Permintaan Agregat Kinerja Ekonomi

1. Pengeluaran belanja pribadi BPGW secara signifikan dan positif dipengaruhi oleh jumlah pegawai negeri sipil PNS, pendapatan daerah PAD dan pengeluaran dari tahun sebelumnya LBPGW, 2. Pengeluaran untuk barang dan jasa BBJ yang positif dan signifikan dipengaruhi oleh pendapatan daerah PAD dan pengeluaran untuk barang dan jasa tahun sebelumnya LBBJ, sementara sharing pendapatan dan dana alokasi umum DBH memiliki tanda positif, namun variabel tersebut tidak secara signifikan mempengaruhi pengeluaran barang dan jasa BBJ, 3. Pengeluaran modal belanja sektor pertanian BMDSP secara signifikan dipengaruhi oleh PDB pertanian PDRBSP dan belanja modal pertanian sektor tahun sebelumnya LBMDSP, sedangkan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus DAK tidak memiliki dampak yang signifikan pada belanja modal sektor pertanian BMDSP, 4. Pengeluaran belanja modal sektor non pertanian BMDNP secara signifikan dan positif dipengaruhi oleh alokasi dana khusus DAK, sharing pendapatan DBH dan belanja modal di sektor lain dari tahun sebelumnya LBMDSL 5. Pengeluaran lainnya dari pemerintah daerah BLL hanya dipengaruhi secara signifikan oleh pengeluaran lain dari tahun sebelumnya LBLL, sedangkan alokasi umum DAU, sharing pendapatan DBH, dan pendapatan daerah PAD memiliki tanda positif namun tidak signifikan mempengaruhi pengeluaran lainnya dari pemerintah daerah BLL.

3.2. Permintaan Agregat

Berdasarkan hasil estimasi model permintaan agregat Lampiran 3, menunjukkan bahwa: 19 1. Konsumsi publik KONS secara signifikan dipengaruhi oleh produk domestik regional bruto PDRB dan konsumsi publik tahun sebelumnya LKONS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika PDRB dan peningkatan konsumsi masyarakat pada tahun sebelumnya meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat pada tahun yang sedang berjalan, 2. Investasi swasta INVS adalah signifikan dan positif dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat KONS dan investasi dari tahun sebelumnya LINVS, namun di sisi lain investasi swasta INVS secara signifikan dan negatif dipengaruhi oleh GDP PAD. Namun, jika konsumsi dan investasi meningkat pada tahun sebelumnya, investasi pada tahun sedang berjalan juga akan meningkat, sedangkan jika peningkatan GDP PAD, maka investasi swasta akan menurun. Ini menunjukkan bahwa pajak dan retribusi daerah sebagai sumber utama pendapatan yang dikumpulkan oleh pemerintah daerah menunjukkan biaya ekonomi yang tinggi 3. Ekspor daerah EXPD tidak hanya secara signifikan dan positif dipengaruhi oleh PDB PDRB dan ekspor dari tahun sebelumnya LEXPD, tetapi juga oleh nilai tukar rupiah NTRP. Jadi jika PDB dan ekspor mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, ekspor tahun yang sedang berjalan juga akan meningkat. Sebaliknya, ketika nilai tukar meningkat, ekspor daerah akan berkurang menurun, 4. Impor daerah IMPD secara signifikan dipengaruhi oleh impor dari tahun sebelumnya LIMPD, sementara variabel lainnya seperti PDB PDRB, konsumsi KONS, dan tren tidak signifikan mempengaruhi impor daerah.

3.3. Kinerja Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi model dalam kinerja perekonomian daerah Lampiran 4, menunjukkan bahwa: 20 1. Produk domestik regional bruto di sektor pertanian PDRBSP hanya dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh regional bruto produk domestik di sektor pertanian pada tahun sebelumnya LPDRBSP, sedangkan penyerapan tenaga kerja sektor pertanian PTKSP dan belanja modal untuk sektor pertanian BMDSP dipengaruhi positif namun tidak signifikan. 2. Kemudian, produk domestic regional bruto sektor non pertanian PDRBNP secara signifikan dipengaruhi oleh investasi swasta INVS dan produk domestic regional bruto sektor non pertanian dari tahun sebelumnya LPDRBNP, sedangkan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian PTKNP dan konsumsi KONS positif dipengaruhi tetapi tidak signifikan. 3. Hasil estimasi model penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian PTKSP dan penyerapan tenaga kerja sektor non pertanian PTKNP menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian PTKSP secara signifikan dan positif dipengaruhi oleh angkatan kerja AKK dan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian dari tahun sebelumnya LPTKSP, di sisi lain, penyerapan tenaga kerja di sektor non pertanian PTKNP negatif dan signifikan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian PTKSP. Kemudian, penyerapan tenaga kerja di sektor non pertanian secara signifikan dan positif dipengaruhi oleh investasi swasta INVS, angkatan kerja dan penyerapan tenaga kerja di sektor non pertanian tahun sebelumnya LPTKNP. 4. Hasil estimasi model pengangguran UNEP menunjukkan bahwa pengangguran UNEP secara signifikan dan positif dipengaruhi oleh tingkat pengangguran pada tahun sebelumnya LUNEP, sementara itu, belanja modal pemerintah pada tahun sebelumnya BMD negatif dan signifikan berpengaruh terhadap pengangguran UNEP. Hal ini menunjukkan bahwa jika pengangguran meningkat pada tahun sebelumnya, 21 tingkat pengangguran di tahun berjalan juga akan meningkat, di sisi lain, jika belanja modal pemerintah meningkat, tingkat pengangguran akan menurun. 5. Hasil estimasi model untuk angka kemiskinan MISK secara signifikan dan positif dipengaruhi oleh jumlah penduduk POP dan angka kemiskinan tahun sebelumnya LMISK. Sedangkan, penyerapan tenaga kerja dipengaruhi negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Kemudian produk domestik regional bruto PDRB dan dekonsentrasi dana dan pembantuan tugas DDTBL punya hubungan negatif dan dipengaruhi akan tetapi tidak signifikan. 22

BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN