Analisis Data Kepraktisan Perangkat Analisis Data Keefektifan Perangkat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Mencari rata-rata tiap kegiatan dari seluruh observer dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Keterangan: : rata-rata kegiatan ke- : rata-rata langkah ke- terhadap kegiatan ke- : banyaknya langkah dalam kegiatan ke- 3 Mencari rata-rata total penilaian Mencari rata-rata total penilaian dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Keterangan: : rata-rata total penilaian : rata-rata kegiatan ke- : banyaknya kegiatan Kegiatan berikutnya yang dilakukan adalah mencocokkan hasil rata-rata total penilaian dengan kriteria seperti pada Tabel 3.5. Kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dikatakan efektif jika rata-rata hasil pengamatan mencapai kategori baik atau sangat baik 19 . 19 Masriyah, Evaluasi Pembelajaran Matematika Modul 9: Alat Ukur Nontes, Surabaya: UNESA, 2006, 26 = =1 = =1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Kemampuan Guru Menerapkan Pembelajaran Skor Rata-rata Total Keterangan 0,00 1,50 Tidak Baik 1,50 2,50 Kurang Baik 2,50 3,50 Baik 3,50 4,00 Sangat Baik

d. Analisis Data Hasil Respon Siswa

Dari angket yang telah diisi oleh siswa, respon yang diberikan direkap dengan format tabel berikut. Tabel 3.6 Format Hasil Data Respon Siswa Indikator yang dinilai Total Nilai Nilai Respon Siswa NRS Kriteria SS 3 S 2 CS 1 TS Rata-Rata Keterangan: SS = Sangat setuju mempunyai nilai 3 poin S = Setuju mempunyai nilai 2 poin CS = Cukup setuju mempunyai nilai 1 poin TS = Tidak setuju mempunyai nilai 0 poin Berikut langkah-langkah analisis terhadap angket respon siswa 20 : 1 Menghitung banyak siswa yang memilih setiap pilihan jawaban dari setiap item pernyataan yang ada. 2 Menghitung nilai respon siswa untuk setiap kategori jawaban siswa dengan cara 20 Masriyah, Evaluasi Pembelajaran Matematika Modul 9: Alat Ukur Nontes, Surabaya: UNESA, 2006, 39 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengalikan banyaknya siswaresponden yang memilih jawaban dengan skor pilihan jawaban tersebut. 3 Menghitung total nilai respon siswa setiap item pernyataan. 4 Mencari prosentase nilai respon siswa setiap item pernyataan dengan menggunakan rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: NRS Nilai Respon Siswa = × 100 Keterangan: NRS= prosentase nilai respon siswa setiap item pernyataan. = total nilai respon siswa pada setiap item pernyataan. NRS Maksimum = n × skor pilihan terbaik = n × 3, dengan n adalah banyak seluruh siswa. 5 Menginterpresentasikan prosentase nilai respon siswa setiap item pernyaatan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: NRS 25 = sangat kurang 25 NRS 50 = kurang 50 NRS 75 = baik 75 NRS 100 = sangat baik 6 Membuat kategori untuk seluruh item pernyataan, jika rata-rata banyaknya kriteria baik dan sangat baik lebih dari atau sama dengan 50 dari seluruh item pernyataan, maka respon siswa dikatakan positif. Sebaliknya, jika rata-rata banyaknya kriteria baik dan sangat baik kurang dari 50 dari seluruh item pernyataan, maka respon siswa dikatakan negatif. Respon siswa dikatakan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id efektif jika respon siswa mendapat kategori positif.

e. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Analisis hasil belajar siswa untuk mengetahui nilai siswa dikaji dalam tiga aspek yaitu aspek afektif sikap sosial, aspek kognitif pengetahuan dan aspek psikomotorik keterampilan. 1 Analisis hasil penilaian aspek afektif sikap sosial Penilaian aspek sikap sosial menggunakan metode pengamatan selama pembelajaran matematika berbasis masalah dengan tahapan pemecahan masalah menggunakan strategi pemecahan masalah draw a picture berlangsung. Penilaian aspek sikap sosial terdiri dari tiga indikator yaitu disiplin, percaya diri dan santun. Skor penilaian aspek sikap sosial dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut: Tabel 3.7 Skor Penilaian Aspek Sikap Sosial Skor Predikat Penskoran 4 Sangat Baik A 3 Baik B 2 Cukup C 1 Kurang D Selanjutnya dilakukan analisis penjumlahan dari seluruh skor yang didapat pada indikator skor penilaian aspek sikap sosial kemudian dituangkan dalam nilai konversi dengan rumus sebagai berikut: Nilai Konversi = Jumlah skor 12 × 100 Nilai konversi adalah jumlah skor dibagi dengan 12 karena indikator yang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dinilai sebanyak 3 dan skor maksimal setiap indikator adalah 4 sehingga skor maksimal yang diperoleh untuk 3 indikator adalah 12 kemudian hasilnya dikali dengan 100. 2 Analisis hasil penilaian aspek kognitif pengetahuan Penilaian aspek pengetahuan dapat dilihat dari ketuntasan individual pada siswa dengan melihat nilai tes siswa. Dihitung dengan rumus dibawah ini. Nilai = skor yang diperoleh skor maksimal x 100 Penilaian aspek pengetahuan siswa dapat dihitung secara individual dan secara klasikal. Penilaian aspek pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor siswa yang diperoleh dengan mengerjakan tes hasil belajar yang diberikan setelah berakhimya proses pembelajaran. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan SMP IPIEMS Surabaya, maka siswa dipandang tuntas secara individual jika mendapatkan skor ≥ 70 dengan pengertian bahwa siswa tersebut telah mampu menyelesaikan, menguasai indikator kompetensi, atau mencapai tujuan pembelajaran. 3 Analisis hasil penilaian aspek psikomotorik keterampilan Penilaian aspek psikomotorik dapat dilihat dari mengidentifikasi masalah yang dilakukan masing-masing kelompok pada Lembar Kerja Siswa LKS. Skor penilaian aspek keterampilan dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel 3.8 Skor Penilaian Aspek Keterampilan Skor Predikat Penskoran 4 Sangat Baik A 3 Baik B 2 Cukup C 1 Kurang D Selanjutnya dilakukan analisis penjumlahan dari skor yang didapat pada indikator skor penilaian aspek keterampilan kemudian dituangkan dalam nilai konversi dengan rumus sebagai berikut: Nilai Konversi = Jumlah skor 4 × 100 Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan SMP IPIEMS Surabaya maka penilaian aspek keterampilan pada pembelajaran matematika berbasis masalah dengan tahapan pemecahan masalah Polya menggunakan strategi pemecahan masalah draw a picture dikatakan tuntas secara kalsikal dengan rata-rata total dari nilai konversi untuk semua kelompok ≥ 70. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar siswa digunakan perumusan sebagai berikut 21 : 21 Prabowo, Proceeding Penelitian, Surabaya: Unipress, 2013, 33 nilai akhir = × × × digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 73

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

1. Deskripsi Proses Pengembangan Pembelajaran Pengembangan pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model pengembangan Plomp dengan 4 fase yaitu fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi, dan fase tes evaluasi dan revisi. Dalam tiap fase tersebut terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran ini dapat dilihat dalam Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Rincian Waktu dan Kegiatan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fase Pengembangan Tanggal Nama Kegiatan Hasil yang Diperoleh Fase Investigasi Awal 3 Maret 2016 Analisis kurikulum Mengetahui kurikulum yang digunakan di SMP IPIEMS Surabaya yaitu kurikulum 2013. 3 Maret 2016 Analisis siswa Mengetahui karakteristik siswa SMP IPIEMS Surabaya khususnya kelas VIIIA melalui diskusi dengan guru mata pelajaran. 3 Maret 2016 Analisis materi Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu materi operasi aljabar dalam digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bentuk soal cerita. 3 Maret 2016 Analisis tuntutan kurikulum Menelaah harapan masyarakat lingkungan sekitar terhadap pembelajaran matematika untuk anak MTsSMP. Fase Desain 4 Maret– 6 Maret 2016 Desain awal Mendesain perangkat pembelajaran RPP dan LKS dan instrumen penelitian yang dibutuhkan. Fase Realisasi 7 Maret- 20 Maret 2016 Pembuatan perangkat pembelajaran Menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dimana perangkat pembelajaran pada fase ini dinamakan prototype I, serta menghasilkan instrumen yang dibutuhkan. Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi 28 Maret-28 April 2016 Validasi oleh pakar Mengetahui penilaian dosen pembimbing dan validator terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti. 2 Mei-14 Mei 2016 Revisi 1 Melakukan perbaikan revisi terhadap perangkat pembelajaran yang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dikembangkan berdasarkan penilaian, saran, dan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing dan validator. Menghasilkan prototype II. 20 Mei- 21 Mei 2016 Uji Coba Prototype II - Mengujicobakan perangkat pembelajaran dengan objek penelitian kelas VIIIA SMP IPIEMS Surabaya. - Memperoleh data mengenai aktivitas siswa, keterlaksanaan sintaks pembelajaran, kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran, respon siswa, hasil belajar siswa. 23 Mei- 28 Mei 2016 Revisi 2 Melakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran berdasarkan hasil uji coba menghasilkan prototype final. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

a. Fase Investigasi Awal

Pada tahap ini dilakukan analisis kurikulum, analisis siswa, analisis materi dan analisis tuntutan kurikulum. Keempat analisis ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Analisis Kurikulum Pada tahap ini dilakukan analisis kurikulum yang berlaku di tempat penelitian yaitu Kurikulum 2013. Sehingga perangkat pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada Kurikulum 2013. 2 Analisis Siswa Analisis siswa ini merupakan telaah mengenai karakteristik siswa sesuai dengan rancangan pengembangan perangkat. Hasil dari analisis siswa dapat dijabarkan sebagai berikut: a Siswa kelas VIII-A SMP IPIEMS Surabaya kurang aktif dalam pembelajaran dikarenakan guru seringkali menyampaikan pembelajaran secara konvesional. b Melalui wawancara, siswa kelas VIII-A SMP IPIEMS Surabaya kesulitan menyelesaikan soal cerita matematika. c Kelas VIII-A SMP IPIEMS Surabaya sudah pernah mengenal materi aljabar terutama unsur-unsur pada bentuk aljabar, nilai dari bentuk aljabar, cara menyederhanakan operasi hitung pada bentuk aljabar. d Siswa kelas VIII memiliki rentang usia 13– 14 tahun. Menurut Piaget pada usia ini kemampuan berpikir anak telah memasuki operasional formal. Pada tahap operasional formal ini seharusnya seorang anak sudah dapat berfikir secara abstrak dan logis. Ketika menyelesaikan suatu masalah, anak dalam stadium ini akan memikirkan dulu secara teoritis. Anak tersebut menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisisnya ini, lalu dibuat strategi digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id penyelesaian 1 . Hasil analisis siswa tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perangkat pembelajaran yang dikembangkan. 3 Analisis Materi Analisis materi ini merupakan telaah untuk memilih dan menetapkan, merinci dan menyusun secara sistematis materi yang relevan untuk diajarkan. Materi yang digunakan untuk penelitian adalah operasi aljabar. Berdasarkan Kurikulum 2013 materi operasi aljabar untuk kelas VIII mempunyai KI dan KD sebagai berikut: Kompetensi Inti: 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori. Kompetensi Dasar: 3.1 Menerapkan operasi aljabar yang melibatkan bilangan rasional. 4.4 Menyelesaikan permasalahan dengan menaksir besaran yang tidak diketahui menggunakan grafik, aljabar dan aritmatika. Hasil analisis selanjutnya yaitu pengidentifikasian konsep materi operasi aljabar menghasilkan pemetaan konsep sebagai berikut : 1 Monks - Knoers - Rahayu Haditono - Siti, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004, 223-224