Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

56 Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakini 17. Saya mempertahankan pendapat pada saat menjawab soal ulangan 18. Saya mempertahankan jawaban pada saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal 19. Pada saat mengerjakan ulangan saya mengerjakan soal sendiri 20. Saya akan mencari dan memecahkan soal-soal tanpa diperintah oleh guru 21. Apabila saya memecahkan masalah, saya akan mencari sendenri tanpa dibantu guru dan teman-teman

1.7 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang dimaksudkan untuk memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Instrumen Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 2010 : 176 instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional teoritis telah mencerminkan apa yang diukur. Validitas instrumen berhubungan dengan kesesuain dan kecermatan fungsi alat ukur yang digunakan. 57 Suatu alat pengukur yang dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab tentang vareabel yang diukur.Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau keahlian suatu intrumen. Menurut Sugiyono 2004: 109, sebuah intrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang yang diteliti secara tepat. Validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan validitas konstruk dan validitas isi. Menurut Sugiyono 2004:141, validitas kontruk dilakukan dengan mengkonsultasikan indikator -indikator yang digunakan dalam instrumen pada ahli dibidangnnya sehingga pengembangan indikatornya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Validitas ini dikembangkan dengan kisi-kisi instrumen menjadi butir-butir item pernyataan. Sehubungan validitas alat ukur, Suharsimi Arikonto 2002:245, membedakan dua macam validitas alat ukur yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis merukan validitas yang didiperoleh melalui cara-cara yang benar sehingga menuntut logika yang akan dapat dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Validitas impiris adalah validitas yang diperoleh dengan jalan pengujicobaan jalan instrumen pada sasaran yang sesuai dalam penelitian. Selesai angket disusun dan diujicobakan validitas logis reabilitas, angket tersebut di ujicobakan pada siswa dari SMK yang memiliki karakteristik. Menurut Sugiyono 2010:177, instrumen yang di uji cobakan pada sampel dimana populas di ambil dengan jumlah anggota sampel yang digunakan. Hasil ujicoba ini diketahui sejauh mana validitas dan rentabilitas instrumen yang akan digukana dalam pengambilan data. Pengujian validitas adalahpengujian yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur.Nilai validitas yang dicari dengan menggunakan rumus koefisien product moment Karl Person Suharsimi Arikonto, 2006:170.Pengujian validitas ini digunakan untuk mengukur validitas instrumen. 58 Dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Person Sihasimi Arionto, 2006:170.Pengujian validitas ini digunakan untuk mengukur validitas instrument. Keteranagan: a. r xy= Koefisien Korelasi b. N = jumlah responden c. ∑ XY = Total perkalian skor item dan total d. ∑ X = Jumlah skor item e. ∑ Y = Jumlah skor total f. ∑ X 2 = Jumlah kuadrat skor item g. ∑ Y 2 = Jumlah kuadrat skor total Suharsimi Arikunto, 2006:170 Pengujian validitas empiris daoat menggunakan teknik analisis butir, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor totalnya. Menurut Sutrisno Hadi 1987:27 suatu butir dikatakan valid apabila r –hitung r-tabel pada tarif siknifikan 5 pada pengujian satu sisi. 2. Uji Validitas Reabilitas Reabilitas menyangkut masalah ketepatan accurary alat ukur.Ketepatan ini dapat dimulai dengan analisis statistik untuk mengetahui measuranment of error atau salah ukur.Reabilitas lebih mudah digunakan dengan memperhatikan aspek pemantapan, ketepatan, dan humogenitas.Menurut Suharsimi Arikunto 2002:154 suatu instrumen dikatakan reabel apabila instrument tersebut cukup dapat dipercaya sebagai alat pengukur data. 59 Penelitian ini di uji reabilitas dilakukan dengan rumus Croanbach’s Alpa. Adapun Croanbach Alpa adalah sebagai berikut: Rumus: r 11 = K 1- ∑ b 2 k-1 b 2 Keterangan: r11 = reabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan ∑ b 2 = jumlah varians butir t 2 = varians total Suharsimi Arikunto, 2006:196 untuk menginterprestasikan r 11 yang diperoleh dari rumus Alpha ini digunakan dengan cara memperhatikan indeks korelasi sebagai berikut: Tabel 1.4. Interprestasi Reabilitas Besarnya nilai r Interprestasi Antara 0.800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 samapai dengan 0,200 Tinggi Cukup Agak Rendah Sangat rendah tidak berkorelasi

1.8 Teknik Analisis Data