9
BAB II KAJIAN TEORITIS
Bab ini akan memberikan gambaran ikhtisar berbagai pendapat yang berkaitan dengan evaluasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Fokus
pembahasannya mencakup
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Evaluasi Model CIPP
Context, Input,Process dan Product, dan Kerangka Pikir.
2.1. Manajemen Mutu ISO 9001:2008
2.1.1 Pengertian Mutu
Suatu lembaga pendidikan dikatakan me- miliki kategori berkualitas, bila lembaga pen-
didikan tersebut memiliki mutu yang baik. Sekolah dikatakan bermutu apabila memiliki pe-
rencanaan, sasaran dan tujuan, sarana-prasara- na, guru, serta lulusan yang berkualitas dan
kompeten. Menurut Usman, 2006:458, mutu adalah
suatu kondisi dinamik yang berhubungan dengan produk, tenaga kerja, proses, dan tugas serta
lingkungan yang memenuhi atau melebihi ha- rapan pelanggan. Dengan perubahan mutu ter-
sebut, diperlukan peningkatan atau perubahan ketrampilan tenaga kerja, proses produksi, dan
tugas, serta perubahan lingkungan agar produk dapat memenuhi dan melebihi harapan kon-
sumen.
10 Hal senada dikemukakan oleh Sallis
2012:56, Mutu didefinisikan sebagai suatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan
kebutuhan pelanggan. Dari berbagai pendapat di atas mutu da-
pat diartikan kondisi perubahan suatu produk, dan lingkungan yang melampaui keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
2.1.2 Manajemen Mutu
Manajemen Mutu adalah suatu manajemen yang melihat kualitas suatu produk barang mau-
pun jasa. Untuk mengoptimalkan produk supaya dapat bersaing dengan produk-produk lain.
Menurut Usman 2006:458, manajemen mutu adalah budaya organisasi yang ditentukan
dan didukung oleh pencapaian kepuasan pelanggan secara terus menerus melalui sistem
terintegrasi yang terdiri dari bermacam alat, teknik, dan pelatihan-pelatihan. Tindakan per-
baikan terus-menerus dalam proses organisasi diharapkan akan menghasilkan produk dan pe-
layanan yang bermutu tinggi.
2.1.3 Manfaat Penerapan Standar SMM ISO 9001:2008
Menurut Gasperz 2009:69, manfaat yang diperoleh
sebuah organisasi
setelah men-
11 dapatkan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO
9001, adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan Pe-
langgan, 2. Meningkatkan image kualitas perusahaan ser-
ta daya saing dalam memasuki era global. 3. Meningkatkan kualitas dan produktifitas mela-
lui kerjasama, solusi masalah dan komuni- kasi yang baik, serta sistem pengendalian
kualitas yang konsisten.
4. Meningkatkan kesadaran kualitas dalam per- usahaan.
5. Memberikan pelatihan secara sistematik ke- pada seluruh staf perusahaan melalui pro-
sedur-prosedur dan instruksi-instruksi kerja yang terdefinisi dengan baik.
Djatmiko dan Jumaedi 2011:7-9,berpen- dapat bahwa ISO 9001:2008 memiliki beberapa
prinsip dan kunci sukses agar penerapan sistem manajemen mutu berjalan efektif. Ke
delapan 8 prinsip tersebut adalah 1 berfokus pada pelanggan customer focus 2 Kepemim-
pinan leadership ; Pemimpin berfungsi se- bagai leader dalam mengawal implementasi
sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan komitmen
yang sama dan gerak yang sinergi pada setiap elemen organisasi. Pemimpin harus mencipta-
kan dan memelihara lingkungan internal dima- na karyawan dapat terlibat secara penuh da-
lam mencapai tujuan organisasi 3 Keterlibat- an Karyawan semua orang dalam organisasi
12 4 Pendekatan Proses; Pendekatan dipetakan
melalui business process sehingga pemborosan karena proses yang tidak
perlu bisa dihindari atau sebaliknya. Bila ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan
yang tidak sesuai dengan flowprocess itu sendiri akan berdampak pada hilangnya kepercayaan
pelanggan 5 Pendekatan sistem pada manaje- men; pendekatan pengelolaan manajemen pro-
ses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi, karena itu konsep continual improvement
sangat ditekankan.Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar
penyebab masalah dan melakukan perbaikan untuk
menghilangkan potensi
masalah 6
Peningkatan berkesinambungan; merupakan roh implementasi ISO 9001 : 2008, 7 Pendekatan
faktual untuk pengambilan keputusan; setiap pengambilan keputusan selalu didasarkan pada
fakta dan data. Tidak ada data bukti imple- mentasi sama dengan tidak dilaksanakannya
sistem ISO 9001 : 2008. 8 Hubungan pelanggan yang bermanfaat bagi
kedua pihak; kerjasama yang saling mengun- tungkan dengan pengguna lulusan.
Sebuah organisasi yang telah di audit dan disertifikasi serta memenuhi syarat-syarat dalam
ISO 9001 berhak mencantumkan label “ISO 9001
Certified ” atau “ISO 9001 Registered”. Sertifikasi
terhadap salah satu ISO 9001 standar tidak
13 menjamin kualitas dari barang dan jasa yang
dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa proses bisnis yang berkualitas dan konsisten
dilaksanakan di organisasi tersebut. ISO 9001-Quality Management Systems -
Requirements ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, mem-
bangun, memproduksi, memasang dan atau melayani produk apapun atau memberikan
bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan
yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan
pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pe-
langgan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan ser-
tifikasi oleh pihak ketiga. Standar ISO 9001 menuntut pemenuhan
persyaratan pelanggan dan peraturan yang ber- laku terpenuhi melalui penerapan sistem mana-
jemen mutu yang efektif. Di bawah ini digambarkan siklus penerapan
implemetasi SMM ISO 9001:2008 dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :
14
PENINGKATAN BERKELANJUTAN SISTEM MANAJEMEN MUTU
INPUT
T
OUTPUT
Gambar 2.1 Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Sumber Data : Jatmiko dan Heri Jumaedi, 2011:11
Siklus Peningkatan berkelanjutan Sistem Mana- jemen Mutu bermuara pada kebutuhan pelanggan,
aspek inputnya memerlukan pengelolaan tanggung jawab manajemen, sumber daya, realisasi, dan
pengukuran, analisis peningkatan, sedangkan outputnya bermuara pada kebutuhan pelanggan.
2.1.4 Penerapan Prinsip-prinsip Manajemen Mutu.