Analisis Multimodal Teks Dalam Iklan Kuroneko

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anstey, M dan Geoff Bull. 2010. Helping Teacher to Explore Multimodal Texts : An electronic journal for leaders in Education.

Bateman, J and Schmidt, H. 2012.Multimodal Film Analysis: How Films Mean. London: Routledge.

Chandler, Daniel. 2007. Semiotics: The Basics. London: Routledge.

Cheong Yin, Yuen. 2004. Open Linguistics Series: The Construal of Ideational Meaning in.

Eggins Publishers

Jefkins, Frank. (1997). Periklanan. Jakarta: Erlangga

Halliday, M. A. K. 2004. An Introduction to Functional Grammar. London and New York: Arnold.

Khasali, Rhenald. (1995).Manajemen Periklanan. PustakaGrafiti,. Jakarta Kotler, Philip.2003. Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas, Jakarta: Indeks

kelompok Gramedia.

Kress, Gunther dan Van Leeuwen, Theo. 2006. Reading Images. London and New York: Routledge.

Little john, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi (theories of human communication) edisi 9. Jkt. Salemba Humanika.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia: Indonesia.

Norris, Sigrid. 2004. Analyzing Multimodal Interaction: A Methodological Framework. Routledge: Taylor and Francis Group.


(2)

Sampo Gingseng”. (Tesis). Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan

Saussure, Ferdinand de. 1959. Course in General Linguistics. New York: Philosophical Library.

Sinar, Tengku Silvana. 2008. Teori & Analisis Wacana. Pendekatan Sistemik Fungsional. Medan: Pustaka Bangsa Press.

Sinar, Tengku Silvana. 2012. Teori & Analisis Wacana Pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional. Medan: Mitra.

Sutojo, Siswanto. 2003. Manajemen Penjualan Yang Efektif, Cetakan Pertama, PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta.

Sumarlam. 2009. Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.

Young, Lynne dan Fitzgerald, Brigid. 2006. The Power of Language; How Discourse Influences Society. London and Oakville: Equinox.


(3)

BAB III

ANALISIS MULTIMODAL DALAM IKLAN KURONEKO

Iklan kuroneko dianalisis berdasarkan sistem semiotik multimodal sebagai berikut:

3.1 Analisis Multimodal Secara Lingustik

Analisis linguistik dalam iklan Kuroneko ini didasarkan kepada metafungsi bahasa: eksperensial, antarpersona, dan tekstual (Halliday, 2004). Analisis difokuskan kepada unsur verbal di dalam iklan ini.

Gambar 3.1 Tampilan Bahasa Tulisan Dalam Iklan Kuroneko

Dalam iklan ini, penggunaan bahasa lisan mendominasi bahasa tulisan. Baik teks lisan maupun tulisan dalam iklan ini menggunakan bentuk biasa/futsukei. Bahasa lisan クロネコ らカエル 時ラ クだ tidak dibarengi tulisan seperti yang terjadi pada kalimat クロネコヤマトの往復宅急便 らお 帰りの伝票記入が不要. Analisis fungsi eksperiensial, antarpersona, dan tekstual klausa dapat dilihat pada (1).


(4)

(1)

クロネコ ら カエル時 ラクだ

Sirk : Cara Sirkumstan : Waktu Goal Finit Subjek Adjung

RESIDUE RESIDUE MOOD

Topikal

TEMA BERMARKAH REMA

Menurut fungsi eksperiensial, klausa pada (1) menggunakan proses material dengan hanya satu partisipan, yaitu goal. Penentuan partisipan sebagai goal karena ‘ラクだ’ merupakan tujuan, bukan merupakan partisipan pelaku (aktor). Sirkumstan yang merupakan keterangan waktu ‘カエル時’ menjelaskan bahwa kebenaran tentang klausa ini berlaku ketika pengguna pulang nanti.

Menurut fungsi antarpersona, klausa pada (1) merupakan pernyataan yang direalisasikan dengan sistem mood deklaratif (Subjek ^ A Finit). Dengan demikian, peran klausa ini dalam bertukar pengalaman adalah memberi informasi. Klausa ini memberi infromasi kepada pemirsa bahwa dengan menggunakan jasa kuroneko, pulang dari perjalanan akan menyenangkan.

Menurut fungsi tekstual, klausa pada (1) merupakan klausa dengan teman tunggal (TT). Berdasarkan jenis temanya, tema pada klausa ini merupakan tema topikal karena berisikan unsur eksperiensial (sirkumstan). Berikutnya, karena klausa ini diawali oleh sirkumstan, maka tema klausa ini adalah tema bermarkah (TM). Oleh karena itu, secara keseluruhan tema klausa ini merupakan tema tunggal bermarkah.


(5)

Pengumuman sekunder dalam iklan ini muncul pada kalimat kedua pada bahasa lisan dan tulisan “クロネコヤマトの往復宅急便 らお帰りの伝票記 入が不要” yang mengindikasikan bahwa dengan menggunakan jasa kuroneko PT Yamato tidak harus menunjukkan slip entry. Analisis metafungsi bahasa klausa ini dapat dilihat pada (2).

(2)

クロネコヤマトの往復 宅急便 ら

お帰りの伝票記入が 不要

Sirk : Cara Goal Sirk : Cara

Adjung Finit Komplemen

Subjek

RESIDUE MOOD

Topikal

TEMA REMA

BERMARKAH

Menurut fungsi eksperiensial, klausa yang terdapat pada nomor (2) menggunakan material yang mengikat hanya satu partisipan, goal. Penentuan partisipan sebagai goal adalah karena ‘お帰りの伝票記入’ merupakan target dari ‘不要’ ,bukan aktor. Di dalam klausa ini ada dua sirkumstan cara yang berbeda-beda. Sirkumstan cara ‘クロネコヤマトの往復宅急便 ら’ menjelaskan alat yang digunakan, sedangkan ‘不要’ menjelaskan keperluan.


(6)

Menurut fungsi antarpersona, klausa pada (2) termaksud klausa yang menggunakan sistem mood deklaratif (Subjek ^ Finit). Dengan demikian, klausa ini berperan dalam bertukar sebagai penyataan, yaitu yang memberi informasi.

Menurut fungsi tekstual, klausa pada (2) dibentuk oleh tema tunggal (TT). Tema klausa ini adalah sirkumstan ‘クロネコヤマトの往復宅急便 ら’ yang merupakan unsur dari fungsi eksperensial. Penggunaan unsur fungsi eksperiensial menjadikan jenis tema ini adalah tema topikal. Karena tema topikal diisi oleh sirkumstan, maka tema klausa ini berjenis tema bermarkah. Oleh karena itu, tema klausa ini merupakan tema tunggal bermarkah (TTM).

Bahasa Lisan selanjutnya ’楽しいスキーをもっと楽しにする’ yang berarti ski yang menyenangkan akan lebih menyenangkan, yang mengindikasikan bahwa dengan menggunakan jasa kuroneko PT Yamato, tidak lagi sulit membawa alat-alat berat saat pergi dan pulang. Klausa ini merupakan klausa kompleks dengan hubungan hipotaksis yang dibentuk dari dua buah klausa, yaitu (1) dan (2) dengan analisis metafungsi bahasa pada (3)

(3)

楽しいスキーを もっと 楽しにする

Goal Pro : Material Sirk : Cara

Subjek Finit Komplemen

MOOD RESIDUE

Topikal


(7)

Menurut fungsi eksperiensial, klausa (3) menggunakan proses material dengan satu partisipan sebagai goal. Selanjutnya, sirkumstan menjelaskan bagaimana proses dan partisipan berinteraksi. Menurut fungsi antarpersona, klausa ini merupakan klausa deklaratif dengan mood (Subjek ^ Finit) yang berfungsi sebagai penyataan, memberi informasi. Dan untuk fungsi tekstualnya, klausa pada (3) menggunakan partisipan subjek sebagai tema, sehingga klausa ini adalah tema tunggal tak bermarkah (TTTM).

Selanjutnya kalimat’クロネコヤマトの往復宅急便 らお帰りは時間

帯指定もできて100円おトク。’ yang muncul bersamaan dengan bahasa tulisan yang mengindikasikan bahwa dengan menggunakan jasa kuroneko PT Yamato perjalanan dari tempat yang memiliki perbedaan zona waktu akan mendapatkan potongan 100 yen. Analisis fungsi eksperensial, antarpersona, dan tekstual dapat dilihat pada (4)


(8)

(4)

クロネコヤマトの 往復宅急便 ら

お帰りは 時間帯指定もで

きて

100円おトク

Sirk : Cara Karir Pro : Relasional Atribut

Adjung Subjek Finit Komplemen

Predikator

RESIDUE MOOD

RESIDUE Topikal

TEMA REMA

BERMARKAH

Menurut fungsi eksperiensial, klausa pada (3) menggunakan proses relasional yang mengikat dua partisipan, yaitu ‘お帰りは’ dan ‘100円おトク’. Sirkumstan yang terdapat dalam klausa ini merupakan waktu yang menjelaskan kapan お帰り beratributif ‘100円おトク’, yaitu ‘setiap kali pulang (dari zona yang berbeda).’ Secara keseluruhan, makna klausa ini adalah bahwa 100円お トク akan didapatkan setelah お帰り.

Menurut fungsi antarpersona, klausa pada (3) merupakan klausa dengan sistem mood deklaratif (Subjek ^ Finit). Dengan demikian, klausa ini merupakan pernyataan, yaitu memberi informasi.

Menurut fungsi tekstual, klausa pada (3) memiliki tema tunggal (TT) yaitu ‘お 帰 り’. Menurut jenisnya, tema ini merupakan unsur eksperensial, yaitu


(9)

sirkumstan, sehingga merupakan tema topikal. Selanjutnya, karena tema berupa sirkumstan mengawali klausa, maka tema khusus ini adalah tema bermarkah (TM). Oleh karena itu, tema klausa ini merupakan tema tungga bermarkah (TTM).

Selanjutnya klausa terakhir pada iklan ini adalah bahasa tulisan dan juga bahasa lisan ‘楽 し い 海 外 旅 行 を も っ と 楽 し に す る’yang memiliki arti perjalanan keluar negeri yang menyenangkan akan lebih menyenangkan. Analisis klausa ini dapat dilihat pada (5)

(5)

楽しい海外旅行を もっと 楽しにする

Goal Pro : Material Sirk : Cara

Subjek Finit Komplemen

MOOD RESIDUE

Topikal

TEMA REMA

Menurut fungsi eksperiensial, klausa (5) menggunakan proses material dengan satu partisipan sebagai goal. Selanjutnya, sirkumstan menjelaskan bagaimana proses dan partisipan berinteraksi. Menurut fungsi antarpersona, klausa ini merupakan klausa deklaratif dengan mood (Subjek ^ Finit) yang berfungsi sebagai penyataan, memberi informasi. Dan untuk fungsi tekstualnya, klausa pada (5) menggunakan partisipan subjek sebagai tema, sehingga klausa ini adalah tema tunggal tak bermarkah (TTTM).


(10)

Iklan Kuroneko yang diperankan oleh tiga hewan yaitu katak, unta dan kucing hitam ini menggunakan gabungan bahasa lisan dan tulis. Tuturan lisan dalam iklan kuroneko ddituturkan oleh voice aktor, yang mengatakan:

クロネコ らカエル時ラクだ。

クロネコヤマトの往復宅急便 らお帰りの伝票記入が不要。 クロネコ らカエル時ラクだ。

楽しいスキーをもっと楽しにする。 クロネコ らカエル時ラクだ。

クロネコヤマトの往復宅急便 らお帰りは時間帯指定もできて100円お トク。

クロネコ らカエル時ラクだ。 楽しい海外旅行をもっと楽しにする。

Ragam verbal lisan diatas adalah ragam biasa. Ragam ini digunakan untuk menghilangkan “jarak pemirsa” antara pesan dengan penyaksi (konsumen) disamping juga untuk menunjukkan modernitas dari iklan ini.

Selanjutnya, penekanan makna yang terdapat dalam ragam verbal lisan iklan ini diperkuat dan dipertegas dengan kehadiran ragam tulis yang diwujudkan dalam bentuk emblem visual yang direalisasikan melalui emblem trademark .


(11)

.

Gambar 3.2 Emblem Trademark Iklan Kuroneko

Proses yang terjadi pada pengumuman sebagai pesan utama iklan adalah proses sapaan dan ajakan “クロネコ らカエル時ラクだ。” kedua proses dan ajakan tersebut memiliki modus imperatif dengan komoditas barang. Modus seperti ini merupakan realisasi dari suatu ajakan untuk menggunakan produk jasa, yaitu kuroneko.

3.2 Analisis Multimodal Secara Visual

Secara Visual, iklan ini berdurasi 30 detik. Secara umum iklan ini berwarna hitam untuk menonjolkan warna-warna pilihan yang menjadi inti gambar yang ingin ditampilkan sebagai pesan dan juga tempat tempat umum.

Melalui kucing hitam, unta dan katak, menyampaikan pesan ‘クロネコ らカ エ ル 時 ラ ク だ 。’ karena dalam bahasa jepang kuroneko dapat berarti kucing hitam atau produk PT Yamato, kaeru bisa dikatakan pulang atau katak dan rakuda bisa berarti unta atau bahagia. Ketiga hewan ini berjalan melewati tempat ski, kucing hitam bermain gondola, katak bermain ski dan unta diatas cable car yang menunjukan mereka menikmati ski mereka. Didalam iklan ini terdapat beberapa gambar yang memvisualisasikan kebahagiaan saat bermain ski ketika


(12)

kita menggunakan jasa PT Yamato, dimana semua barang barang dan alat-alat yang berat yang mengganggu kenyamanan kalau membawanya sendiri dan hal itu tidak akan terjadi jika menggunakan kuroneko yang terdapat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Visualisasi Kebahagiaan dan Manfaat dari Kuroneko

Tampilan (Visual) dalam iklan kuroneko ini direalisasikan dalam tiga tahapan visual yaitu :

a) Visual bintang iklan yang di peragakan oleh katak, unta dan kucing hitam.


(13)

b) Visual kemudahanan produk, dan

c) Visual emblem trademark.

Selanjutnya, gabungan antara visual bintang iklan dan visual produk dalam iklan kuroneko menimbulkan makna interpersonal antara partisipan dan khalayak. Interaksi antara partisipan dan khalayak diwujudkan melalui kontak mata yang berfungsi sebagai demand.

Visual Kemudahan Produk


(14)

Keadaan ini menunjukkan bahwa partisipan sedang menjelaskan barang yang ditawarkan. Proses selanjutnya adalah pemaknaan atas barang yang ditawarkan partisipan melalui teks verbal lisan yang menjelaskan tentang kelebihan produk yang ditawarkan tersebut.

Pengambilan emelen visual pada teks adalah dengan memberikan informasi pada khalayak bahwa produk tersebut adalah produk yang dapat dilakukan dengan mudah. Kedua hal ini dapat direalisasi dan ditemukan pada display dan emblem. Keadaan ini sangat berbeda pada iklan cetak dimana social and equality teralisasi dalam call and visit information.

3.3 Analisis Multimodal Secara Audio

Musik yang mengiringi aktivitas dalam iklan ini hanya berupa bunyi dimana pengambilan gambar dilakukan, seperti di suara di bandara dan ditempat ski. Jenis bunyi yang digunakan dalam iklan ini untuk menunjukkan/memberi kesan bahwa produk kuroneko dapat digunakan dimana saja, dan sangat membantu. Hal ini semakin kuat atau merupakan penegasan dari keunggulan produk itu adalah dengan menggunakan verbal lisan “クロネコ らカエル時ラ クだ。” dan penggunaan silence yaitu penyampaian keunggulan produk kepada khalayak pada visual aktifitas partisipan.

3.4 Analisis Multimodal Secara Spasial

Secara keseluruhan jarak antara satu image dengan image lainnya sudah menunjukkan keterpaduan makna dari iklan ini. Masing-masing gambar memang memiliki makna tersendiri tetapi masing-masing makna gambar tersebut saling


(15)

mendukung makna gambar lainnya. Penggambaran semangat partisipan, keunggulan produk, dan kemudahan produk tersebut ditunjukkan dengan jarak image partisipan yang aktif dan penggambaran dari lead pada akhir image tersebut.

Lead ini berfungsi memberikan kesan dan makna yang mendalam bagi pengguna. Lead dalam iklan ini merupakan Locus of Attention (LoA) yang direalisasikan pada gambar berikut:

3.5 Analisis Multimodal Secara Gesture

Gesture, kecepatan tubuh dan ekspresi wajah merupakan gesture dari partisipan. Gesture dalam iklan ini direalisasikan dari aktifitas partisipan dalam beberapa lokasi. Hal ini tergambar dari proses aktor dan gol sekaligus sebagai partisipan aktif dan pasif,dimana terjadi proses penawaran dari partisipan tentang dampak langsung yang dapat diperoleh dari mengonsumsi proses yang ditawarkan. Partisipan aktif dan pasif dalam iklan ini ditunjukkan melalui verbal


(16)

lisan dari partisipan aktif クロネコ らカエル時ラクだ。diikuti dengan verbal tulis dari emblem produk.Gambaran proses tersebut teralisasi dari gambar berikut:

Verbal Lisan Verbal tulis dari gambar

BAB IV

クロネコ らカエル時ラクだ

Percakapan Partisipan yang Bahagia


(17)

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran. kesimpulan berisi temuan pokok sebagai jawaban terhadap masalah penelitian yang diajukan pada Bab Pendahuluan. Saran terkait erat dengan temuan penelitian yang ditujukan pada penelitian lanjutan tentang analisis multimodal dan juga kepada pengiklan dan anggota masyarakat.

4.1 Kesimpulan

1. Terdapat sistem semiotik multimodal pada iklan Kuroneko seperti, Linguistik yang dapat dibuktikan dengan keterkaitan bahasa dalam penentu target dalam iklan kuroneko, selanjutnya Visual yang tertera pada iklan kuroneko sangat jelas untuk menitik beratkan pada keunggulan produk dan menciptakan strukrut makna dengan menampilkan tiga hewan didalam iklan ini, yaitu kucing hitam,katak dan unta, selanjutnya Audio yang menciptakan makna bahwa kuroneko sangat praktis dibawa kemana saja, selanjutnya Gestural yang berisikan tergambar dari proses aktor dan gol sekaligus sebagai partisipan aktif dan pasif,dimana terjadi proses penawaran dari partisipan tentang dampak langsung yang dapat diperoleh dari mengonsumsi proses yang ditawarkan. Partisipan aktif dan pasif dalam iklan ini ditunjukkan melalui verbal lisan dari partisipan aktif ク ロネコ らカエル時ラクだ。diikuti dengan verbal tulis dari emblem produk dan Letak yang menggaambarkan masing-masing gambar memang memiliki makna tersendiri tetapi masing-masing makna gambar tersebut saling mendukung makna gambar lainnya. Penggambaran semangat partisipan, keunggulan produk,


(18)

dan kemudahan produk tersebut ditunjukkan dengan jarak image partisipan yang aktif dan penggambaran dari lead pada akhir image tersebut dan letak

2.Masing-masing sistem semiotik multimodal saling berhubungan secara erat dalam menghasilkan makna iklan sehingga proses terjadinya multimodal dapat terlihat dengan jelas, karena di iklan ini dalam satu frame iklan menggabungkan kelima unsur semiotik dan menghasilkan multimodal.

3. Iklan ini menanamkan ideologi ke benak konsumen sehingga percaya bahwa ini praktis dan menggunakan jasanya dan memiliki pesan yang dihasilkan cukup komprehensif dan mudah dipahami khalayak.

4.2 Saran

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bagian dari penelitian mengenai teks iklan televisi dan penelitian yang menggunakan perangkat kerja multimodal. Untuk memperkecil keterbatasan penelitian selanjutnya, diperlukan teori teori, khusunya mengenai periklanan, yang lebih luas. Dengan demikian, penelitian lanjutan dapat memberikan interpretasi yang lebih luas dan beragam terhadap makna teks iklan. Penelitian lanjutan juga diharapkan mampu untuk mengungkap makna dibalik sebuah teks iklan melalui analisis terhadap konteks situasi dan konteks budaya yang melingkupi teks tersebut.


(19)

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG IKLAN, SEMIOTIK, DAN MULTIMODAL

2.1 Iklan

2.1.1 Definisi Iklan

Pengertian periklanan menurut (Kotler, 2003;277) adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Institut praktisi periklanan Inggris mendefinisikan istilah periklananmerupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.Sedangkan pengertian periklanan menurut (Sutojo, 2003;279), periklanan adalah sebuah promosi penjualan produk kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media non-perorangan,termasuk media masa.

Dari pengertian definisi diatas dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah sebuah promosi gagasan, pesan-pesan penjualan persuasif kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media. Pesan tentang manfaat produk perusahaan atau kebijaksanaan pemasaran yang disampaikan kepada pelanggan dan calon pembeli disebut iklan. Pesan tersebut dapat disampaikan dengan tulisan, gambar diam, gambara hidup, suara ataupun kombinasi dari cara-cara itu.


(20)

2.1.2 Jenis-jenis Iklan

Menurut (Jefkins, 1997;39), secara garis besar iklan dapat digolongkan menjadi tujuh kategori pokok, yakni sebagai berikut :

1. Iklan Konsumen

Iklan Konsumen ini mencakup tentang beberapa macam barang yang dikonsumsi atau digunakan oleh para masyarakat, seperti:

a. barang konsumen seperti bahan makanan,shampo, sabun, dan sebagainya b. barang tahan lama seperti bangunan tempat tinggal, mobil, perhiasan dan

sebagainya

c. jasa konsumen, seperti pelayanan untuk keamanan dan kesejahteraan seperti bank, asuransi, investasi, dan sebagainya.

2. Iklan Antar Bisnis

Kegunaan iklan antar bisnis adalah mempromosikan barang-barang dan jasa non-konsumen, artinya baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan. Produk yang diiklankan adalah barang antara yang harus diolah menjadi unsur-unsur produksi. Termasuk disini adalah barang antara yang harus diolah atau menjadi unsur-unsur produksi seperti pengiklanan bahan-bahan mentah, komponen, suku cadang, dan aksesoris-aksesoris, fasilitas pabrik dan mesin, serta jasa-jasa seperti asuransi, pasokan alat tulis kantor, dan lain-lain. 3. Iklan Perdagangan

Kegunaan iklan perdagangan adalah memberikan informasi kepada para pedagang atau saudagar tentang barang-barang yang tersedia untuk dijual kembali, apakah dengan mengingatkan mereka pada merek-merek yang terkenal,


(21)

memperkenalkan barang-barang baru atau tak jarang mengumumkan hal-hal khusus untuk membantu para pengecer menjajakan barang-barang tersebut, misalkan potongan harga, pengemaan baru, rencana-rencana kampanye iklan konsumen atau promosi penjualan.

4. Iklan Eceran

Kegunaan iklan eceran adalah sebagai berikut:

a. mempopulerkan perusahaan, memikat para konsumen dengan janji-janji tertentu, dan berkenaan dengan toko atau para pengecer

b. menjual barang-barang yang eksklusif bagi toko tertentu

c. untuk menjual stok atau toko, bisa juga mempromosikan barang-barang yang musiman sifatnya, untuk menampilkan pola pemilihan poduk yang cermat, atau mengumumkan penawaran khusus.

5. Iklan Bersama

Sebuah dukungan iklan yang diberikan oleh pihak perusahaan atau pabrik kepada para pengecer produk-produknya juga lazim disebut dengan istilah “kerja sama iklan secara vertical.” Kerja sama iklan merupakan sisi penting dan iklan eceran dan bentuknya sendiri macam-macam misalnya, pemakaian logo, pembiayaan bersama, pemasokan art-work, semua biaya ditanggung pemasok dan daftar distribusi.

6. Iklan Keuangan

Tujuan iklan keuangan biasanya adalah untuk menghimpun dana pinjaman atau menawarkan modal, baik dalam bentuk asuransi, penjualan saham, surat obligasi, surat hutang atau dana pension. Namun bisa juga iklan tersebut hanya berupa pengumuman atau laporan keuangan dari suatu perusahaan kepada publik,


(22)

yang salah satu tujuannyauntuk menunjukkan betapa solidnya keuangan yang bersangkutan.

7. Iklan Rekruitment

Iklan jenis ini bertujuan merekrut calon pegawai (seperti anggota polisi, angkatan bersenjata, perusahaan swasta, dan badan-badan umum lainnya). Dan bentuknya antara lain iklan kolom yang menjanjikan kerahasian pelamar (classified) atau iklan selebaran biasa.

2.1.3 Manfaat Iklan Bagi Kegiatan Penjualan

Iklan yang efektif dapat menunjang keberhasilan penjualan produk. Berikut ini disajikan beberapa manfaat program periklanan bagi kegiatan penjulan. 1. Petunjuk Jalan

Banyak perusahaan menyiapkan brosur, leatlefts atau catalog produk yang mereka hasilkan, termasuk penjelasan tentang hal-hal teknis produk dan kiriman langsung atau melalui email kepada calon-calon pembeli tertentu. Daftar calon pembeli produk dapat diperoleh dari kantor-kantor pemerintah dan lain sebagainya.

Teknik periklanan seperti ini banyak diterapkan oleh perusahaan asuransi dan produsen industri dan barang-barang modal seperti mesin dan peralatan. Brosur, leaflets atau katalog produk tersebut dapat disertai surat penawaran atau hanya surat promosi penjualan. Surat itu dilengkapi formulir tanggapan atau balasan dari calon pembeli. Oleh bagian promosi dan periklanan surat balasan calon pembeli yang tertarik kepada produk diserahkan kepada Sales Executive untuk ditindak lanjuti.


(23)

2. Sebagai Pembuka Pintu

Iklan tentang perusahaan atau produk juga bermanfaat sebagai pembuka pintu calon pembeli bagi Sales Executives. Calon pembeli yang telah mengenal nama perusahaan atau merek produk iklan di televisi, radio, surat kabar, majalah, pameran atau cara lain, biasanya lebih antusias dan resektif menerima kunjungan Sales Excutive. Karena calon pembeli sudah mengenal nama perusahaan atau merek produk, Sales Executive dapat menghemat waktu mengenalkan diri, perusahaan atau produk.

3. Menjamin Ketepatan Waktu Pertemuan

Surat promosi penjualan atau penawaran dapat menolong Sales Executives untuk bertemu calon pembeli pada waktu yang ditentukan sebelumnya. Calon pembeli yang menyatakan tertarik kepada produk, dapat diminati waktu untuk ditemui sales executives. Karena waktu kunjungan sebelumnya telah disetujui calon pembeli, sales executives dapat menghemat waktu perjalanan dan menunggu.

4. Menindak Lanjuti Kunjungan Sales Executives

Ada kalanya pada kunjungan pertama Sales Executives belum berhasil bertemu dengan calon pembeli. Padahal calon pembeli tadi tergolong menjanjikan. Dalam keadaan seperti itu bagian promosi dan periklanan dapat menindaklanjuti kunjungan Sales Executivesdengan mengirimkan surat promosi penjualan atau surat penawaraan produk. Surat tersebut kemudian disusul dengan kunjungan Sales Executives.


(24)

5. Menghangatkan Hubungan Bagian Penjualan Dengan Calon Pembeli

Pengambilan keputusan membeli barang modal yang mempergunakan teknologi tinggi dan mahal harganya, membutuhkan waktu yang cukup lama. Selama proses pengambilan keputusan itu manajer penjualan, bagian produksi dan Sales Executivesprodusen barang modal berkali-kali mengunjugi calon pembeli. 6. Meningkatkan Mutu Hubungan Dengan Pelanggan

Iklan juga dapat membantu Sales Executives untuk menjual seri produk lebih banyak kepada para pelanggan. Dengan dukungan iklan mereka diharapkan dapat menjual produk lebih banyak kepaada pelanggan dan mengaktifkan pelanggan yang pasif. Para pelanggan yang pasif atau yang membeli produk dalam jumlah yang lebih sedikit dari daya beli mereka hendaknya disususn dalam daftar pelanggan pasif.

Daftar pelanggan pasif tersebut dikirimkan kepada bagian promosi dan periklanan. Selanjutnya bagian promosi dan periklanan mencari sebab-sebab mangapa para pelanggan tersebut hanya membeli dalam jumlah sedikit.

2.1.4 Pemilihan dan Penentuan Media

Dalam proses seleksi media yang akan digunakan dalam kampanye promosi, pimpinan perusahaan harus mempertimbangkan sifat-sifat periklanan golongan-golongan utama media. Istilah sifat dipilih disini,bukan sebuah keuntungan dan kerugian. Sebagai contohnya, satu sifat radiosebagai media pengiklanan adalah bahwa radio menimbulkan kesan lewat pendengaran. Buat banyak produk, sifat ini merupakan keuntungan. Akan tetapi bagi produk yang


(25)

dapat diajukan secara baik dalam foto berwarna, sifat radio tersebut merupakan kerugian.

Ada beberapa media yang dijadikan sebagai pengiklanan suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Media Cetak

Menurut (Khasali, 1995;99) media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan–pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejmlah kata, gambaratau foto,dalam tata warna dan halaman putih. Fungsi utama media cetak adalah memberi informasi dan menghibur. Didalam pengertian ini, media cetak yang digunakan untuk periklanan dibatasi pada surat kabar dan majalah.

Adapun keunggulan pada kedua media cetak tersebut : - Surat Kabar

Market Coverage, surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasar

- Comparsion Shopping

Keuntungan kedua menyangkut kebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk memilih barang sewaktu belanja

- Positive Consumer Attitudes

Konsumen umumnya memandang surat kabar memuat hal-hal actual yang perlu segera diketahui khalayaknya pembaca.

- Flexibility

Pengiklanan dapat bebas memilih pasar mana yang akan di prioritakan. Dengan demikian ia dapat memilih media mana yang cocok.


(26)

2. Majalah

a. Khalayak Sasaran salah satu keunggulan majalah jika dibandingkan dengan media lainnya adalah kemampuannya menjangkau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi

b. Penerimaan Khalayak, keunggulan adalah kemampuan mengangkat sasaran terhadap prestise majalah yang bersangkutan.

c. Long life span, majalah adalah media yang memiliki usia edar paling panjang dari seluruh media yang ada. Selain itu, majalah yang dimiliki oleh khalayak umumnya disimpan hingga bertahun-tahun sebagai referensi. d. Kualitas Visual, kualitas visual majalah sangat prima karena umumnya dicetak diatas kertas berkualitas tinggi. Dengan demikian kebanyakan majalah dapat menyajikan tata warna, reproduksi foto, baik hitam-putih maupun berwarna dengan surat kabar.

3. Media Radio

Seperti majalah, radio adalah media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu. Dalam masyarakat agraris dengan jangkauan wilayah yang sangat luas, radio telah menjawab kebutuhan untuk meyakinkan komunikasi yang dapat memicu perubahan masyarakat.

Sebagai media, radio memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut:

- Menjangkau jumlah khalayak sasaran yang besar pada waktu yang bersamaan

- Menjangkau individu atau kelompok masyarakat yang hidup terpencil dan terpencar-pencar seperti kehidupan masyarakat agraris pada umumnya


(27)

- Cepat menyampaikan pesan sehingga dapat memberikan informasi mutakhir yang berguna

- Mengatasi berbagai kendala geografis

- Mudah dimengerti, tidak memerlukan kemampuan membaca yang memang belum banyak dimiliki rakayat banyak.

4. Media Luar Ruang

Yang dimaksud dengan media luar ruang disini adalah seperti papan reklame. Pengiklanan papan reklame merupakan media yang fleksibel dan murah. Oleh karena dapat mencapai hampir semua penduduk, cara ini cocok sekali untuk produk konsumen yang banyak dipakai, yang memerlukan keterangan singkat. Ini merupakan bentuk paengiklanan tipe mengingatkan, dan pengaruhnya terasa karena ukuran yang besar dan berwarna.

Keunggulan yang dimiliki media ini adalah sebagai berikut: - Fleksibilitas

- Pengulangan paparan yang tinggi - Biayanya rendah

- Persaingannya juga rendah 5. Media Lini Bawah

Dalam hal ini yang termasuk media lini bawah yakni antara lain, promosi penjualan, sponsor, direct mail (untuk iklan dengan metode pemasaran direct response) dan pameran- pameran. Namun sesungguhnya diluar media-media ini, masih banyak media iklan lini bawah lainnya. Mulai dari media-media yang cukup penting seperti catalog yang menawarkan peluang-peluang pemasaran tersendiri, sampai media-media yang jarang diperhitungkan.


(28)

Keunggulan yang dimiliki media ini adalah sebagi berikut: - Audiens terpilih

- Fleksibilitas

- Tidak ada pesaing iklan dalam media yang sama - personalisasi

6. Media Televisi

Televisi media yang paling baru dan berkembang paling banyak diantara media-media terpenting, dan mungkin sekali yang paling serbaguna (versatile). Himbauannya datang lewat penglihatan maupun pendengaran; produk-produk dapat didemonstrasikan dan diterangkan. Televisi sangat luwes dalam hal meliputi pasaran geografis serta mengenai waktu penyajian pesannya. Karena pesan sebagian datang lewat pendengaran, televisi dapat memanfaatkan pengaruh personal dramatis dari ucapan kata-kata pesan itu.

Adapun keunggulan yang dimiliki oleh media televisi adalah sebagai berikut:

- Efisien biaya, banyak pengiklanan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran sangat luas.

- Dampak yang kuat, keunggulan lainnya adalah kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua indera: penglihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan – pekerjaan kreatif dengan


(29)

mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor (Anumaruni.wordpress.com, 2016).

2.2 Iklan Kuroneko PT Yamato

PT Yamato yang berdiri tahun 1919 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan untuk mengangkut barang yang dikirim ke satu pelanggan dengan truk sewaan. Di tahun 1929, PT Yamato menyediakan model bisnis baru yang akan memberikan banyak kenyamanan bagi pelanggan. Inovasi pertama mereka adalah "rute tetap" atau “fixed route” yaitu layanan yang memungkinkan konsumen untuk mengangkut barang di sepanjang rute yang ditetapkan pada waktu yang dijadwalkan. Pada tahun 1976 PT Yamato memberikaninovasi kedua dalam bisnis ini adalah layanan pengiriman TA-Q-BIN yakni jasa pengiriman yang tersedia untuk individu setiap hari dengan menggunakan baik paket pos atau sistem pengiriman kereta api.Layanan TA-Q-BIN dikembangkan oleh Masao Ogura, Presiden PT Yamato saat itu, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan dalam pengiriman barang. Sejak itu, PT Yamato terus menciptakan berbagai layanan yang belum pernah ada sebelumnya dalam rangka untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan pelanggan, seperti Ski/Golf TA-Q-BIN, CoolTA-Q-BIN, dan TA-Q-BIN Collect. TA-Q-BIN kini telah menjadi infrastruktur sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari (Kuronekoyamato.co.jp, 2016).

Pada tahun 2009 PT Yamato mengeluarkan iklan クロネコ らカエル時 ラ ク ダ : Kalau dengan KURONEKO, praktis pada waktu mau pulang. Iklandisiarkan secara nasional dibarengi dengan tiga binatang (kucing hitam,


(30)

katak, dan unta).Kuroneko adalah sebutan sekaligus simbol merek perusahaan jasa angkutan PT Yamato. Kaeru memiliki dua arti, yakni katak dan kata kerja 'pulang', sedangkan rakuda adalah pelesetan dari 楽/raku desu yang berarti mudah/tidak susah, praktis(Kuronekoyamato.co.jp, 2016).

2.3 Semiotik

Semiotik berasal dari bahasa yunani yaitu semeion yang berarti tanda. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda secara umum seperti bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi (Irfanedo.blogspot.co.id, 2015).

Semiotik menjadi salah satu kajian yang bahkan menjadi tradisi dalam teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri(Littlejohn, 2009 : 53).

2.3.1 Pengertian Multimodal

Semua interaksi yang menggabungkan dua sarana yang dapat memberikan makna kombinasi pada bahasa yaitu verbal dan non-verbal dinamakan multimodal (Sinar, 2012 : 30). Teks verbal dan non-verbal memilikihubungan-hubungan logis dalam menyampaikan suatu makna. Hubungan-hubunganini dapat diketahui melalui adanya keterkaitan antara komponen metafungsi dalam teks verbal dan teks non-verbal.Teks dibatasi pada makna fungsionalnya dalam konteks


(31)

sosialyang menegaskan bahwa teks dapat berupa satu naskah, paragraf, klausa kompleks, klausa,frase, grup, atau bunyi. Teks yang merupakan unit bahasa memiliki arti dalam konteks sosial itu terjadi akibat adanya interaksi komunikasi. Semuainteraksi komunikasi itulah yang disebut dengan multimodal (Norris dalam Sinar, 2012: 132).

2.3.2 Jenis-jenis Sistem Semiotik

Anstey dan Bull (2010) berpendapat bahwa sebuah teks dapat didefinisikan sebagai multimodal ketika menggabungkan dua atau lebih sistem semiotik. Dia mengambil contoh sebuah iklan audio-visual produk makanan, kemudian dapat dianalisis dengan multimodal berdasarkan sistem semiotik tersebut. Berikut sistem semiotik yang terbagi atas lima jenis, yaitu:

a. Linguistik: berisikan aspek-aspek seperti kosa kata, struktur generik, dan gramatikal bahasa lisan dan tulisan.

b. Visual: berisikan aspek-aspek seperti warna, vektor, sudut pandang pada objek diam dan bergerak. Seperti ekspresi wajah, dapat dihasikan dengan emosi, gembira, sedih, marah, kaget,takut dan benci. Selanjutnya isyarat, makna isyarat berbeda setiap budaya yang sering kali menimbulkan salah persepsi. Isyarat hadir secara refleksi tanpa direncanakan. Kemudian kontak mata (eye contact), kontak mata penting dalam komunikasi non-verbal, seperti perhatian atau ketertarikan kepada lawan bicara.

c. Audio: berisikan aspek-aspek seperti volume, tinggi rendahnya nada dan ritme musik dan efek suara. Dalam komunikasi lisan, suara menjadi andalan seperti suara lantang, lembut dan mendesah.


(32)

d. Gestural: berisikan aspek-aspek seperti pergerakan, kecepatan, dan keheningan dalam ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Seperti cara duduk, melihat, bergerak dan memegang kepala yang dapat menghasilkan kesan perhatian terhadap sesuatu atau tidak tertarik dan kebingungan. Kemudian sentuhan (touch), seperti jabatan, menepuk bahu, mengusap rambut,berpelukan yang memberi makna akrab.

e. Lokasi: berisikan aspek-aspek seperti dekat jauhnya letak objek, arah, posisi dari layout, dan pengaturan jarak berdasarkan tata letak.


(33)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang menggunakan bahasa sebagai alat penyampai maksud dalam berkomunikasi. Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan cara lisan dan tulisan. Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa verbal (lisan dan tulisan) memiliki peranan yang sangat penting dalam berinteraksi, sedangkan bahasa non-verbal dirasa kurang begitu penting, padahal keduanya adalah satu kesatuan yang bernilai jika dikaitkan karena banyak hasil kerja yang baik tercipta antara keduanya. Pemahaman kita akan terbatas kalau melupakan bahasa non-verbal yang menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, objek, warna sebagai medianya.

Interaksi bahasa meliputi sarana verbal, graf melalui sarana tulis sedangkan sarana lisan,meliputi suara atau bunyi, dan sarana non-verbal meliputi gerakan dan visual. Bahasa verbal termaksud bahasa tulisan dan bahasa lisan yang menghasilkan bunyi/suara untuk bahasa lisan dan tulisan/graf untuk bahasa tulisan. Bahasa non-verbal termaksud gerakan, warna, bahasa tubuh,objek material dan objek visual. Semua interaksi yang menggabungkan dua sarana yang dapat memberikan makna kombinasi pada bahasa yaitu verbal dan non-verbal dinamakan multimodal (Sinar, 2012 : 30).

Bahasa juga digunakan media untuk banyak kepentingan, seperti untuk informasi, iklan, dan lain-lain. Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong,membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.Untuk menyampaikan suatu pesan, manusia melakukan berbagai cara


(34)

seperti penyampaian informasi melalui kuliah, ceramah, pengumuman, tanda atau simbol, iklan, dan lain sebagainya. Semua kegiatan tersebut sudah pasti membutuhkan alat yang disebut dengan bahasa.

Iklan mempunyai ragam dimensi; mulai dimensi estestis, yang ada kalanya diambil dari makna simbolis maupun citra-citra tertentu dalam struktur sosial masyarakat, secara konotatif tak jarang mempunyai fenomena kode sosial yang mencerminkan bias-bias ideology. Hal ini dinterpretasikan dari pengorganisasian watak ikonik disamping petanda (signifiant) akan juga sekaligus berfungsi sebagai kesatuan petanda (signifier). Bahkan tak jarang pula kesatuan petanda tersebut dibentuk untuk memaknakan citra yang mengadopsi simbol-simbol, stereotip, serta nilai-nilai budaya (hegemoni kultural) yang terdapat dalam masyarakat. Eggins (1994:10) menyatakan konteks ideologi mencakup nilai (yang dimiliki secara sadar atau tidak) sudut pandang, posisi atau perspektif yang dianut. Ideologi ditentukan oleh sejumlah faktor seperti kelas sosial, jenis kelamin, etnis, dan generasi. Kajian ideologi membicarakan hubungan bahasa dengan masyarakat dan kebudayaan karena adanya pengaruh tuntutan sosial politik. Pengaruh kekuasaan terhadap sejarah, politik, sistem masyarakat, nilai, sastra, dan budaya membentuk pandangan masyarakat sehingga meyakini suatu konsep sebagai kebenaran yang wajar.

Jepang selalu menciptakan hal dengan berlandaskan ideologi mereka, sama dengan hal iklan, mereka sering menggunakan banyak persamaan makna,untuk mengindikasikan bahwa iklan itu memiliki banyak arti untuk dicerna, karna didalam bahasa jepang sendiri memiliki banyak kata yang homonim. Hal ini digunakan untuk membuat iklan itu semakin unik.Di samping itu ideologi jepang


(35)

juga mengacu kepada perwujudan terhadap teks sebagai nilai budaya dalam interaksi sosial dimana bahasa sebagai alat untuk menginterpretasikan ideasional, interpersonal, dan tekstual.

Dalam interaksi interpersonal dalam komunikasi, Sinar (2012:131) menyatakan bahwa ada tiga unsur penting yang ikut ambil bagian di dalamnya, yaitu: verbal, bunyi atau suara (bahasa lisan) atau graf (bahasa tulisan) dan visual. Bahasa verbal adalah bahasa lisan dan tulisan sedangkan komponen hasil keluaran bahasa verbal adalah bunyi atau suara dan tulisan adalah graf. Interaksi visual adalah bahasa non-verbal yang termasuk di dalamnya adalah gestur, bahasa tubuh, dan lain sebagainya. Ketiga unsur interaksi interpersonal tersebut di atas kadang-kadang memiliki tingkat peranan yang berbeda, namun ada kalanya memiliki tingkat peranan yang seimbang dalam menyampaikan pesan.

Analisis sistem semiotik multimodal merupakan analisis secara menyeluruh terhadap semua yang memiliki peran komunikasi dalam menyampaikan pesan. Sebagaimana Norris dalam Sinar (2012:30) mengatakan bahwa semua interaksi adalah multimodal. Analisis multimodal menekankan bahwa semua sarana komunikasi memainkan peranan penting baik itu verbal maupun non verbal karena bahasa mengandung makna, konten atau isi yang informatif. Hasil contoh analisis multimodal yang telah dikerjakan oleh Rosa

(2014) akan menjadi rujukan penulis dalam meneliti multimodal iklan kuroneko.

Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan analisis bentuk multimodal terhadap sebuah iklan jasa angkutan PT. Yamato Transport yang bernama “Kuroneko”, didalam iklan kuroneko terdapat text クロネコ らカエル時ラク ダ, yang diperankan oleh Kucing Hitam, Katak dan Unta. Iklan ini sangat populer


(36)

di Jepang karena semua unsur didalam iklan menunjukkan maksud yang sama,yaitu menggunakan jasa kuroneko. Dengan musik yang ringan dan lokasi pengambilan iklan yang mendukung iklan ini, maka penulis ingin membuktikan bahwa unsur interpersonal dimaksud memiliki peran masing-masing dalam menyampaikan pesannya.Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memilih

multimodal teks dalam iklan kuroneko sebagai judul dan mengangkatnya menjadi

objek skripsi.

1.2 Rumusan Masalah

Bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia. Peranannya yang sangat penting itu disebabkan karena bahasa membantu manusia untuk membentuk suatukelompok sosial, memenuhi kebutuhannya untuk dapat hidup bersama di lingkunganmasyarakat dan menjadi sebuah sarana untuk mengekspresikan perasaan, sikap, pikiran atau gagasan, dan praktik-praktik sosial lainnya. Bahasa juga digunakan manusia sebagai sarana untuk melakukaninteraksi dengan manusia lainnya.Gambaran yang menjelaskan betapapentingnya bahasa (lisan atau tulis) itukadangkala mengabaikan unsur lainnyayang mengiringi keberhasilanpenggunaan bahasa dalam interaksi sosial.Unsur itu adalah bahasa nonverbal dansarana visual lainnya. Padahal, banyakhasil kerja yang bernilai (berhasil) karenaadanya keterkaitan antara bahasa (teks),bahasa nonverbal, dan sarana visuallainnya (Sinar, 2012: 31). Bahasa verbaltanpa adanya bahasa nonverbal misalnyagerak, wajah, suara dan sarana visuallainnya menyebabkan pemahaman kitaterhadap bahasa (teks) menjadi terbatas.


(37)

Pemahaman bahasa (teks) yang berpijakpada satu sudut pandang inilah yangdisebut dengan monomodal. Pemahamanbahasa (teks) harus berpijak pada lebih darisatu sudut pandang atau yang disebutmultimodal agar kompleksitas maknabahasa (teks) dapat terpahami.Salah satu teks yang memilikikekompleksitasan makna adalah iklan, baikiklan media cetak maupun iklan mediaelektronik. Kompleksitas makna itu karenauntuk menyampaikan pesan di dalam iklantidak saja digunakan unsur bahasamelainkan juga unsur bahasa nonverbal dan sarana visual lainnya. Oleh karenanya,untuk memahami kekompleksitasan maknaperlu dilakukan analisis multimodal dalamiklan tersebut.

Jepang adalah negara yang terkenal dengan kekreatifitasan mereka yang tinggi dibanyak bidang, salah satunya dunia periklanan. Iklan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang cukup dikenal sebagai instrument pemasaran dalam menawarkan sebuah produk atau jasa kepada khalayak. Iklan sebagai proses komunikasi yang bertujuan membujuk orang untuk menambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek, dengan upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam menilai sebuah produk yang ditawarkan.

Periklanan menciptakan struktur makna, menghadirkan realitas dalam kehidupan manusia, dan Jepang sendiri menciptakan banyak hal pada dunia periklanan mereka, kekreatifitasan mereka menciptakan banyak makna dengan efek visual dan audio mereka menjadikan iklan Jepang sangat menarik untuk dikaji, karena dengan visual saja, mereka dapat menciptakan banyak makna yang


(38)

tersirat didalamnya, ditambah dengan audio dan gestural yang membuat iklan Jepang sangat menarik dan kreatif.

Oleh karena itu, penulis akan merumuskan permasalahan sebagai berikut; 1. Bagaimana dapat terjadi multimodal dalam iklan Kuroneko?

2. Bagaimana bentuk multimodal di dalam iklan Kuroneko?

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Iklan Jepang menarik karena mereka selalu menggabungkan banyak modus semiotik dalam produknya, menurut Kress dan Van Leeuwen (2006) Multimodal adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada cara orang berkomunikasi menggunakan dua atau lebih modus yang berbeda pada saat bersamaan. Didalam sebuah iklan juga selalu menggunakan dan menggabungkan lebih dari dua modus dengan tujuan agar iklan itu menarik, seperti audio, visual dan gestural. Dalam multimodal ada 5 sistem semiotik yaitu Linguistik, Visual, Audio, Gestural dan Lokasi. Ke lima sistem ini selalu digunakan didalam sebuah iklan untuk menarik perhatian banyak orang untuk membeli atau menggunakan jasa produk, perusahaan akan menggunakan iklan sebagus mungkin untuk menarik perhatian pembeli. Dengan menggabungkan beberapa modus semiotik dan ide yang menarik,banyak perusahaan di Jepang yang berhasil menjual produknya dan disukai banyak pembeli.

PT YAMATO TRANSPORT adalah salah satu perusahaan jasa transportasi Jepang yang mempunyai kuroneko (kucing hitam) sebagai mascot perusahaan. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1919 ini mempunyai iklan yang menarik banyak perhatian masyarakat Jepang. Dalam iklan yang tayang pada


(39)

tahun 2007, mereka menggunakan 3 ekor binatang, yaitu kucing hitam, katak dan unta. クロネコ らカエル時ラクダ adalah jargon dari iklan selama 30 detik ini.Oleh karena itu, penulis membatasi permasalah penelitian multimodal pada iklan PT YAMATO TRANSPORT クロネコ らカエル時ラクダ.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1 Tinjauan Pustaka

Iklan merupakan salah satu wujud ragam bahasa jurnalistik yaitu ragam bahasa yang digunakan oleh insan kreatif, dalam hal ini wartawan, untuk penerbitan pers (Sumarlam, 2009:169). Iklan mengandung daya informatif persuasif yang secara aturan diharuskan memakai kata-kata yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Selain itu, iklan juga mempunyai sifat istimewa yang biasa membatasinya, yakni singkat, padat, sederhana, netral, dan menarik. Selain itu, bahasa iklan mempunyai bentuk komunikasi yang khas. Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menarik perhatian khalayak dalam menawarkan produk-produk suatu perusahaan atau ajakan-ajakan untuk melakukan sesuatu yang dianggap baik, dengan tampilan gambar dan kata-kata yang menarik yang termuat dalam media elektronik maupun media cetak.

Berkenaan dengan struktur wacana, wacana iklan mempunyai tiga unsur pembentuk struktur wacana, yaitu (1) butir utama (Headline), (2) badan (Body), dan (3) penutup (close) yang dalam struktur wacana iklan tersebut dikaitkan dengan permasalahan tahap-tahap untuk mencapai tujuan. Iklan merupakan salah satu media komunikasi yang sangat efektif untuk digunakan sebagai alat


(40)

penghubung antara produsen dan konsumen. Produsen sering menggunakan iklan sebagai alat untuk menawarkan atau mempromosikan produk-produk, atau mengajak masyarakat untuk melakukan suatu tindakan yang dianggap baik. Oleh karena itu, semua perusahaan yang menghasilkan produk baru, atau intansi-instansi yang menginginkan sesuatu yang lebih baik, berlomba-lomba dalam memasang iklan sebagus-bagusnya untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dari hasil penjualan produk-produknya, atau untuk memberikan kebaikan-kebaikan bagi masyarakat tanpa memperoleh keuntungan secara individual.

Namun sebenarnya, iklan terbagi menjadi dua macam, yaitu iklan lisan dan iklan tulis. Iklan lisan sering dijumpai di televisi, yang tersajikan dalam bentuk berupa kata-kata singkat namun menarik, disertai dengan gambar-gambar mencolok yang dapat bergerak, dapat dinikmati audio visualnya. Dan dapat dikatakan bahwa iklan lisan adalah iklan yang memuat tentang produk dengan tampilan audio visual yang menarik. Sedangkan iklan tulis merupakan iklan yang sering dijumpai di media cetak (majalah, tabloid dan surat kabar). Iklan tulis hanya berupa kata-kata dan gambar yang mencolok dan menarik, namun tidak dapat bergerak seperti di televisi.

Multimodal adalah sebuah interaksi, artinya multimodal menekankan bahwa semua sarana komunikasi memainkan peranan penting baik itu verbal maupun non verbal (visual) karena bahasa mengandung makna, konten atau isi yang informatif (Norris, 2004: 61). Sedangkan menurut O’Halloran dan Smith mengatakan analisis multimodal termasuk analisis segala jenis komunikasi yang


(41)

mempunyai teks interaksi dan interaksi dua atau lebih sumber semiotik atau sarana komunikasi untuk mencapai fungsi komunikasi teks tersebut.

Kajian mengenai multimodal teks merupakan salah satu kajian dalam semiotik yangdidefinisikan oleh Saussure sebagai suatu studi tentang tanda-tanda yang terdapat di dalammasyarakat (Saussure, 1959: 16). Secara lebih rinci, Semiotikmelibatkan suatu kajian yang tidak hanya merujuk kepada kajian tentang “tanda-tanda” dalampercakapan sehari-hari, tetapi semiotik juga mengkaji tentang segala sesuatu yang merujuk kesesuatu yang lain (Chandler, 2007: 2).Dalam pengertian semiotik, tanda berupa kata-kata, gambar, bunyi, gestur, dan objek(Chandler, 2007: 2).

2.Kerangka Teori

Linguistik Fungsional Sistemik (LFS) adalah salah satu aliran dalam disiplin linguistik yang memperkenalkan tentang sistem fungsional dan teori sistemik. Teori sistemik bahasa memandang bahasa sebagai bagian dari fenomena sosial yang berhubungan dengan konteks sosial pemakaian bahasa.Seperti yang dikemukakan Sinar (2008 : 19-24), teori sistemik melingkupi fungsi, sistem, makna, semiotika sosial, dan konteks.

Multimodal adalah semua interaksi, artinya multimodal menekankan bahwa semua sarana komunikasi memainkan peran yang penting baik itu verbal maupun non verbal (visual) karena mengandung makna, konten atau isi yang informatif.

Dalam kajian multimodal, konsep metafungsi bahasa Halliday (1985, 2004) yang dikembangkan oleh Kress dan Van Leewen (2006) mencakup pada


(42)

tatabahasa visual dan virtual. Tatabahasa visual mendeskripsikan secara gramatikal makna visual terletak pada sarana komunikasi dan tiap sarana mempengaruhi makna secara sentral dan secara dominan dalam keseluruhan proses komunikasi baik secara fonik maupun grafik, yaitu ujaran, tulisan, gambar dan isyarat. Tatabahasa virtual mendeskripsikan secara gramatikal makna melalui tubuh, gerakan dan interaksi dengan objek. Misalnya teks yang terdiri dari tulisan dan gambar, sistem makna multimodal yang dibentuk secara verbal maupun tulisan dan visual memalui gambar yang dapat merepresentasikan berbagai pengalaman-pengalaman sosial. Jadi, sistem makna visual diakibatkan oleh semakin pentingnya elemen visual dalam sistem komunikasi masa kini. Sistem makna visual merupakan sistem semiotik lain yang secara independen ataupun bersama-sama dengan bahasa verbal menciptakan kebudayaan. Produk-produk kebudayaan yang dihasilkan oleh sistem makna ini dapat ditemukan dalam berbagai produk, misalnya media massa dan iklan.

Kress dan Van Leeuwen (2006) mengembangkan ketiga komponen metafungsi Halliday untuk sistem semiotik dalam suatu teks multimodal, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya,sistem semiotik dalam teks multimodal berarti tidak secara khusus berhubungan dengan bahasa saja sebagai sistem semiotik, tetapi juga sistem lain seperti visual. Ketiga metafungsi tersebut dijelaskan sebagai berikut :

(1) Komponen ideasional : setiap sistem semiotik memiliki kemampuan untuk merepresentasikan aspek-aspek pengalaman dunia di luar sistem tanda baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, sistem semiotik harus mampu untuk merepresentasikan objek dan hubungannya dengan dunia di luar


(43)

sistemrepresentasi tersebut yang mungkin memiliki sistem tanda yang lain. Dengan cara itulah, sistem semiotik ideasional memberikan pilihan-pilihan untuk merepresentasikan objek dengan cara yang berbeda,agar cara-cara ini dapat saling berhubungan satu sama lain.

(2)Komponen interpersonal : setiap sistem semiotik harus mampu untuk memproyeksikan hubungan-hubungan antara pencipta/produser yang menciptakan tanda atau kompleks tanda dengan penerima/reproducer tanda tersebut. Dengan kata lain, sistem semiotik harus mampu memproyeksikan sebuah hubungan sosial diantara pencipta, pemirsa (yang menerima tanda), dan objek yang direpresentasikan oleh tanda tersebut. Dalam sistem semiotik ditawarkan hubungan interpersonal yang berbeda.

(3)Komponen tekstual : setiap sistem semiotik harus memiliki kemampuan untuk membentuk teks, kompleks tanda yang saling melekat satu dengan yang lain, baik secara internal maupun konteks didalamnya dan untuk apa tanda-tanda tersebut diproduksi.

Selanjutnya, Anstey dan Bull (2010 : 83 ) berpendapat bahwa sebuah teks dapat didefinisikan sebagai multimodal ketika menggabungkan dua atau lebih sistem semiotik. Berikut lima sistem semiotik tersebut,yaitu ;

a. Linguistik: berisikan aspek-aspek seperti kosa kata, struktur generik, dan gramatikal bahasa lisan dan tulisan. Dalam menganalisis linguistik, penulis akan menggunakan teori metafungsi bahasa : ideasional, antapersona, dan tekstual.

b. Visual: berisikan aspek-aspek seperti warna, vektor, sudut pandang pada objek diamdan bergerak. Dalam menganalisis visual, penulis akan


(44)

menerapkan teori multimodal dan secara khusus juga menganalisis struktur generiknya.

c. Audio: berisikan aspek-aspek seperti volume, tinggi rendahnya nada dan ritme musikdan efek suara. Dalam menganalisis Audio, penulis akan menjelaskan seperti apa musik yang digunakan.

d. Gestural: berisikan aspek-aspek seperti pergerakan, kecepatan, dan keheningan dalamexpresi wajah dan bahasa tubuh. Dalam menganalisis gesturan, penulis akan membuktikan,apakah gestural mendukung pencapaian makna yang diinginkan iklan kuroneko.

e. Letak: berisikan aspek-aspek seperti dekat jauhnya letak objek, arah, posisi darilayout, dan pengaturan jarak berdasarkan tata letak.

Maka dari itu, penulis ingin menggunakan teori LFS dengan menfokuskan kepada teori multimodal sebagai teori yang dipakai dalam skripsi ini.

Intimerupakanbagianyangpalingmenonjolataupaling

penting dari sebuah iklan melaluipemilihanukuran, posisi, dan/atau warna pada iklan (Kress and van Leeuwen, 2006 : 170). Inti terbagi dalam dua komponen: (i) pusat perhatian dan(ii) pelengkap pusat perhatian. Pusat perhatian merupakan bagian yang paling jelas dari iklan,sementara pelengkap pusat perhatian merupakan latar belakang iklan, bagian yang tidak begitumenonjol pada iklan. Selanjutnya, berhubungan dengan tampilan, sebuah iklan dapat ditampilkan secaraeksplisit maupun implisit secara kongruen maupun tidak kongruen.

Elemen struktur generikiklanberikutnyaadalahlambangyangdapatberupaverbaldannonverbal. Secar


(45)

sementara secara verbal,lambang direalisasikan melalui nama merek produk atau jasa yang diiklankan. Fungsi lambangadalah untuk memberikan identitas, serta untuk memberikan status produk.

Berikutnya, pengumuman dapat berupa pengumuman primer dan/atau sekunder. Pengumuman primer dapat berupa: (i) satu-satunya pengumuman yang

ada di dalam iklan, (ii) pengumumanyangsecaraantarpersonalebihmenonjoldibandingkanpengumuma

n-pengumuman lainnya yang ada di dalam iklan, dan (iii) frasa di dalam iklan

yang menarik perhatian. Sementara itu,pengumumansekundertentunyamerupakanpengumumanyangkurang

menonjolyangterdapatdi dalamiklan.

Elemen struktur generik iklan selanjutnya adalah penambah yang hanya terdiri dari unsurlinguistik saja, biasanya dalam bentuk paragraf. Penambahmembangun atau memodifikasi makna yang berasal dari interaksi antara Inti dan Pengumuman.Penambah berfungsi untuk membujuk dan mempengaruhi pemirsa untuk membeli produk(Cheong, 2004: 173). Maka dari itu, teori yang dipaparkan oleh Cheong akan penulis jadikan sebagai teori dalam skripsi ini.

1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(46)

2. Untuk mengetahui bagaimana dapat terjadi multimodal dalam iklanKuroneko.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang sosiolinguistik khususnya mengenai multimodal.

2. Dapat menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya di bidang sosiolinguistik terkhusus multi modal.

3. Memberi informasi kepada pembaca mengenai multimodalyang terdapat pada iklan Jepang.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka atau dalam istilah asing disebut Library Research, yakni dengan mengumpulkan data–data terkait dari berbagai sumber-sumber tertulis seperti perpustakaan. Selain itu, data dapat juga diperoleh dari internet berupa artikel-artikel terkait sebagai bahan pendukung penelitian. Sumber data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif.


(47)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data-data dari referensi yang berkaitan dengan judul penulisan .

2. Membaca dan melihat iklan Jepang yang berkaitan.

3. Mengumpulkan cuplikan-cuplikan kalimat yang mengandung multimodal yang terdapat pada iklan Jepang.

4. Menerjemahkan cuplikan-cuplikan kalimat yang telah terkumpul tersebut. 5. Menganalisis wujud dan penyebab terjadinya multimodal dalam iklan

Jepang.

6. Mengambil kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan dan menuliskannya ke dalam masing-masing sub bab.


(48)

ANALISIS MULTIMODAL DALAM IKLAN KURONEKO

ABSTRAK

Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek, dengan upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam menilai sebuah produk yang ditawarkan.

Periklanan menciptakan struktur makna, menghadirkan realitas dalam kehidupan manusia, dan negara Jepang sendiri menciptakan banyak hal pada dunia periklanan mereka, kekreatifitasan mereka menciptakan banyak makna dengan efek visual dan audio mereka menjadikan iklan Jepang sangat menarik untuk dikaji, karena dengan visual saja, mereka dapat menciptakan banyak makna yang tersirat di dalamnya, ditambah dengan audio dan gestural yang membuat iklan Jepang sangat menarik dan kreatif.

PT Yamato Transport adalah salah satu perusahaan jasa transportasi Jepang yang mempunyai kuroneko (kucing hitam) sebagai maskot perusahaan.Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1919 ini mempunyai iklan yang menarik banyak perhatian masyarakat Jepang.Dalam iklan yang tayang pada tahun 2007, mereka menggunakan 3 ekor binatang, yaitu kucing hitam, katak dan unta. クロネコならカエル時ラクダ adalah jargon dari iklan selama 30 detik ini.


(49)

Berdasarkan analisis multimodal secara linguistik, proses yang terjadi pada pengumuman sebagai pesan utama iklan adalah proses sapaan dan ajakan “

クロネコならカエル時ラクだ。” kedua proses dan ajakan tersebut memiliki

modus imperatif dengan komoditas barang. Modus seperti ini merupakan realisasi dari suatu ajakan untuk menggunakan produk jasa, yaitu kuroneko.

Berdasarkan analisis multimodal secara visual, melalui kucing hitam, unta dan katak, menyampaikan pesan ‘クロネコならカエル時ラクだ。’ karena dalam bahasa jepang kuroneko dapat berarti kucing hitam atau produk PT Yamato, kaeru bisa dikatakan pulang atau katak dan rakuda bisa berarti unta atau bahagia. Proses selanjutnya adalah pemaknaan atas barang yang ditawarkan partisipan melalui teks verbal lisan yang menjelaskan tentang kelebihan produk yang ditawarkan tersebut. Pengambilan emelen visual pada teks adalah dengan memberikan informasi pada khalayak bahwa produk tersebut adalah produk yang dapat dilakukan dengan mudah.

Berdasarkan analisis multimodal secara audio, musik yang mengiringi aktivitas dalam iklan ini hanya berupa bunyi dimana pengambilan gambar dilakukan, seperti di suara di bandara dan ditempat ski.Jenis bunyi yang digunakan dalam iklan ini untuk menunjukkan/memberi kesan bahwa produk kuroneko dapat digunakan dimana saja, dan sangat membantu. Hal ini semakin kuat atau merupakan penegasan dari keunggulan produk itu adalah dengan menggunakan verbal lisan “ ク ロ ネ コ な ら カ エ ル 時 ラ ク だ 。” dan penggunaan silence yaitu penyampaian keunggulan produk kepada khalayak pada visual aktifitas partisipan.


(50)

Berdasarkan analisis multimodal secara spatial, secara keseluruhan jarak antara satu image dengan image lainnya sudah menunjukkan keterpaduan makna dari iklan ini.Masing-masing gambar memang memiliki makna tersendiri tetapi masing-masing makna gambar tersebut saling mendukung makna gambar lainnya. Penggambaran semangat partisipan, keunggulan produk, dan kemudahan produk tersebut ditunjukkan dengan jarak image partisipan yang aktif dan penggambaran dari lead pada akhir image tersebut.

Berdasarkan analisis multimodal secara gesture, terjadi proses penawaran dari partisipan tentang dampak langsung yang dapat diperoleh dari mengonsumsi proses yang ditawarkan. Partisipan aktif dan pasif dalam iklan ini ditunjukkan melalui verbal lisan dari partisipan aktif クロネコならカエル時ラ

クだ。diikuti dengan verbal tulis dari emblem produk.

Berdasarkan hasil analisis multimodal pada iklan Kuroneko menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat sistem semiotik multimodal pada iklan Kuroneko

2.Masing-masing sistem semiotik multimodal saling berhubungan secara erat dalam menghasilkan makna iklan

3. Iklan ini menanamkan ideologi ke benak konsumen sehingga percaya bahwa ini praktis dan menggunakan jasanya


(51)

クロネコの広告にマルチモーダルの分析

広告とは、提供される商品やサービスに興味があるように消費者を 奨励したり、説得したりするための知らせである。広告は提供されている 製品を評価する際に消費者行動に影響を与えるための試み、感情、知識、 意味、信念、態度、意見、アイデアや消費者製品やブランドに関連したイ メージに影響を与えることと目的がある。

広告は意味の構造を作ったり、人間の生活に事実を提示したりして いる。日本は広告の世界に多くのことを作っている。日本の創造性は広告 で多くの視覚とオーディオ効果を作成するために、研究するのに面白い。 日本は視覚だけで大量の暗示メッセージを作成することができるし、オー ディオと身振りを加え、日本広告ももっと面白くて創造的になる。

Yamato Transport株式会社は会社のマスコットと

して黒猫を持っている日本の運輸サービス会社の一つである。1919 年に

設立され、日本社会に注目された広告がたくさんあった。2007 年に報告

された広告は三匹の動物、猫と蛙と駱駝を利用した。この 30 秒の広告に

「クロネコならカエル時ラクダ」というフェースが専門用語になった。

ビシュアル学的なマルチモーダル解析に基づいて、広告で主なメッ セージとしてのプロセスは「クロネコならカエル時ラクダ」の挨拶と説得 のプロセスである。その二つの挨拶と説得のプロセスはクロネコというサ ービスを利用するようにする説得である。


(52)

アウディオ的なマルチモーダル解析に基づいて、黒猫と蛙と駱駝を 通して「クロネコならカエル時ラクダ」をメッセージとして伝えた。なぜ かというと、日本語でクロネコは黒い猫又はYamato株式会社のサー ビスであり、カエルは「帰る」または蛙という意味であり、ラクダは駱駝 又は「楽」という意味である。次のプロセスは参加者に提供されるサービ スの長所を口頭テキストで意味を与えることである。テキスト内のビジュ アルエレメントの摂取量は、消費者にそのサービスは簡単に行うことがで きるサービスの情報を与えることである。

オーディオ的なマルチモーダル解析に基づいて、この広告を伴う音 楽は現場で撮影された音の形、スキー場と空港で聞こえた音のようである。 この広告に出た音はクロネコが非常に役立ててどこでも利用することがで きるというイメージを表すためである。これは「クロネコならカエル時ラ クダ」という口頭でサービスの長所を強調することである。それにsil enceの利用、参加者の視覚活動で消費者にサービスの長所を伝えるこ とも利用した。

空間的なマルチモーダル解析に基づいて、全体的にイメージの距離 はこの広告の意味の統合は表した。各イメージは自分の意味を持っている が、他のイメージにサポートしてつながっている。参加者の精神とサービ スの長所とサービスの容易さは能動的な参加者のイメージと最後のイメー ジのleadを通して表れた。


(53)

身振り的なマルチモーダル解析に基づいて、提供された消費するプ ロセスの直接の影響について参加者から提供するプロセスが起こっている。 この広告にある積極的な参加者と受動的な参加者は積極的な参加者の「ク ロネコならカエル時ラクダ」という口頭とサービスの象徴の口頭テキスト を通して現れた。

マルチモーダル解析でクロネコの広告の分析した結果に基づいて、 このような結果が見つけられた。

1. クロネコ広告にマルチモーダル記号システムがあること。

2. 各マルチモーダル記号システムは広告の意味を表すために強くつな

がっていること。

3. この広告は消費者にサービスが簡単なので利用することにすること

を埋め込めたこと。


(54)

ANALISIS MULTIMODAL TEKS DALAM IKLAN KURONEKO KURONEKO NO KOUKOKU NO MARUCHIMODAARU NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Ujian Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

OLEH:

ADE RIZKY HUSEINOV LUBIS NIM 110708068

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016


(55)

ANALISIS MULTIMODAL TEKS DALAM IKLAN KURONEKO KURONEKO NO KOUKOKU NO MARUCHIMODAARU NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana

dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Pembimbing I Pembimbing II

Mhd. Pujiono, M.Hum, Ph. DDrs. Nandi S

NIP : 196910112002121001 NIP :19600822198031002

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016


(56)

Disetujui Oleh

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Medan, Oktober 2016 Departemen Sastra Jepang Ketua,

NIP: 19600919 198803 1 001 Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum


(57)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “ Analisis Multimodal Teks Dalam Iklan Kuroneko ” dapat terselesaikan tepat waktu. Penulisan skripsi ini juga ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar kesarjanaan Departemen Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan selama pembuatan skripsi ini, dari awal hingga akhir. Adapun ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum, selaku Ketua Departemen Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Mhd. Pujiono, MS,.Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

4. Bapak Drs. Nandi S., selaku Dosen Pembimbing II, yang memberikan masukan dan perbaikan kepada penulis.

5. Seluruh staff pengajar Departemen Sastra Jepang, yang telah banyak memberikan penulis masukan dan ilmu. Mulai dari tahun pertama hingga akhirnya dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik. Semoga semua ilmu yang diberikan bermanfaat bagi banyak orang.


(58)

6. Teristimewa sekali, penulis sampaikan terima kasih kepada papa, Eddy Zulkarnaen L, yang selalu menyayangi, mengajar dan membimbing penulis. Terima kasih juga kepada mama, Erna yang juga selalu menyayangi dan mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini. Semoga Tuhan senantiasa memberikan rezeki dan kesehatan kepada papa dan mama serta membalas segala kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis.

7. Terima kasih juga kepada abang dan adik, M. Akbar Kamiludin dan Mutiara Dyna Olivia, yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

8. Dosen Penguji Ujian Seminar Proposal dan Penguji Ujian Skripsi, yang telah menyediakan waktu untuk membaca dan menguji skripsi ini. 9. Terima kasih juga kepada Joko Santoso, Amd sebagai administrasi jurusan Sastra Jepang yang selalu membantu mengurus keperluan berkas-berkas penulis.

10. Teman-teman Sastra Jepang stambuk 2011; Agnes Tiara, Ghea, Sifta, Grace, Tria, Stevie, Agnes Natalia, Jenny,Alfred,Cindy, Farah, Ronika, Ovita, Hafsah, Ruth, Kevin, Khairun, Juliana, Dea, Andri, Lora,Renti, Putri, Rio, Sarah, Kristina dan yang lainnya. Terima kasih atas dukungan dan semangat yang kalian berikan, serta pengalaman dan kenangan indah yang penulis dapatkan selama belajar di Sastra Jepang tidak akan pernah penulis lupakan.

11. Terima kasih juga kepada M. Ragil Puputan yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini, serta selalu


(59)

mendengarkan keluh kesah dari penulis. Semoga penulisan skripsi kalian cepat selesai dan lancar.

12. Terima kasih juga kepada Indonesia Korea Youth Exchange Program 2014 yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

13. Terima kasih juga kepada Adistyan Nogi dan Mhd Luqman yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini. 14. Terima kasih juga kepada Siti Habibah Rhadiatullah, Adelina Pinem

dan Prayugo yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini, serta selalu mendengarkan keluh kesah dari penulis. Semoga penulisan skripsi kalian cepat selesai dan lancar. 15. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu-persatu, yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tanpa penulis sadari sangat banyak orang-orang yang ikut berperan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Hanya Tuhan yang dapat membalas kebaikan kalian semua.


(60)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari sisi isi maupun uraiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, pembaca serta peneliti yang ingin meneliti Sekuhara lebih lanjut, khusunya mahasiswa/mahasiswi Jurusan Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara.

Medan, Januari 2016 Penulis,


(61)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….. i

DAFTAR ISI………. iv

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1

1.2 Rumusan Masalah………... 4

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan………... 6

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori……… 7

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 13

1.6 Metodologi Penelitian………. 14

BAB II IKLAN, SEMIOTIK DAN MULTIMODAL… 16

2.1 Pengertian Iklan………. 16

2.2 Iklan Kuroneko……….. 26

2.2 Semiotik………. 27

2.2.1 Pengertian Multimodal……….. 27

2.2.2 Jenis-Jenis Sistem Semiotik……… 28

BAB III ANALISIS MULTIMODAL PADA IKLAN KURONEKO 3.1 Analisis Multimodal Secara Linguistik………… 30

3.2 Analisis Multimodal Secara Visual……….. 38


(62)

3.4 Analisis Multimodal Secara Gestural……… 41

3.5 Analisis Multimodal Secara Lokasi……….. 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 44

4.1 Kesimpulan………... 44

4.2 Saran………. 45 DAFTAR PUSTAKA


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “ Analisis Multimodal Teks Dalam Iklan Kuroneko ” dapat terselesaikan tepat waktu. Penulisan skripsi ini juga ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar kesarjanaan Departemen Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan selama pembuatan skripsi ini, dari awal hingga akhir. Adapun ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum, selaku Ketua Departemen

Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Mhd. Pujiono, MS,.Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I, yang

telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

4. Bapak Drs. Nandi S., selaku Dosen Pembimbing II, yang memberikan

masukan dan perbaikan kepada penulis.

5. Seluruh staff pengajar Departemen Sastra Jepang, yang telah banyak

memberikan penulis masukan dan ilmu. Mulai dari tahun pertama hingga akhirnya dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik. Semoga semua ilmu yang diberikan bermanfaat bagi banyak orang.


(2)

6. Teristimewa sekali, penulis sampaikan terima kasih kepada papa, Eddy Zulkarnaen L, yang selalu menyayangi, mengajar dan membimbing penulis. Terima kasih juga kepada mama, Erna yang juga selalu menyayangi dan mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini. Semoga Tuhan senantiasa memberikan rezeki dan kesehatan kepada papa dan mama serta membalas segala kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis.

7. Terima kasih juga kepada abang dan adik, M. Akbar Kamiludin dan

Mutiara Dyna Olivia, yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

8. Dosen Penguji Ujian Seminar Proposal dan Penguji Ujian Skripsi,

yang telah menyediakan waktu untuk membaca dan menguji skripsi ini.

9. Terima kasih juga kepada Joko Santoso, Amd sebagai administrasi

jurusan Sastra Jepang yang selalu membantu mengurus keperluan berkas-berkas penulis.

10.Teman-teman Sastra Jepang stambuk 2011; Agnes Tiara, Ghea, Sifta,

Grace, Tria, Stevie, Agnes Natalia, Jenny,Alfred,Cindy, Farah, Ronika, Ovita, Hafsah, Ruth, Kevin, Khairun, Juliana, Dea, Andri, Lora,Renti, Putri, Rio, Sarah, Kristina dan yang lainnya. Terima kasih atas dukungan dan semangat yang kalian berikan, serta pengalaman dan kenangan indah yang penulis dapatkan selama belajar di Sastra Jepang tidak akan pernah penulis lupakan.

11.Terima kasih juga kepada M. Ragil Puputan yang selalu memberi


(3)

mendengarkan keluh kesah dari penulis. Semoga penulisan skripsi kalian cepat selesai dan lancar.

12.Terima kasih juga kepada Indonesia Korea Youth Exchange Program

2014 yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

13.Terima kasih juga kepada Adistyan Nogi dan Mhd Luqman yang

selalu memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

14.Terima kasih juga kepada Siti Habibah Rhadiatullah, Adelina Pinem

dan Prayugo yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini, serta selalu mendengarkan keluh kesah dari penulis. Semoga penulisan skripsi kalian cepat selesai dan lancar.

15.Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu-persatu, yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tanpa penulis sadari sangat banyak orang-orang yang ikut berperan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Hanya Tuhan yang dapat membalas kebaikan kalian semua.


(4)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari sisi isi maupun uraiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, pembaca serta peneliti yang ingin meneliti Sekuhara lebih lanjut, khusunya mahasiswa/mahasiswi Jurusan Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara.

Medan, Januari 2016 Penulis,


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….. i

DAFTAR ISI………. iv

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1

1.2 Rumusan Masalah………... 4

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan………... 6

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori……… 7

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 13

1.6 Metodologi Penelitian………. 14

BAB II IKLAN, SEMIOTIK DAN MULTIMODAL… 16

2.1 Pengertian Iklan………. 16

2.2 Iklan Kuroneko……….. 26

2.2 Semiotik………. 27

2.2.1 Pengertian Multimodal……….. 27

2.2.2 Jenis-Jenis Sistem Semiotik……… 28

BAB III ANALISIS MULTIMODAL PADA IKLAN KURONEKO 3.1 Analisis Multimodal Secara Linguistik………… 30

3.2 Analisis Multimodal Secara Visual……….. 38


(6)

3.4 Analisis Multimodal Secara Gestural……… 41

3.5 Analisis Multimodal Secara Lokasi……….. 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 44

4.1 Kesimpulan………... 44

4.2 Saran………. 45 DAFTAR PUSTAKA