Sasaran dan Arah Kebijakan Kerangka Kelembagaan Pemerintah

-2- sinergis dan harmonis antar unit internal maupun dengan lembaga lain;  Bagaimana kuantitas dan kualitas ASN di dalamnya 4. Merumuskan konsep kebijakan kerangka kelembagaan dalam rencana pembangunan bidang. Hasil rumusan disampaikan kepada Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Hankam Rumusan konsep kebijakan kerangka kelembagaan dalam bidang pembangunan, yang dapat berisi usulan:  Penyesuaian fungsi dan kewenangan: bisa diperkuat atau dikurangi agar harmonis dengan fungsi dan kewenangan lembaga lain;  Penyempurnaan aturan main danatau hubungan kerja untuk meningkatkan sinergi antara unit internal dan eksternal;  Penguatan kapasitas SDM untuk mendukung pelaksanaan fungsikewenangan dengan efektif Idem 5. Assessment dan sinkronisasi kebijakan kerangka kelembagaan antar bidang pembangunan Deputi Polhukhankam melakukan asesmen terhadap usulan rumusan kebijakan kerangka kelembagaan masing- masing bidang pembangunan, melakukan pembahasan dengan Deputi Penanggung jawab bidang, dan melakukan koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB dan instansi terkait lainnya. Hasil analisis dan rekomendasi rumusan kebijakan kerangka kelembagaan bidang pembangunan. Hasil analisis dan rekomendasi ini disampaikan Deputi Polhukhankam kepada Deputi Penanggung Jawab Bidang Deputi Polhukhankam, Bappenas dengan arahan dari Wamen PPNWakil Kepala Bappenas dan Menteri PPN Kepala Bappenas  Deputi Polhukhankam bekerjasama dengan Deputi Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, Kementerian PAN dan RB 6. Penuangan rumusan kebijakan kerangka kelembagaan pada bidang pembangunan Rumusan kebijakan kerangka kelembagaan masing-masing bidang menjadi bagian dari Deputi Penanggung Jawab Bidang No ... Uraian tentang “arah kebijakan” pada level “arah kebijakan” . Sebagai menghindari, misalnya dengan “hanya” 2. Ringkasan … -3- dalam RPJMN 2015-2019 Rumusan kebijakan kerangka kelembagaan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut: Di awali dengan uraian tentang isu pembangunan yang terkait dengan isu kebijakan kerangka kelembagaan yang bersangkutan; Uraian tentang isu kelembagaan terkait isu pembangunan yang relevan; Uraian tentang “arah kebijakan” penguatan kerangka kelembagaan yang diperlukan. Di sini ditekankan bahwa rumusan kebutuhan penguatan kerangka kelembagaan dalam RPJMN dicantumkan pada level “arah kebijakan” . Sebagai contoh, terkait dengan kerangka kelembagaan yang terkait dengan isu konektivitas kebijakan transportasi. Isu diskonektivitas kebijakan transportasi jalan dengan moda transportasi lainnya, bisa terkait dengan isu penggabungan Ditjen Bina Marga ke Kementerian Perhubungan. Hal seperti ini kita coba menghindari, misalnya dengan “hanya” merumuskan menjadi perlu penataan kelembagaan untuk meningkatkan konektivitas kebijakan pembangunan transportasi. RPJMN 2015-2019. Catatan 1. Tahapan alur penyusunan kerangka kelembagaan disajikan dalam bagan yang tertuang pada Anak Lampiran 5 dan Anak Lampiran 6. 2. Ringkasan …