluk hidup. KALPATARU berasal dari kata KALPA yang berarti kehidupan, dan TARU yang berarti pohon. Secara umum bermakna sebagai pohon kehidupan yang mencerminkan tatanan lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang yang diidamkan. Untuk mendorong dan meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah melalui Kementerian Negara Lingkungan Hidup sejak tahun 1980 memberikan penghargaan lingkungan bernama KALPATARU.

Bertepatan dengn Hari Lingkungan Hidup sedunia pada 5 juni 2012, presiden akan menganugerahkan Tropy Kalpataru dan piagam penghargaan kepada


(27)

Individu atau kelompok masyarakat yang dinilai berprestasi dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.2

Struktur Organisasi BLH-SU


(28)

Agar pengorganisasian kerja itu efektif harus di bentuk struktur organisasi yang merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab. Dengan melihat struktur pengurus dari suatu organisasi dapat memberikan gambaran pada kita mengenai wewenang dan tanggung jawab setiap bagian yang ada dalam organisasi.

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup adalah jenis organisasi dan staf yang menunjukkan hubungan antara atasan dengan bawahan dimana pimpinan mempunyai tanggung jawab besar terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Berdasarkan perda No. 9 Tahun 2008, tentang Lembaga Teknis Daerah telah ditetapkan struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :

1. Kepala Badan

2. Seketariat, terdiri dari : a) Subbag Umum b) Subbag Keuangan c) Subbag Program

3. Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL, terdiri dari : a) Subbid Konservasi dan Tata Lingkungan b) Subbid Amdal

4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah, terdiri dari :

a) Subbid Pengendalian Pencemaran


(29)

5. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan, terdiri dari :

a) Subbid Pengendalian Kerusakan Lingkungan b) Subbid Pemulihan Lingkungan

6. Bidang Penataan dan Komunikasi Lingkungan, terdiri dari : a) Subbid Penegakan Hukum Lingkungan

b) Subbid Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan 7. Unit Pelaksana Teknis Lingkungan (UPT) Laboraturium Lingkungan,

terdiri dari : a) Kepala UPT

b) Subbag Tata Usaha c) Seksi Sistem Mutu

d) Seksi Promosi dan Pengembangan 8. UPT Pusat Kajian Ekologi Pesisir dan Laut

a) Kepala UPT

b) Subbag Tata Usaha

9. UPT Pengelolaan Kualitas Air Sungai Belawan-Deli a) Kepala UPT

b) Subbag Tata Usaha

10. UPT Pengelolaan Air Danau toba a) Kepala UPT

b) Subbag Tata Usaha 11. Laboratorium Lingkungan


(30)

a) Kepala UPT

b) Subbag Tata Usaha

C. Job Description

Penulis akan menguraikan secara sederhana tentang apa saja yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari masing-masing pejabat tertinggi sampai terendah di Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

1. Kepala Badan Lingkungan Hidup

Tugas dan fungsi adalah:

a. Menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Badan Lingkungan Hidup.

b. Menyelenggarakan arahan dan bimbingan kepada Pejabat Struktual pada Badan Lingkungan Hidup.

c. Menyelenggarakan istruksi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup.

d. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan badan, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

e. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan penetapan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintahan Daerah.

f. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang lingkungan hidup.


(31)

g. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, kelestarian, tata lingkungan dan amdal, pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan, dan pemulihan lingkungan, penataan lingkungan, dan komunikasi lingkungan.

h. Menyelenggarakan pemberian sarana pertimbangan dan rekomendasi mengenai lingkungan hidup sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintah daerah.

i. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dan pengembalian kebijakan.

j. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan badan.

k. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, tata lingkungan dan amdal, pengendalian pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan pemulihan lingkungan, penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.

l. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di bidang lingkungan.

m. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan/Lembaga Lingkungan Hidup lintas Kab/Kota.

n. Menyelenggarakan pengkoordinasian pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Badan.


(32)

o. Menyelenggarakan hubungan koordinasi dengan Unit Kerja Lain.

p. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi, sesuai dengan Tugas dan Fungsinya.

2. Sekretariat

Tugas dan fungsi adalah:

a. Menyelenggarakan pengkoorganisasian rencana program kerja sekretariat, Bidang-bidang dan pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan.

b. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program Badan.

c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan program kesekretariatan. d. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan. e. Menyelenggarakan pengkajian Anggaran Belanja.

f. Menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran belanja. g. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

h. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, secretariat Badan Lingkungan Hidup dibantu oleh : Subbag Umum, Subbag Keuangan, Subbag Program.

A. Sub Bagian Umum

Tugas dan fungsi adalah:

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat dan pelaksanaan program kerja Sekretariat.


(33)

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan Sub Bagian Umum.

c. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian.

d. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis.

e. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.

f. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi serta pemberhentian pegawai.

g. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan wawasan SDMfungsional dibidang keadministrasian.

h. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dilingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

i. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan pada unit di lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

j. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan.

k. Melaksanakan administrasi penerimaan, pendistribusian, surat-surat naskah dinas dan arsip.


(34)

B. Sub Bagian Keuangan Tugas dan fungsi adalah:

a. Melaksanakan pengumpulan bahan/data dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan Sub Bagian Keuangan.

c. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan. d. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Badan

dan UPT.

e. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah. f. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan.

g. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.

h. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya.

i. Melaksanakan verifikasi keuangan.

j. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada Badan dan Unit Pelaksanaan Teknis.

k. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggung jawaban keuangan.

C. Sub Bagian Program


(35)

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program.

c. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program/kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program yang meliputi pembangunan lingkungan hidup dan analisa dampak lingkungan.

d. Melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP), LKPJ, dan LPPD Badan serta SLHD.

e. Melaksanakan evaluasi kinerja bidang dan Pengelola Lingkungan Kab/Kota.

f. Melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan evaluasi produk-produk hukum lingkup Badan.

g. Melaksanakan penyusunan perencanaan pembinaan SDM lingkungan dan peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan.

h. Melaksanakan pengkoordinasian evaluasi, monitoring dan informasi lingkungan hidup.

i. Melaksanakan pendistribusian peraturan perundang-undangan lingkungan hidup dan program pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan penyuluhan, seminar, lokalkarya, workshop, dan desiminasi.

3. Bidang Tata Lingkungan AMDAL


(36)

a. Bidang tata lingkungan dan AMDAL mempunyai tugas membantu kepala badan dalam melaksanakan urusan pemerintah di bidang konservasi dan tata lingkungan serta analisis dampak lingkungan.

b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, bidang tata lingkungan dan AMDAL menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Tata Lingkungan dan AMDAL.

2. Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada lingkup Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL.

3. Penyelenggara penyusunan, penyempurnaan standar pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan, pembinaan laboratorium, keanekaragaman hayati, tata ruang, amdal, pengembangan perangkat ekonomi lingkungan, penerapan system manajemen lingkungan, ekobel, perubahan iklim dan perlindungan atmosfer.

4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dan Pengelolaan

Limbah

Tugas dan fungsinya adalah:

a. Membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintah di Bidang pengendalian pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah domestik dan bahan berbahaya dan racun.

b. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah.


(37)

c. Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada struktural pada lingkup bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah. d. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan

pemantauan, evaluasi operasional pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara, limbah padat, domestic serta bahan berbahaya dan beracun (B3).

e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara, limbah padat, domestikdan bahan berbahaya dan beracun (B3).

f. Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengelolaan kualitas udara, limbah padat, domestic serta bahan berbahaya dan beracun (B3). g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan

Tugas dan fungsinya adalah:

a. Membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang pengendalian kerusakan lingkungan, dan pemulihan lingkungan.

b. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan.


(38)

c. Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada bidang pengendallian kerusakan dan pemulihan lingkungan.

d. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatanproduksi bio massa, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana, dan pengawasan pemulihan akibat pencemaran.

e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan/lahan, pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomas, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana dan pengawasan pemulihan akibat pencemaran, pelaksanaan program Menuju Indonesia Hijau.

6. Bidang Penataan Lingkungan dan Komunikasi Lingkungan

Tugas dan fungsi adalah:

a. Membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang penegakan hukum lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi lingkungan.

b. Penyelenggaraan pembinaan pegawaipada lingkup bidang penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.

c. Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada lingkup bidang penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.


(39)

d. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan pemantauan, pembinaan, pengawasan dan evaluasi atas penyelenggaraan Otonomi Daerah bidang lingkungan, pelaksanaan pemantauan, penyelesaian konflik, penegak hukum lingkungan dan perjanjian internasional bidang pengendalian dampak lingkungan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

e. Penyelenggaraan perencanaan, pengkoordinasian pelaksanaan, pemeriksaan dan evaluasi teknis pembinaan peningkatan partisipasi masyarakat lembaga non pemerintah dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup, pelaksanaan program strategis bidang lingkungan hidup antara lain Adipura, dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper).

D. Jaringan Kegiatan

Dalam menjalankan kegiatannya, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa jaringan kegiatan, yaitu :

1. Instansi Vertikal, berupa jaringan kegiatan dengan para Menteri. 2. Instansi Horizontal.

3. Kabupaten / Kota, melaksanakan kegiatan berupa pelestarian lingkungan. 4. Masyarakat, membantu Lembaga Swadaya Masyarakat.

5. Dunia Usaha, melakukan kegiatan dengan BUMD dan perusahaan lainnya. 6. Akademik, mendukung dan melaksanakan program yang diadakan


(40)

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Perencanaan Kinerja BLH SU Tahun 2015 disusun mengacu pada RPJMD Sumatera Utara Tahun 2013-2018 dan Renstra BLH SU Tahun 2014-2018 yang dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup sebagaimana telah ditetapkan pada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, dan sebagaimana perencanaan kinerja tersebut dijabarkan dalam pencapaian sasaran strategis dan program/kegiatan yang dilaksanakan adalah :

a. Peningkatan kualitas lingkungan hidup. b. Peningkatan kinerja kelembagaan.

c. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. d. Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

e. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.

f. Program pengelolaan dan rehabilitasi pesisir dan laut.

F. Rencana Kegiatan

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara mengadopsi arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RKPM) sumber daya dan lingkungan hidup tahun 2006-2010, yaitu:

a. Pengawasan yang ketat terhadap pemanfaatan sumber daya alam serta pengelolaan lingkungan hidup.


(41)

b. Pengembangan program kali bersih dan sungai sehat, langit biru, kota hijau (Adipura), peringkat kinerja perusahaan (proper), bumi lestari, Adiwiyata, Menuju Indonesia Hijau dan pantai lestari serta pengelolaan pesisir dan pulau – pulau kecil.

c. Pengendalian kerusakan tanah, tata air, habitat serta perlindungan keanekaragaman hayati dengan pendekatan ekosistem.


(42)

1 A. Latar Belakang Masalah

Suatu instansi baik pemerintah maupun swasta didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Perlakuan akuntansi yang tepat atas pendapatan dikatakan penting, sebab dalam kegiatan ini dilakukan berbagai macam proses akuntansi mulai dari pencatatan penerimaan sehingga keluar output yang berupa laporan keuangan. Hal ini sangat penting dikarenakan pendapatan ini berhubungan langsung dengan segala kegiatan operasi lembaga instansi. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi yang baik sangat diperlukan untuk memperlancar berbagai kegiatan operasi yang ada di perusahaan/lembaga instansi.

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang berfungsi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan amanat Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengolahan Lingkungan Hidup yang telah diubah menjadi Undang – Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup. Konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan makna bahwa setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu generasi, serta memasyarakatkan terpeliharanya pelestarian fungsi dan kemampuan lingkungan hidup sebagai tumpuan bagi kelanjutan.

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara adalah entitas akuntansi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang berkewajiban menyelenggarakan


(43)

akuntansi dan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Pendapatan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara berasal dari Retribusi Pelayanan Pemakaian Kekayaan Daerah. Pendapatan Asli Daerah merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari hasil uji sampel oleh UPT. Laboratorium Lingkungan.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengangkat judul “PENERAPAN AKUNTANSI PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah penerapan akuntansi pendapatan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara”.

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian pada umumnya dilaksanakan untuk menghasilkan atau memenuhi beberapa tujuan yang hendak dicapai. Agar penelitian itu menggambarkan yang sebenarnya maka perlu dibatasi pembahasannya agar lebih terarah, sehingga tujuan penelitian dapat sejalan dan konsisten dengan judul permasalahan penelitian.


(44)

Ada pun tujuan penelitian ini adalah:

1. Memperoleh gambaran mengenai penerapan akuntansi pendapatan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara

2. Sebagai syarat kelengkapan untuk kelulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah wawasan dan pengalaman peneliti dan juga sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di perkuliahan

2. Sebagai penilaian dan masukan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara

D. Rencana Penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir ini, peneliti mempunyai sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal survei / observasi dan rencana isi.

1. Jadwal Survei / Observasi

Penelitian dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Jln. Tengku Daud No.5 Medan. Jadwal survey / observasi yang dilakukan penulis dijelaskan pada tabel di bawah ini :


(45)

Tabel 1.1.

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagi atas empat bab, dimana setiap babnya dibagi atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya. Adapun rencana isi dari tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penelitian yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA

UTARA

No.

Kegiatan April 2016 Mei 2016 I II III IV I II III IV 1 Pengesahan Penulisan

Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Penunjukan Dosen

Pembimbing

5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas


(46)

Menguraikan sejarah singkat Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini dan rencana kegiatan.

BAB III: PENERAPAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

Menguraikan pengertian pendapatan, klasifikasi pendapatan dan pembahasan mengenai penerapan akuntansi pendapatan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.


(47)

1

PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH :

POPPY INTAN RUKMANA 132102026

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016


(48)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : POPPY INTAN RUKMANA

NIM : 132102026

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PENERAPAN AKUNTANSI PENDAPATAN

PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

Tanggal ... 2016 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP. 19581114 198703 2 001 (Dra. Nurzaimah, MM, Ak)

Tanggal ... 2016 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

NIP. 19511114 198203 1 00 (Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)

Tanggal ... 2016 Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU

NIP. 19580602 198803 1 001 (Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S)


(49)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : POPPY INTAN RUKMANA

NIM : 132102026

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PENERAPAN AKUNTANSI PENDAPATAN

PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

Medan, 2016

(POPPY INTAN RUKMANA) NIM : 132102026


(50)

i

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul. “PENERAPAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Zainal Ardi dan Almh. Ibunda Enny Juwita Nauli Siregar tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang yang tidak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil. Terimakasih untuk segala pengorbanan yang tidak ternilai.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA, selaku ketua program studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(51)

B

6. Ibu Dra. Hj. Nurzaimah, M.M, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini

7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pengajaran dan ilmu yang sangat berguna kepada Penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak Indra Bangsawan Hrp, SP, MH Selaku Kassubag Program Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam melengkapi data yang dibutuhkan oleh penulis.

9. Untuk adik-adik tersayang Febby Permata Dalila dan Trifanny Mutiara yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk penulis.

10. Kepada yang teristimewa Reno Prastantyo, SE, yang telah membantu serta memberi semangat kepada penulis.

11. Terkhusus untuk Manis Manja beserta Gossip Girl. Terimakasih atas persahabatan yang tidak akan pernah penulis bisa lupakan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan tugas akhir dimasa yang akan datang.


(52)

iii

ini.Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahaun bagi kita semua. Amin.

Medan, 2016 Penulis

NIM 132102026


(53)

iv

KATA PENGANTAR……… i

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL……….. vi

DAFTAR GAMBAR………. vii

DAFTAR LAMPIRAN……… . viii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah………. 2

C. Tujuan dan Manfaat……….. 2

D. Rencana Penulisan……… 3

1. Jadwal Survei / Observasi……….. 3

2. Rencana Isi……… 4

BAB II BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA……… 6

A. Sejarah Ringkas……….. 6

B. Struktur Organisasi………. 9

C. Job Description……….. 12

D. Jaringan Kegiatan……….. 21


(54)

v

BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI

SUMATERA UTARA………. 24

A. Pengertian Pendapatan………. 24

B. Klasifikasi Pendapatan………. 26

C. Prosedur Penerimaan Pendapatan………. 29

D. Klasifikasi Sampel dan Harga Analisa……….. 32

E. Tugas dan Wewenang Pihak Terkait…………. 35

F. Dokumen yang Digunakan……… 38

G. Penerapan Kebijakan Akuntansi……… 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 43

A. Kesimpulan……… 43

B. Saran………. 43

DAFTAR PUSTAKA……….. 44


(55)

vi

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir…… 4 Tabel 3.2 Klasifikasi Pengujian Sampeldan Harga Analisa…… 32


(56)

vii

Gambar 2.1 Logo BLH Provsu………... 8

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BLH Provsu……….. 9

Gambar 3.1 Prosedur Penerimaan Pendapatan………. 31

Gambar 3.3 Surat Tanda Setoran (STS)BLH Provsu……… 38


(57)

viii

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Research/Survey Dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera


(1)

iii

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis memohon maaf jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini.Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahaun bagi kita semua. Amin.

Medan, 2016 Penulis

NIM 132102026


(2)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……… i

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL……….. vi

DAFTAR GAMBAR………. vii

DAFTAR LAMPIRAN……… . viii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah………. 2

C. Tujuan dan Manfaat……….. 2

D. Rencana Penulisan……… 3

1. Jadwal Survei / Observasi……….. 3

2. Rencana Isi……… 4

BAB II BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA……… 6

A. Sejarah Ringkas……….. 6

B. Struktur Organisasi………. 9

C. Job Description……….. 12

D. Jaringan Kegiatan……….. 21


(3)

v

F. Rencana Kegiatan……… 22

BAB III PENERAPAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA………. 24

A. Pengertian Pendapatan………. 24

B. Klasifikasi Pendapatan………. 26

C. Prosedur Penerimaan Pendapatan………. 29

D. Klasifikasi Sampel dan Harga Analisa……….. 32

E. Tugas dan Wewenang Pihak Terkait…………. 35

F. Dokumen yang Digunakan……… 38

G. Penerapan Kebijakan Akuntansi……… 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 43

A. Kesimpulan……… 43

B. Saran………. 43

DAFTAR PUSTAKA……….. 44


(4)

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir…… 4 Tabel 3.2 Klasifikasi Pengujian Sampeldan Harga Analisa…… 32


(5)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Logo BLH Provsu………... 8

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BLH Provsu……….. 9

Gambar 3.1 Prosedur Penerimaan Pendapatan………. 31

Gambar 3.3 Surat Tanda Setoran (STS)BLH Provsu……… 38


(6)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Research/Survey... 45 Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Research/Survey Dari

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera