BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Pada penelitian ini kerangka konsep tentang prevalensi bakteri penyebab infeksi kulit di beberapa pelayanan kesehatan di Kota Medan pada tahun
2015 diuraikan berdasarkan kerangka konseptual di bawah :
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Bakteri penyebab infeksi kulit
Staphylococcus aureus Streptococcus
pyogenes Streptococcus β –
hemolytikus gram positif
coryneforms Klebsiella pneumonia
Enterobacter aerogenes
Pseudomonas aeruginosa
Citrobacter fruendii Acinetobacter
baumanii Proteus baumanii
Enterococcus faccium Burkholderia cepacia
Serratia fonticola Infeksi kulit
Infeksi primer
Impetigo Erysipelas
Selulitis Staphylococcus scaled
syndrome Folikulitis
Furunkel Pitted keratolisis
Infeksi sekunder
Ulkus diabetikum Ulkus pada kelaianan
kulit yang lain : kusta Luka bakar
VARIEBEL INDEPENDEN VARIEBEL DEPENDEN
Universitas Sumatera Utara
3.2 Definisi Operasional 3.2.1 Definisi
Bakteri penyebab infeksi kulit adalah dimana terjadi pertumbuhan bakteri yang berlebihan di epitel kulit yang menyebaban keluhan infeksi kulit pada
seseorang itu.
3.2.2 Cara Ukur
Cara pengukuran dengan menggunakan metode data sekunder yaitu data rekam medis yaitu tentang prevalensi pasien bakteri penyebab infeksi kulit
dari rekam medis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan.
3.2.3 Alat Ukur
Data dan informasi tentang prevalensi bakteri penyebab infeksi kulit dari isi rekam medis dikumpulkan dan disusun sesuai dengan prevalensi pasien
dengan menggunakan program SPSS
3.2.4 Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran prevalensi – prevalensi bakteri penyebab infeksi kulit
yang diperoleh berupa data dan informasi yang telah diakumulasi, diedit, ditabulasi, dan diinterpretasi melalui penyajian table.
Universitas Sumatera Utara
3.2.5 Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan ialah skala gabungan nominal dan ordinal yaitu skala kategorik
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN