Faktor Yang Mempengaruhi Deposito Mudharabah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 47 Nasabah dapat membuka deposito mudharabah dalam rupiah atau mata uang asing seperti berikut : 43 1. Mendatangi petugas bank untuk rencana pembukaan deposito 2. Mengisi aplikasi pembukaan 3. Melengkapi persyaratan administrasi sesuai ketentuan bank, seperti Kartu Tanda Penduduk KTP, Surat Izin Mengemudi SIM, atau Paspor 4. Melakukan penyetoran uang yang akan didepositokan. 5. Memperoleh bukti dalam bentuk sertifikat deposito setelah proses administrasinya.

9. Keuntungan Produk Deposito Mudharabah

Keuntungan nasabah deposito mudharabah, antara lain : 44 1. Dapat mengelola keuangan secara terencana sesuai dengan kebutuhan. 2. Dapat dijaminkan sebagai agunan pembiayaan. 3. Bagi hasil yang akan diperoleh tergantung kinerja bank, tidak seperti sistem bunga yang ditetapkan di muka dan perhitungan bagi hasilnya transparan. 4. Memperoleh bagi hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan simpanan lain. 43 Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014, 100. 44 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 48 5. Realisasi bagi hasil dapat dijadikan indikator sebagai early warning system bagi nasabah karena merefleksikan kinerja bank. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 48

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT. BANK BNI SYARIAH

KANTOR CABANG SURABAYA DHARMAWANGSA

A. Gambaran Umum BNI Syariah

1. Latar Belakang berdirinya BNI Syariah Sistem syariah yang terbukti dapat bertahan dalam tempatan krisis moneter 1997, meyakinkan masyarakat bahwa sistem tersebut kokoh dan mampu menjawab kebutuhan perbankan yang transparan. Berdasarkan hal itu dan mengacu pada UU no.10 Tahun 1998, mulailah PT. Bank Negara Indonesia Persero merintis Devisi Usaha Syariah. Berawal dari 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin yang mulai beroperasi tanggal 29 April 2000, kini BNI Syariah memiliki lebih dari 20 cabang di seluruh Indonesia. Untuk memperluas layanan pada masyarakat, masing- masing kantor cabang utamna tersebut membuka kantor-kantor cabang pembantu syariah KCPS, sehingga keseluruhan kantor cabang syariah sampai tahun 2007 berjumlah 54 unit. Selanjutnya berlandaskan peraturan Bank Indonesia No. 83PBI2006 tentang pemberian ijin bagi kantor cabang Bank Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah UUS untuk melayani pembukaan rekening produk dana syariah, BNI Syariah merespon ketentuan ini dengan cara