Kajian Tentang Pembelajaran Kooperatif

2. Tujuan Pembelajaran Matematika

Adapun tujuan dari pembelajaran matematika menurut Soedjadi 2000 : 43 adalah : a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang. b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

B. Kajian Tentang Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang didasarkan pada faham konstruktivisme. Pada pembelajran kooperatif siswa percaya bahwa keberhasilan mereka akan tercapai jika dan hanya jika setiap anggota kelompoknya berhasil. Pembelajaran Kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama, saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Setiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang.Ngalimun, 2013 :161-162 Pada umumnya pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda 4. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok ketimbang individu. Dengan demikian nilai kebersamaan dan kegotong royongan merupakan hal penting bahkan dapat dibilang sebagai nafas kehidupan bagi terselenggaranya aktivitas belajar yang efektif dengan model pembelajaran koopertif. Artinya tanpa kerja sama yang baik kegiatan pembelajaran tidak akan berarti apa-apa dan pembelajaran akan mengalami kegagalan. Belajar baru bisa dianggap tuntas apabila setiap anggota kelompok menguasai informasi atau materi pelajaran secara utuh. Maka sebuah kelompok belum dapat dikatakan sukses jika masih ada salah satu anggotanya yang belum memahami dan atau mengaplikasikan konsep pembelajaran. Jadi kegagalan seorang anggota merupakan kegagalan seluruh anggota kelompok. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Fase Tingkah Laku Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Fase 2 Menyajikan informasi Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok- kelompok belajar. Fase 4 Membimbing kelompok belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Adapun unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif yang perlu diinformasikan kepada siswa sebelum pelajaran di mulai seperti dikemukakan lundren, 1994 dalam Darmawati, 2003 : 14 adalah : a. Para siswa memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama”. b. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya disamping tanggung jawab dirinya sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi. c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama. d. Para siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama besarnya diantara anggota kelompok. e. Para siswa akan diberi saru evaluasi atau penghargaan yang akan ada pengaruhnya terhadap evaluasi atau penghargaan yang akan ada pengaruhnya terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok. f. Para siswa berbagi kepemimpinan, sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar. g. Para siswa akan dimintai pertanggungjawaban secara individual tentang materi yang dipelajari dalam kelompok kooperatif. Adapun kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya 2006 : 247 dalam http:id.shvoong.comsocial- scienceseducation2252924-kelemahan-kooperatif-serta-cara- mengatasinyaixzz2egfzy8VR Menuliskan beberapa keunggulan model pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 1 Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat menambah kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagi sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2 Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3 Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4 Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5 Pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6 Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7 Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata riil. 8 Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Disamping keunggulan, model pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan diantaranya: 1. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajara kooperatif. 2. Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatif kecil sehingga yang hanya segelintir orang yang menguasai arena kelas, yang lain hanya sebagai penonton. 3. Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran kooperatif. 4. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran. 5. Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran. Agar pelaksanaan pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik, maka upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Guru senantiasa mempelajari teknik-teknik penerapan model pembelajaran kooperatif di kelas dan menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. 2. Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelas merupakan kelas heterogen. 3. Diadakan sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran kooperatif. 4. Meningkatkan sarana pendukung pembelajaran terutama buku sumber. 5. Mensosialisasikan kepada siswa akan pentingnya sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.

C. Kajian Tentang Tutor Sebaya