Sensor Figaro KE-Series Penyesuai Kadar Oksigen Dalam Ruangan Berbasis Mikrokontroler

- Hipoksia Hipoksia adalah kekurangan O 2 ditingkat jaringan. Istilah ini lebih tepat dibandingkan anoksia, sebab jarang dijumpai keadaan dimana benar-benar tidak ada O 2 tertinggal dalam jaringan. - Gagal Nafas Gagal nafas merupakan suatu keadaan kritis yang memerlukan perawatan di instansi perawatan intensif. Diagnosis gagal nafas ditegakkan bila pasien kehilangan kemampuan ventilasi secara adekuat atau tidak mampu mencukupi kebutuhan oksigen darah dan sistem organ. Gagal nafas terjadi karena disfungsi sistem respirasi yang dimulai dengan peningkatan karbondioksida dan penurunan jumlah oksigen yang diangkut kedalam jaringan. Gagal nafas akut sebagai diagnosis tidak dibatasi oleh usia dan dapat terjadi karena berbagai proses penyakit.

2.2 Sensor Figaro KE-Series

Sensor Oksigen Figaro KE-Series adalah sensor oksigen berjenis galvanic sel yang unik. Fitur yang paling menonjol adalah tidak adanya pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap gas CO 2 , mempunyai linearitas yang baik, dan daya tahan terhadap kimia yang sangat baik. Fitur ini membuat sensor ideal untuk digunakan dalam memantau oksigen didalam berbagai aplikasi seperti bidang biokimia, industri makanan, dan aplikasi keamanan dalam negeri. Spesifikasi dimensi figaro KE-Series seperti terlihat pada gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Dimensi Sensor Oksigen Figaro KE-50 2.2.1 Fitur Sensor untuk mendeteksi kadar oksigen didalam udara ini hampir tidak terpengaruh oleh gas CO 2 , CO, H 2 S, NO, H 2 , sensor ini memiliki rangkaian kompensasi terhadap suhu, mempunyai liniearitas yang baik dan keluaran yang stabil, sensor ini tidak diperlukan catu daya eksternal agar sensor ini dapat beroperasi, tidak diperlukan waktu pemanasan sehingga sensor ini dapat langsung beroperasi, tidak ada ketergantungan posisi, memiliki akurasi ±1 full scale, memiliki akurasi ±1 full scale, tegangan keluaran pada kondisi standard bernilai 5.5 - 8.5mV, dan outputnya merupakan tegangan analog seperti terlihat pada tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Spesifikasi Sensor Catatan: 1. Ketika dikalibrasi pada kedua 0 dan 30 dari O 2 , ketepatan dalam kisaran 0-30 O 2 sebaiknya berada dalam skala penuh ± 1. 2. Sensor harus digunakan dalam kondisi di mana pertukaran udara lebih besar dari 200 ~ 300mlminute untuk mendapatkan kecepatan respon sebagaimana ditentukan dalam Tabel 1. 3. Harapan Hidup 20 ˚ C dalam udara normal didefinisikan sebagai periode sampai output sensor turun menjadi 60 dari nilai aslinya. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Karakteristik Sensitivitas nilai-nilai khas dibawah kondisi tes standar Sensor figaro KE-50 memiliki memiliki fitur waktu yang lebih panjang, hampir tidak terpengaruh terhadap CO 2 , CO, H 2 S, NOx, H 2. Gas atau Air yang melewati mulut sensor Oksigen Figaro KE-50 akan did filter did batasi oleh Inner Lid untuk menjaga ketahanan sesor Oksigen Figaro KE-50. Oksigen dari Gas atau Air akan did serap oleh Oxygen Permeable Membrane yang memiliki pori 200 nm yang memberikan tekanan ke pada gold elektrode dan current colletor. Gas O 2 di tangkap Titanium lead wire TiO 2 , keberadaan gas akan teradsorbsi pada permukaan titanium lead wire TiO 2 yang selanjutnya mendiosisasi menjadi ion atau kompleks bermuatan pada electrolyte yang menyebabkan Air Bubble. I hermistor dilapisi epoksi dan mendapat kompensasi resistor pada suhu 5-40 o C, 10 ~ 90R.H. Lapisan ini digunakan untuk mekanis melindungi koneksi termistor manik dan kawat sambil memberikan beberapa perlindungan dari kelembaban atau korosi. Sensor ini memiiki sinyal keluaran stabil, tidak membutuhkan catu daya external untuk broprasi, dan dapat langsung beroprasi saat di aktifkan.ke unggulan sensor Oksigen Figaro Ke-50 ini di banding sensor Figaro lainya seperti terlihat pada gambar 3.3 di bawah. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Grafik konsentrasi Figaro KE-50 2.2.2 Aplikasi Penggunaan sensor ini dapat diaplikasikan dalam hal keselamatan seperti Air Conditioner AC, pendeteksi gas Oksigen, pendeteksi kebakaran, sistem bahan bakar sel. Dalam hal pengukuran seperti monitoring Oksigen dalam gas buang. Dalam hal Bioteknologi seperti inkubator Oksigen, kultivator anaerobic. Dalam hal industri makanan seperti Pendinginan pengawetan makanan, rumah kaca.

2.3 Mikrokontroler