Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

72 berkebutuhan khusus, bukan anak berkebutuhan khusus yang harus menyesuaikan sekolahnya, ini adalah konsep dasar sekolah inklusi. Berikut ini merupakan data sarana dan prasarana pendukung akademik maupun non akademik di SD N Plaosan 1 dan SD N Pojok yang meliputi: Tabel 10. a Data Sarana Prasarana Penunjang Akademik dan Non Akademik SD N Plaosan 1 No Nama RuangBangunan Jumlah Ruang Kondisi 1. Kepala Sekolah 1 Baik 2. Ruang Guru 1 Baik 3. Kelas 1 1 Baik 4. Kelas 2 1 Baik 5. Kelas 3 1 Baik 6. Kelas 4 1 Baik 7. Kelas 5 1 Baik 8. Kelas 6 1 Baik 9. Perpustakaan 1 Baik 10. UKS 1 Baik 11. Rumah Dinas 1 Belum standard 12. Kantin 1 Baik 13. Musholah 1 Proses 60 14. Gudang 1 Baik 15. Halaman 1 Baik 16. Tempat Parkir Guru 1 Baik 17. Tempat Prkr Siswa 1 Baik 18. Ruang Multimedia 1 Baik 19. Ruang Kegiatan 1 Baik Sumber: Dokumen SD N Plaosan 1 Secara umum sarana prasarana sekolah sudah cukup memadai ruang guru sudah memadahi, ruang kepala sekolah, perpustakaan parkiran sudah cukup baik. Hanya saja ruang UKS yang masih digunakan sebagai tempat ibadah sementara karena mushola sekolah masih dalam proses pembangunan dan baru 60. Selain itu kamar mandi atau WC sekolah masih kurang 73 Tabel 10.b Data Sarana Prasarana Penunjang Akademik dan Non Akademik SD N Pojok No Nama Barang Kondisi Kelayakan Ukuran JML KET 1. Timbangan Berat Badan 80 Standar 1 Bantuan 2. Papan Catur 50 Besar 3 Membeli 3. Peraga Matematika 70 Standar 1 Set Bantuan 4. Gambar Pahlawan 80 50x40 20 Membeli 5. Berbagai macam alat permainan 70 - - Membeli Sumber: Dokumen SD N Plaosan 1 Sarana prasarana untuk menunjang proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus seperti seragam, tas, sepatu, alat tulis dan buku sudah terpenuhi dengan beasiswa inklusi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta setiap tahunnya. Yang masih kurang alat peraga dan alat keterampilan atau alat seni. Padahal alat ini sangat di butuhkan untuk mengembangkan bakat minat mereka. Karena terkadang anak berkebutuhan khusus memiliki minat dan kemampuan yang lebih di bidang ektrakurikuler seperti alat musik. Maka sekolah perlu memfasilitasi hal tersebut dengan di bantu oleh masyarakat dan pemerintah. Tabel 11. a Data Sarana Prasarana Penunjang Akademik dan Non Akademik SD N Pojok No Nama Barang Kondisi Kelayakan Ukuran JML KET 1. Timbangan Berat Badan 80 Standar 1 Bantuan 2. Pelley Weight 80 Standar 1 Bantuan 3. Sepeda Statis 80 Sedang 1 Bantuan 4. Trampoline 80 Standar 1 Bantuan 5. Papan Catur 50 Besar 3 Membeli 6. Peraga Matematika 70 Standar 1 Set Bantuan 7. Gambar Pahlawan 80 50x40 20 Membeli 74 Sarana Prasaran penunjang proses pembelajaran di SD N Pojok sudah cukup memadahi untuk anak berkebutuhan khusus, tetapi sekolah masih terus membenahi sarana prasarana sekolah karena tidak menutup kemungkinan sekolah akan menerima anak dengan jenis kelainan yang lebih bervariasi. Oleh karena itu sekolah masih menerima bantuan dari pihak yang peduli. Sedangkan untuk sarana prasarana umum seperti mushola masih dalam proses pembangunan. Tabel 11.b Data Sarana Prasarana Penunjang Akademik dan Non Akademik SD N Pojok No Nama RuangBangunan Jumlah Ruang Kondisi 1. Kepala Sekolah 1 Baik 2. Ruang Guru 1 Baik 3. Kelas 1 1 Baik 4. Kelas 2 1 Baik 5. Kelas 3 1 Baik 6. Kelas 4 1 Baik 7. Kelas 5 1 Baik 8. Kelas 6 1 Baik 9. Perpustakaan 1 Bangunan sementara 10. Lab Komputer 1 Belum standard 11. Kantin 1 Gedung sementar 12. Musholah 1 Proses 40 13. Gudang 1 Belum standard 14. Halaman 1 Baik 15. Tempat Parkir Guru dan siswa 1 Belum standard Sumber: Dokumen SD N Pojok

B. Deskripsi Data

1. Data ProsesImplementasi Kebijakan Pendidikan Inklsui di Sekolah

Dasar Negeri Plaosan 1 dan Sekolah Dasar Negeri Pojok Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan pengumpulan dokumentasi, pendidikan inklusi merupakan program yang dirumuskan 75 oleh pemerintah pusat yang dijadikan kebijakan pendidikan nasional. Kebijakan pendidikan inklusi menurut SJ selaku kepala sekolah SD PL yaitu: “Kebijakan adalah keputusan berupa peraturan-peraturan yang diambil untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan pendidikan inklusi adalah pendidikan untuk semua dimana dalam satu kelas terdapat siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus untuk belajar. Jadi kebijakan pendidikan inklusi adalah sebuah peraturan untuk menerima dan mendidik anak berkebutuhan khusus di sekolah reguler.” SJ11052015. Sedangkan kebijakan pendidikan inklusi menurut L selaku kepala sekolah SD PJ yaitu: “Kebijakan pendidikan inklusi adalah sebuah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah berupa undang-undang atau payung hukum tentang sekolah inklusi. Dimana sekolah patuh dan menerapkannya dalam pembelajaran.” T09052015. Pendidikan inklusi merupakan sebuah konsep pendidikan yang tidak membeda-bedakan latar belakang kehidupan anak karena keterbatasan fisik atau mental yang dialaminya. Sekolah inklusi menerima anak berkebutuhan khusus kategori ringan dan yang masih bisa ditangani oleh sekolah. Jika kategori berkebutuhan khusus berat maka lebih tepat di masukan ke sekolah luar biasa atau SLB agar dapat di tangani intensif sesuai dengan kebutuhannya. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran di kelas inklusi dimana siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus belajar dalam satu kelas bersama dan membaur. Terkadang siswa berkebutuhan khusus merasa kesulitan dengan kemampuannya yang terbatas sehingga memerlukan