2.1.2 Etiologi
Kulit lebih terdedah pada lingkungan daripada organ lain. Hal ini dapat disebabkan, beberapa atau secara minor terjadinya infeksi yang tertutup
oleh lapisan kasar,keratin kering yang mengandungi beberapa nutrisi untuk membantu pertumbuhan bakteri pada permukaan kulit. Streptococci dan
Stapylococci dapat menyebabkan terjadi abses.Impetigo dan erysipelas adalah penyakit kulit yang disebabkan terinfeksi bakteri Staphylococcus
maupun Streptococcus dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. McConell , 2007
Penyakit kulit yang utama dan mengkontribusi secara signifikan ialah Staphylococcus
aureus dan
Streptococcus B
hemolytikus dan
Staphylococcus epidermidis.Staphylococcus epidermidis adalah salah satu bakteri flora normal yang menetap di kulit bahkan jarang menyebabkan
infeksi. Adhi et al, 2010
2.1.3 Faktor Risiko
Bahawasanya, apabila terdapat faktor risiko tertentu yang dapat berpotensiasi dalam terjadinya infeksi kulit yang disebabkan terinfeksinya
bakteri, dan mungkin etiologi adalah perjalanan penyakit dan respon terhadap perawatan khusus.Faktor risiko adalah untuk mengembangkan
jenis bakteri penyebab infeksi kulit belum terbukti berkorelasi dengan keparahan penyakit.Dengan demikian, penggunaan faktor risiko untuk
tujuan diagnostik memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Vincent et al, 2008
Oleh karena itu, faktor risiko dapat dibagi dalam dua kategori.Pertama, adalah berhubungan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penyakit atau memiliki implikasi prognostik. Faktor risiko dalam kategori
Universitas Sumatera Utara
ini termasuk penyakit kritis, usia tua, faktor immunocompromised, penyakit hati dan ginjal, serta pembuluh darah terutama pada limfatik atau
vena. Hal ini dapat dikaitkan dengan bahagian tertentu yang mengakibatkan infeksi kulit adalah salah satunya pada tungkai bawah telah
terbukti menjadi lokasi yang paling sering untuk terjadinya infeksi pada kulit. Menurut Björnsdóttir et al pada tahun 2005, terdapat pengukur dalam
memungkinkan suatu infeksi kulit dari tungkai bagian bawah berdasarkan pada terdapat bakteri Staphylokokus aureus dan streptokokus beta-
hemolitik, Staphylococcus aureus atau streptokokus beta-hemolitik di jaring kaki dapat terjadi erosi atau borok pada tempat tertentu. Vincent et
al, 2008
Selain itu, beberapa faktor risiko pasien terkait dapat berkorelasi dengan prognosis yang lebih buruk, kemajuan yang lebih cepat dari penyakit,
penyembuhan lebih lambat dan, juga, patogen resisten dalam pengobatan.Salah satu faktor risiko penyebab infeksi kulit adalah
disebabkan immunocompromised pada tubuh, insufisiensi vaskular atau neuropati harus dipertimbangkan dalam penentuan tingkat keparahan
penyakit. Coleman et al, 2008
Kategori kedua adalah faktor risiko berdasarkan etiologi terjadinya cedera trauma atau eksposur daripada trauma tertentu meningkatkan
kemungkinan terjadi infeksi penyebab mikroba tertentu. Coleman et al, 2008
2.1.4 Patogenesis