interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules dan duktus intralobularis.
7
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis yang mengandung fibroblast, limfosit, sel plasma dan
eosinofil. Lobulus dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh darah, venula dan arteriol.
Gambar 1. Histologi Kelenjar Mammae yang tidak aktif. Sumber: Atlas Histologi diFiore, Victor P. Eroschenko.
7
2.2. Kanker Payudara
2.2.1. Definisi
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang timbul ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang
dengan tidak terkendali. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh.
9
Sel kanker tersebut berdiam pada kelenjar payudara dan dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh
tubuh. Sel-sel kanker tersebut ditandai dengan pembelahan yang tidak terkendali yang menyebabkan pertumbuhan abnormal dan kemampuan sel-
sel untuk menyerang jaringan normal secara lokal atau menyebar ke seluruh tubuh. Proses ini disebut dengan metastasis.
1
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Epidemiologi
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita dan lebih dari satu juta kasus ditemukan di berbagai belahan dunia.
Di Amerika Serikat setiap tahunnya ditemukan 100.000 kasus baru dan 30.000 diantaranya meninggal. Di Amerika Utara dan Eropa Utara lebih
tinggi yaitu 91,4 kasus baru dari 100.000 wanita per tahun, diikuti Eropa Selatan dan Amerika Latin dan paling rendah di Asia dan Afrika. Di
Singapura, kanker payudara merupakan keganasan terbanyak pada wanita, ditemukan 46,1 kasus per 100.000 wanita per tahun dan mengalami
peningkatan 3,68 per tahun.
10
Penyakit kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013
yaitu sebesar 0,5. Prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Sumatera Utara terdapat sekitar
2.682 kasus pada tahun 2013.
1
2.2.3. Faktor Risiko
Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap
terjadinya kanker payudara antara lain: 1. Usia
Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko untuk kanker payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada
perempuan muda, namun pada umumnya merupakan penyakit penuaan. Sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis adalah
setelah menopause dan sekitar 75 dari kasus kanker payudara terjadi setelah usia 50 tahun.
11
Umur penderita kanker di Indonesia lebih muda dibandingkan dengan usia di negara-negara maju. Kebanyakan penderita kanker
payudara di Indonesia berusia kurang dari 40 tahun, sedangkan pada negara maju yakni usia diatas 40 tahun.
10
Universitas Sumatera Utara
Semakin bertambah usia seorang perempuan maka semakin berisiko untuk terserang kanker payudara. Usia perempuan yang
lebih sering terserang kanker payudara adalah di atas usia 40 tahun, yang disebut dengan “cancer age group”. Namun perempuan di
bawah usia 40 tahun juga dapat terserang kanker payudara.
3
Ini dikarenakan pada usia muda memiliki ekspresi HER2 yang lebih
tinggi.
20
Berdasarkan program SEER Surveilance, Epidemiology, and End Results yang dilakukan NCI National Cancer Institutte,
insiden kanker payudara meningkat seiring dengan tambahan usia. Kemungkinan terbesar perkembangan penyakit payudara mulai
terjadi pada wanita dengan kisaran umur 40-50 tahun.
11
2. Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik 3. Terapi Hormonal
4. Status Indeks Massa Tubuh 5. Faktor lingkungan dan gaya hidup
2.2.4. Derajat dan Stadium