induktif yang dimulai dengan pengamatan atas benda secara utuh kemudian diikuti oleh pengamatan dan pengenalan atas bagian-bagiannya. Kemudian untuk
metode keunsuran lebih cenderung bersifat deduktif, berawal dari unsur-unsur ke benda secara utuh.
Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran GBPP bidang studi matematika untuk MTs terdapat materi pokok bahasan bangun datar yang
meliputi : jajargenjang, belah ketupat, layang-Iayang, dan trapesium.
1. Jajargenjang A
D
B C
a. Pengertian Jajargenjang Jajargenjang adalah segi empat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar
dan sama panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
60
b. Sifat-sifat jajargenjang Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
AB = CD dan AB CD AD = BC dan AB CD
Sudut-sudut yang berhadapan sama sama besar.
60
Cholik, Sugijono, Subroto, “Matematika Untuk SLTP Kelas II “, Jakarta, Erlangga, 2000 hal 70 32
O
ABC = CDA BAD = DCB
Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah 180° Karena AB CD dan A dengan D maupun B dengan C
merupakan sudut dalam sepihak, maka : A + D = 180°
B + C = 180° Karena AD BC dan A dengan B maupun C dengan D
merupakan sudut dalam sepihak, maka : A + B = 180°
C + D = 180° Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
OA = OC dan OB = OD c. Luas jajargenjang
Rumus luas jajargenjang dengan alas a, tinggi t, dan luas L, maka selalu berlaku :
L = a x t
2. Belahketupat A
B D
C
O
a. Pengertian Belahketupat Belahketupat adalah segiempat dengan sisi yang berhadapan sejajar,
keempat sisinya sama panjang dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
61
b. Sifat-sifat belahketupat Semua sisi pada setiap belahketupat sama panjang.
ABC kongruen dengan ADC, maka : AB = AD ………………..
1 BC = CD …………………
2 ABC sama kaki, maka :
AB = BC ………………… 3
ADC sama kaki, maka : CD = AD …………………
4 Dari persamaan – persamaan diatas disimpulkan hal berikut ini :
AB = BC ………………… 3
BC = CD ………………… 2
CD = AD ………………… 4
Jadi dapat disimpulkan : AB = BC = CD = AD Kedua diagonalnya mempakan sumbu simetri
Segitiga ABC sama kaki engan AB = BC, maka BO merupakan sumbu simetri. Segitiga ADC sama kaki dengan AD = DC , maka OD
61
ibid, hal 76 34
merupakan sumbu simetri. Karena BOC dan COD saling berpelurus, maka BD adalah garis lurus
yang merupakan sumbu simetri belah ketupat. Sgitiga sama kaki ABC kongruen dengan segitiga sama kaki ADC, maka
AC merupakan sumbu simetri belah ketupat. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar
oleh diagonal-diagonalnya. Belah ketupat ABCD dibalik menurut sumbu simetri BD, maka A = C,
dan jika dibalik menurut sumbu simetri AC maka B = D Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling
berpotongan tegak lurus. Belah ketupat ABCD diputar setengah putaran pada O,
AOB = AOD = ½ x 180° = 90˚ c. Luas belah ketupat
Luas belah ketupat ABCD = Luas ABCD + BDC
= ½ x BD x AO + ½ x BD x OC = ½ x BD x AO + AC
= ½ x BD x AC
3. layang-layang A