Status Register Rangkaian Mikrokontroller ATMEGA 8535

Gambar 2.6 Memori AVR ATmega8535

2.3.6 Status Register

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU mikrokontroler. Gambar 2.7 Status Register Dari gambar 2.5 dia atas setiap bit memiliki intruksi seperti berikut : 1. Bit7  I Global Interrupt Enable, Bit harus di Set untuk meng-enable semua jenis interupsi. Universitas Sumatera Utara 2. Bit6  T Bit Copy Storage, Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T dapat disalin kembali kesuatu bit dalam register GPR dengan menggunakan instruksi BLD. 3. Bi5  H Half Cary Flag 4. Bit4  S Sign Bit merupakan hasil operasi EOR antara flag –N negative dan flag V complement overflow. 5. Bit3  V Two’s Component Overflow Flag Bit ini berfungsi untuk mendukung operasi matematis. 6. Bit2  N Negative Flag Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi matematis menghasilkan bilangan negatif. 7. Bit1  Z Zero Flag Bit ini akan menjadi set apabila hasil operasi matematis menghasilkan bilangan 0. 8. Bit0  C Cary Flag Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi menghasilkan carry.

2.3.7 Rangkaian Mikrokontroller ATMEGA 8535

Pada perancangan alat ini akan digunakan mikrokontroler ATmega 8535 yang berfungsi untuk menerima input dari sensor KE-50, menampilkannya pada LCD Dislplay yang telah diprogram dan di implementasikan pada pemrograman mikrokontroler AVR ATmega 8535. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler ATmega 8535. Pada IC inilah semua program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Mikrokontroler ini memiliki 32 port IO, yaitu port A, port B, port C dan port D. Pin 33 sampai 40 adalah port A yang merupakan port ADC, dimana port ini dapat menerima data analog. Pin 1 sampai 8 adalah port B. Pin 22 sampai 29 adalah port C. Sedangkan Pin 14 sampai 21 adalah port D. Pin 10 dihubungkan ke sumber tegangan 5 Volt. Pin 8 dihubungkan ke ground. Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi suatu Universitas Sumatera Utara perintah tertentu. Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah resistor yang dihubungkan ke ground. komponen ini berfungsi agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktif. Lamanya waktu antara aktifnya power pada IC mikrokontroler dan aktifnya power sebesar hambatan dari resistor tersebut. Pin 22-24, dan 26-29 di hubungkan ke LCD Display untuk menampilkan data masukan IC LM 8535. Pin 40 di hubungkan ke OP Amp LM 324 dan KE-50 sebagai masukan data kadar O 2 . Pin 1 di hubungkan ke FUN untuk mengontrol O 2 di saat mencapai batas minimum. Pin 2 di hubungkan ke transistor BD 139 dan Buzer sebagai peringatan di karenakan kadar O 2 dalam keandaan minimum. Dalam perancangan alat ini, sistem minimum mikrokontroler ATmega 8535 terdiri dari : 1. Chip IC Mikrokontroler ATmega 8535, OP Amp LM 324 Gambar 2.8 Chip IC Mikrokontroler ATmega 8535, OP Amp LM 324 - Chip IC Mikrokontroler ATmega 8535  Pin 1 gate IRF z44  Pin 2 basis Bd 139  Pin 6-8 dan pin 11 Input progran  Pin 8 GND Universitas Sumatera Utara  Pin 9 input VCC – 5,03v  Pin 10 input VCC + 5,03v  Pin 12 dan 13 connect kristal  Pin 22-24 dan Pin 26-29 connect LCD Display  Pin 40 input OP Amp LM 324 - OP Amp LM 324  Pin 4 input Vcc + 11.43 v  Pin 13 input Vcc – 11.43 v  Pin 14 input sensor + 0,043 v  Pin 15 input sensor –  Pin 16 out put. 0,522 v 2. LCD Gambar 2.9 LCD Display  Pin 1, Pin 3, Pin 16 Input GND  Pin 2 dan Pin 15 Input VCC + 5.03 v  Pin 4-6 dan Pin 11-14 connect ATM 8535 pin 22-24 dan Pin 26-29 Universitas Sumatera Utara 3. Sensor KE-50 Gambar 2.10 Figaro KE-50 Positive connect OP Amp LM 324 Pin 14 Negative connect OP Amp LM 324 Pin 15 4. IRF z44, Bd 139 Gambar 2.11 IRF z44 dan Bd 139 - IRF z44  Pin 1 Gate connect ATM 8535 Pin 1  Pin 2 Drain Motor DC Kipas negative  Pin 3 Surce connect ATM 8535 Pin 11 - Bd 139 Universitas Sumatera Utara  Pin 1 Emitor connect ATM 8535 Pin 11  Pin 2 Colektor Buzzer negative  Pin 3 Basis connect ATM 8535 Pin 2 Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler ATMega8535. Pada IC inilah program diisikan program, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Rangkaian mikrokontroler ATMega8535 ditunjukkan pada gambar 2.10 berikut : ATM 8535 10K Kristal 11. 0592MHz 12 13 8 GND PB. 1 PB. 0 1 2 PA. 0 40 PC. 4 PC. 5 PC. 6 PC. 7 PC. 0 PC. 2 PC. 3 26 27 28 29 22 23 24 10 9 VCC reset LCD Sensor FAN BUZER Gambar 2.12 Rangkaian Mikrokontroller ATMEGA 8535 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sangatlah mudah terjangkit penyakit, terlebih lagi penyakit-penyakit baru, semua itu bukanlah semata-mata karena makanan yang di konsumsi nutrisinya rendah, namun di karenakan polusi dan aroma yang mengagu pernapasan. O 2 merupakan suatu unsur terpenting bagi mahkluk hidup terutama manusia. O 2 dapat memperlancar metabolisme dalam tubuh dan menjaga setamina serta daya ingat tetap dalam kondisi yang fitt. Dampak kekurangan O 2 pada tubuh adalah menurunnya aliran predaran darah, menyebabkan tubuh mudah terkena penyakit dan konsentrasi otak menurun. Untuk menjaga kadar O 2 ruangan kita sering menggunakan tanaman hijau sebagai produsen O 2 , namun padatnya penduduk dan polusi dalam suatu ruang lingkup membuat O 2 yang di hasilkan oleh tanaman hijau pada ruang lingkup tersebut tidak mencukupi, oleh karena itu di butuhkan sirkulasi O 2 untuk mendapatkan kondisi tubuh yang maksimal. Untuk menjaga kesetabilan kadar O 2 dalam satu ruang lingkup maka di butuhkan control O 2 , seperti menggunakan sensor O 2 Figaro KE-Series, dimana sensor ini memiliki fitur yang paling menonjol adalah tidak adanya pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap gas CO 2 , mempunyai linearitas yang baik, dan daya tahan terhadap kimia yang sangat baik. Fitur ini membuat sensor ideal untuk digunakan dalam memantau oksigen didalam berbagai aplikasi seperti bidang biokimia, industri makanan, dan aplikasi keamanan dalam negeri. Sensor O 2 Figari KE-Series ini biasa menggunakan mikrokontroler ATmega 32 dalam pengontrolan pernafasan, mikrokontroler ATmega 89S51 dalam pengontrolan O 2 dalam air. Dalam penelitian ini sensor O 2 Figaro KE-Series akan di control menggunakan mikkrokontroler ATmega 8535. Di mana ATmega 8535 memiliki ruang pengamatan memori data dan memori program yang terpisah. Register untuk keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu 00 sampai 1F. sementara itu register khusus di gunakan untuk mengatur Universitas Sumatera Utara