Jenis Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kenerja Pegawai Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

29 Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya Nawawi 2003 : 115 .

3. Jenis Gaya Kepemimpinan

Jenis Gaya kepemimpinan sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan otoriter Gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi. 2. Gaya kepemimpinan demokratis Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi. 3. Gaya kepemimpinan bebas Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing- Universitas Sumatera Utara 30 masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi. Adapun Perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang. Gaya tersebut adalah sebagai berikut:

A. Menurut Martoyo 1996:146 Gaya Kepemimpinan Direktif, dicirikan oleh:

1. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan seluruh pekerjaan menjadi tanggung jawab pemimpin dan ia hanya memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakannya. 2. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan menjalankan tugas. 3. Pemimpin melakukan pengawasan kerja dengan ketat. 4. Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan yang tidak berhasil melaksanakan tugas-tugas yang tealah ditentukan.

B. Menurut Martoyo 1996:147 Gaya kepemimpinan Konsultatif, dicirikan oleh:

1. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan keluhan dan bawahan. Universitas Sumatera Utara 31 2. Pemimpin menentukan tujuan dan mengemukakan berbagai ketentuan yang bersifat umum setelah melalui proses diskusi dan konsultasi dengan para bawahan. 3. Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka memberikan motivasi kepada bawahan. 4. Hubungan dengan bawahan baik.

C. Menurut Susilo Martoyo 1996:148 Gaya Kepemimpinan Partisipatif, dicirikan

oleh: 1. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah atau dengan kata lain apabila pemimpin akan mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan pendapat dari bawahan. 2. Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan pekerjaan. 3. Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan dan saling mempercayai.

D. Menurut Martoyo 1996:149 Gaya Kepemimpinan Delegatif, dicirikan oleh:

1. Pemimpin mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dengan bawahan dan selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahan. Universitas Sumatera Utara 32 2. Bawahan memiliki hak untuk menentukan langkah-langkah bagaimana keputusan dilaksanakan dan hubungan bawahan rendah. Dari penjelasan keempat gaya kepemimpinan tersebut menunjukkanbahwa ada perbedaan yang menyolok, selain terletak pada kemampuannya untuk bekerja dan tergantung pada motivasinya, dalam penerapannya lebih lanjut sering tidak ditemukan pemimpin yang murni memiliki salah satu gaya kepemimpinan yang telah disebutkan di atas. B . Pengertian Komunikasi Menurut Mulyana dalam buku nya ilmu komunikasi Mulyana, 2005:41 Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti bersama. Komunikasi sebagai proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Komunikasi merupakan sumber kehidupan organisasi. Tiada kehidupan manusia tanpa komunikasi. Komunikasi adalah dasar bergeraknya organisasi. Para pimpinan harus aktif berkomunikasi, kalau pimpinan pasif dalam melakukan komunikasi administrasi kegiatan organisasi dapat terhenti. Komunikasi yang dilakukan pimpinan merupakan kewajiban dan bukan hak istimewa. Harapan berkomunikasi adalah untuk memperlancar pelaksanaan kerja. Menurut Mulyana dalam buku nya ilmu komunikasi Mulyana, 2005:41 Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering Universitas Sumatera Utara 33 disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Mulyana, 2005:41 Menurut Purwanto dalam buku nya komunikasi dan bisnis purwanto, 2006:25 Secara umum komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan. Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara – cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun sinyal – sinyal nonverbal. purwanto, 2006:25 Komunikasi pada dasarnya dapat dipandang dari berbagai dimensi. Jika dipandang sebagai proses, komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik, komunikasi menggunakan berbagai lambang atas simbol yang dinyatakan dalam bentuk nonverbal isyarat, gerak, dan ekspresi maupun verbal bahasa lisan dan tertulis. Sementara sebagai sistem, komunikasi terdiri atas unsur – unsur yang saling bergantungan dan merupakan satu kesatuan yang integratif. Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan pihak lai terangsang untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan menambah keberhasilan individu maupun organisasi. Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor yakni komunikasi yang tejadi dan berlangsung dalam kantor. Kantor adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa suatu kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah kantor sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang ada dalam kantor. Perlu diperhatikan lebih Universitas Sumatera Utara 34 lanjut bahwa pengertian kantor tidak cukup hanya melihat gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang – orang yang ada alam gedung itu Morissan 2009 : 32 . Dinamakan kantor apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan kegiatan kantor yang didalamnya melakukan kegiatan yang di dalamnya melakukan kegiatan yang bersifat tulis – menulis. Di negara kita kegiatan itu disebut dengan istilah yang lebih popular “tata usaha”. Jadi, suatu tempat di mana dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan kantor. Kantor merupakan pengolahan keterangan – keterangan, tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha. Setiap kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu organisasi. Komunikasi kantor adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak kepada pihak yang lain dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit kepada unit lain yang berlangsung atau yang terjadi dalam kantor. Komunikasi kantor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Morissan 2009 : 33 : 1. Tata hubungan administrasi ; disebut juga tata hubungan fungsi, yakni fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai manajer. Jadi tata hubungan administrasi, adalah tat hubungan yang dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator Universitas Sumatera Utara 35 atau sebagai manajer dengan para bawahan atau para pelaksananya yang mengandung unsur perintah. 2. Hubungan tata usaha; adalah hubungan yang terjadi atau yang berlangsung antara satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang tidak mengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya bersifat pengiriman informasi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kantor.Pengiriman informasi ini dapat dilakukan melalui surat- surat atau warkat salinan, tembusan, kutipan atau dapat juga melalui telepon.

1. Proses Komunikasi