21 d.
Keamanan. Sebelum suatu aplikasi controller dipanggil, request HTTP dan data yang dikirim olem pengguna disaring terlebih dahulu.
e. Controller akan memuat model, library. Inti, helper, dan sumber daya
lainnya yang diperlukan untuk memproses request tersebut. f.
View terakhir dirender kemudian dikirim kepada browser untuk dimunculkan. Sidik, 2012
Gambar 5. Flowchart aplikasi codeigniter dalam MVC Sidik, 2012:32 Framework codeigniter merupakan framework pengembangan aplikasi
menggunakan bahasa pemrograman php yang telah mengaplikasikan model pengembangan MVC
Model, View, Controller. Framework codeigniter berisi library-library yang dapat langsung digunakan sehingga dalam proses
pengembangan tidak perlu membuat dari awal.
7. Pengembangan Sistem Berorientasi Object
a. Pemrograman Berorientasi Objek
Metodologi berorientasi objek merupakan strategi pengembangan perangkat lunak dengan mengorganisasikan perangkat lunak sebagai suatu objek
yang berisi data dan operasi yang diberlakukan dimana pengembangan dilakukan dengan pendekatan secara sistematis. Dalam metode ini semua bentuk tahap
pengembangan dilakukan berorientasi objek meliputi aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek, pemrograman berorientasi
objek, dan pengujian berorientasi objek. Rossa-Shallahudin, 2013:100
22 Setiap metode pengembangan pastinya memiliki sebuah kelebihan
tersendiri. Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam bukunya berjudul Rekayasa Perangkat lunak menyebutkan keuntungan dalam menggunakan metodologi
berorientasi objek sebagai berikut Rossa-Shallahudin,2013:100-101 : 1
Meningkatkan produktifitas Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat
dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut reusable.
2 Kecepatan pengembangan
Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat
pengkodean. 3
Kemudahan pemeliharaan Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil
dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah. 4
Adanya konsistensi Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat
analisis, perancangan maupun pengkodean. 5
Meningkatkan kualitas perangkat lunak Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan
adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai
sedikit kesalahan. b.
Konsep Dasar Berorientasi Objek
23 Metode pengembangan berorientasi objek merupakan metode dimana
setiap komponen dibungkus dalam satu menjadi satu kelompok data dan fungsi menjadi satu kesatuan
enkapsulasi. Komponen dalam sistem tersebut dapat saling mewarisi atribut dan sifat dari komponen lainnya, serta dapat berinteraksi
satu sama lain. Rossa-Shallahudin, 2013:104 Setiap pengembang yang menggunakan metode pengembangan
berorientasi objek harus menguasai tentang metodologi berorientasi objek. Dalam bukunya Rosa dan Shalahuddin menyebutkan hal-hal yang harus dikuasai
dalam menggunakan metodologi berorientasi objek meliputi : 1
Kelas 2
Atribut 3
Abstraksi 4
Enkapsulasi 5
Pewarisan 6
Antarmuka 7
Reusability 8
Generalisasi dan Spesialisasi 9
Komunikasi Antar Objek 10
Polimorfisme 11
Package Berkasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
sistem berorientasi objek merupakan pengembangan sistem dimana setiap tahapan dilakukan dengan berorientasi objek mulai dari tahapan analisis hingga
pengujian. Setiap komponen dalam proses pengembangan berorientasi objek dibungkus menjadi satu dalam satu kelompok data dan fungsi enkapsulasi.
24 Setiap komponen dapat saling mewarisi dan saling berinteraksi antara yang satu
dengan lainnya.
8. Unified Modeling Language UML