1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber Daya Manusia SDM merupakan bagian terpenting dari pencapaian tujuan sebuah organisasi. Manusia sebagai sumber daya utama
yang terampil sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang karena merupakan tuntutan dunia global. Dalam sebuah organisasi sumber daya manusia
tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu yang bersangkutan dalam lingkup pekerjaan. SDM memiliki
kedudukan sentral karena berperan dalam menentukan tingkat efektif dan efisien suatu organisasi.
SDM dibutuhkan di semua lembaga termasuk lembaga pendidikan seperti sekolah. SDM yang terlibat pada lembaga pendidikan adalah
pendidik yaitu guru, dan tenaga kependidikan yakni tenaga administratif. Tenaga administrasi sekolah sangat diperlukan untuk menunjang
kelancaran proses belajar di instansi sekolah dikarenakan tenaga administrasi sekolah merupakan suatu bagian dari sekolah yang berfungsi
sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan.
Tenaga administrasi sekolah merupakan bagian yang berperan membantu dalam pelayanan pendidikan, di mana tenaga administrasi
sekolah memiliki peran antara lain untuk melayani, menyediakan, dan membantu. Pengetahuan tentang administrasi saja tidak cukup untuk
menangani tata administrasi sekolah, namun juga diperlukan kompetensi dan keterampilan dalam bidang administrasi yang berkaitan dengan
perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian, dan pengawasan. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah
yang menjelaskan bahwa standar tenaga
administrasi sekolahmadrasah mencakup kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan,
dan petugas layanan khusus sekolahmadrasah yang memenuhi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi teknis dan
kompetensi manajerial. Tugas tenaga administrasi sekolah di jenjang pendidikan dasar dan
menengah tidak boleh dirangkap oleh tenaga fungsional yang lain. Sebagai komponen pembelajaran, keberadaannya akan saling berkaitan dengan
komponen yang lain agar tujuan pendidikan dapat dicapai sesuai dengan harapan. Keberadaan subsistem atau komponen tersebut harus memenuhi
syarat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga hasil yang diharapkan dalam tujuan
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dapat dicapai sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Untuk mendukung semua tugas
tata usaha di dalam instansi dibutuhkan pegawai tata usaha yang mempunyai disiplin, loyalias, dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas
mereka. Tenaga administrasi juga diharapkan memiliki job description
yang jelas agar dapat mengoptimalkan kinerja para pegawai dalam pencapaian tujuan .
Kinerja atau performa kerja tenaga administrasi merupakan hasil kerja yang didapat. Kinerja memerlukan intelektual dan fisik yang sesuai
dengan pekerjaan. Kemampuan pengetahuan yang mendalam tentang materi pekerjaannya, teknik pelaksanaan pekerjaan, cara berkomunikasi
dalam proses pelayanan, interaksi sesama unit maupun dengan unit lain. Serta kemampuan fisik seperti tidak memiliki cacat fisik yang menjadi
penghalang dalam bertugas. Tenaga administrasi sekolah menjalankan tugas dalam berbagai
bidang, baik bekerja sama dengan kepala sekolah dan guru, atau bekerja melayani siswa. Siswa merupakan salah satu komponen yang berhubungan
langsung dengan pelayanan tenaga administrasi sekolah, di mana Tata Usaha merupakan suatu bagian dari sekolah yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan.
SMK Muhammadiyah 1 Playen merupakan sekolah swasta yang setara dengan sekolah lanjutan tingkat atas di bawah Majelis Pendidikan
Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY yang berada di kecamatan Playen kabupaten Gunungkidul. Kompetensi
keahlian di SMK Muhammadiyah 1 Playen yakni Teknik Pemesinan, Teknik Fabrikasi Logam, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda
Motor, Teknik Audio Video, dan Teknik Informatika dan Jaringan.
Berdasarkan pra penelitian pada bulan maret 2015, tenaga administrasi sekolah yang bertugas di kantor tata usaha kurang
menghargai pendapat orang lain termasuk siswa yang berupa kritik saran tentang pelayanan pembayaran SPP . Hal tersebut menimbulkan
anggapan yang kurang baik tentang pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi.
Pengelolaan perpustakaan di SMK Muhammadiyah 1 Playen merupakan tugas tenaga administrasi tetapi belum mendapatkan perhatian.
Selain informasi yang tidak up to date, penataan buku masih belum baik sehingga warga sekolah yang ingin meminjam buku mengalami kesulitan
dalam mencari buku yang dibutuhkan. Sesuai Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 yang memuat kompetensi
teknis mengenai pelaksana administrasi persuratan dan pengarsipan. Tenaga administrasi sekolah harus memahami peraturan kesekretariatan,
membantu melaksanakan program kebersihan, kesehatan, keindahan, ketertiban. Namun masih banyak berkas-berkas berupa surat masuk, surat
keluar, serta berkas lain di sekitar meja kerja pegawai yang menumpuk dan belum tertata rapi.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tenaga administrasi sekolahmadrasah dikelompokkan menjadi: 1 kepala tenaga administrasi
sekolah, 2 pelaksana urusan administrasi sekolah, dan 3 petugas layanan khusus. Pelaksana urusan administrasi sekolah terdiri dari
sejumlah bidang yaitu kepegawaian, kesiswaan, keuangan, kurikulum,
administrasi masyarakat humas, dan sarana prasarana. Petugas layanan khusus terdiri dari penjaga sekolah, tukang kebun, tenaga kebersihan,
pengemudi, dan pesuruh. Kualifikasi pendidikan dan kompetensi teknis tenaga administrasi sekolah tidak sesuai dengan Permendiknas Nomor 24
tahun 2008 yaitu Tenaga administrasi tersebut belum memiliki pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolahmadrasah minimal
8 delapan tahun dan juga belum memiliki sertifikat yang relevan , sertifikat kepala tenaga administrasi sekolahmadrasah dari lembaga yang
ditetapkan oleh pemerintah. Persepsi siswa terhadap kinerja tenaga administrasi sekolah
merupakan penilaian. Penilaian ini akan berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain tergantung aspek psikologis masing-masing siswa.
Siswa mendapatkan pengalaman dan informasi yang bermacam-macam mengenai pelayanan tenaga administrasi sekolah serta interaksi yang
beraneka ragam dengan para pegawai tersebut. Pengamatan siswa melalui penginderaan masing-masing mengenai kesan akan menimbulkan
tanggapan atau penilaian sejauh mana pelayanan tenaga administrasi sekolah yang diberikan. Persepsi siswa akan memberikan arti bagi tenaga
administrasi sekolah sehingga akan menjadi masukan dalam usaha peningkatan
kualitas kinerja
tenaga administrasi
sekolah. Penilaianinterpretasi selanjutnya akan berpengaruh pada cara atau
perilaku siswa terhadap pegawai. Semakin baik persepsi siswa akan berpengaruh pula terhadap sikap siswa kepada pegawai.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui “Bagaimana Persepsi Siswa Tentang Kinerja
Tenaga Administrasi Sekolah Di SMK Muhammadiyah 1 Playen Kabupaten Gunungkidul?
”. B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Tenaga administrasi sekolah kurang menghargai pendapat orang lain
menimbulkan anggapan yang kurang baik. 2.
Penataan buku di perpustakaan menyulitkan pencarian buku. 3.
Masih banyak berkas-berkas yang menumpuk dan belum tertata rapi. 4.
Kualifikasi pendidikan dan kompetensi teknis tenaga administrasi sekolah masih belum sesuai dengan Permendiknas Nomor 24 tahun
2008. 5.
Belum ada informasi mengenai persepsi siswa tentang kinerja tenaga administrasi sekolah di SMK Muhammadiyah 1 Playen Kabupaten
Gunungkidul.
C. Pembatasan Masalah