Faktor-faktor Self Regulated Learning

D. Menghafal Al-Qur’an

1. Pengertian Menghafal Al-Qur’an

Al- Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk sebagai penyempurna dari kitab-kitab suci sebelumnya. Pemeliharaan Al- Qur’an pertama di mulai dengan pencataan pada lembaran-lembaran, bati, tulang, dan kain. Kemud ian Alqur’an mulai disusun dalam satu mushaf oleh khalifah Abu Bakar dan di sempurnakan oleh Ustman bin Affan. Kemudian Al- Qur’an mulai di cetak di berbagai negara hingga sampai di tangan kita sekarang ini. Al- Qur’an yang masih asli sesuai yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya. Hal ini karena kitab Allah SWT yang mulai dan sekaligus penyempurnaan dari kitab –kitab Allah SWT yang di turunkan ke bumi ini di jaga oleh Allah SWT dari segala bentuk penyipangan dan perubahan, hal ini di tegaskan Allah SWT dalam firmanya :         Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar- benar memeliharanya. Qur’an Surat Hijr ayat 9. Menghafal Al- Qur’an adalah suatu perbuatan yang sangat mulia dan terpuji. Sebab, orang yang menghafal Al- Qur’an merupakan salah satu hamba yang abdullah di muka bumi ini. Itulah sebabnya, tidaklah muda dalam menghafal Al- Qur’an. Diperlukan metode- metode khusus ketika menghafalnya. Selain itu juga harus disertai dengan doa kepada Allah SWT. Supaya diberi kemudahan dalam menghafalkan ayat-ayat yang begitu banyak dan rumit. Sebab, banyak kailamat yang mirip dengan kamilat lain, demikian juga kaliamtnya yang panjang-panjang, bahkan ada yang mencapai tiga atau empat baris tampa adanya waqaf, namun ada juga yang pendek-pendek. harapanya, setelah haafal ayat-ayat Allah, hafalan tersebut tidak cepat lupa atau hilang dari ingatan. Karena itu, dibutuhkan kedisiplinan dan keuletan dalam menghafal Al- Qur’an. Dalam menghafal Al- Qur’an merupakan suatu proses, mengingat materi yang dihafalkan harus sempurna, karena ilmu tersebut dipelajari untuk dihafalkan, bukan untuk difahami, namun setelah hafalan Al- Qur’an tersebut sempuurna, maka selanjutnya ia diwajibkan untuk mengetahui isi kandungan yang ada didalamnya. Seseorang yang berniat untuk menghafal Al- Qur’an disarankan untuk mengetahui-mengetahui materi-materi yang berhubungan dengan cara menghafal, semisal cara kerja otak. Kegiatan menghafal Al- Qur’an juga merupakan sebuah proses, mengingat seluruh materi ayat rincian bagian-bagianya, seperti fonetik waqaf dan lainya, harus dihafal dan di ingat secara sempurnna. Sebagaian yang dikatakan oleh Atkinson seorang ahli psikologi da lam buku”cara cepat bisa menghafal Al-Qur’an”,