• Apabila panjangnya lebih dari 0,4 m dijadikan satu seksi
sendiri. d.
Tiap titik ujung seksi disebut dengan titik pengukuran diberi tanda dengan kapur pohon atau cat. Pembuatan seksi tidak dengan
memotong, tetapi hanya berupa tanda dengan kapur atau cat. 5.
Dalam tallysheet titik-titik pengukuran sepanjang batang diberi kode: Pxx-Byy, dimana xx = nomor pohon contoh, yy = nomor titik
pengukuran sepanjang batang. Jadi untuk pohon contoh no. 1, pengukuran pada pangkal di eri kode: P01-B00, titik pengukuran
berikutnya diberi kode P01-B01, P01-B02 dan seterusnya. 6.
Pengukuran seksi-seksi juga dilakukan pada cabang-cabang yang diameternya lebih dari 5 cm. Titik-titik pengukuran pada cabang diberi
nama : Pxx-Czz-k, dimana xx = nomor pohon contoh, zz = nomor cabang diurutkan mulai dari terendah, k = nomor titik pengukuran.
7. Semua hasil yang didapat dicatat dalam tallysheet. Dimana pemilihan
pohon contoh dilakukan secara purposive dengan kriteria: tumbuh sehat dan normal serta mewakili kondisi populasinya dengan jumlah
minimal 200 pohon contoh.
D. Pengolahan Data
D.1. Penentuan Volume Tiap Pohon Contoh
Untuk menentukan volume total suatu batang volumenya sampai diameter minimum dinyatakan dengan menggunakan rumus Smalian Husch, 1963
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
V = {B + b 2}x L……………………………….1 Dimana :
V = Volume m
3
L = Panjang seksi, 2 meter per seksi pohon B = Luas bidang dasar Lbds pangkal seksi m
2
b = Luas bidang dasar Lbds ujung seksi m
2
D.2. Penyusunan Tabel Volume
Tabel volume disusun untuk menduga volume sampai ujung batang yang masih dapat dimanfaatkan untuk pulp. Menurut Darwo 1995, untuk keperluan
penyusunan tabel volume dipergunakan persamaan regresi sederhana yang ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma sebagai berikut:
V = a.D
b
Atau Log V = log a + b log D....................……………..2 V = a.D
b
.T
c
Atau Log V = log a + b log D + c log T……………..3 Dimana :
V = volume kayu m
3
D = diameter setinggi dada dbh
T = tinggi
a,b,c = konstanta
D.3. Ketelitian Model Penduga Volume Pohon D. 3. 1. Perhitungan Simpangan Agregatif SA dan Simpangan Rataan SR
Penilaian ketelitian model pendugaan volume pohon didasarkan pada besarnya simpangan agregatif SA dan rataan persentase simpangan SR.
Perhitungan SA dan SR sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
SA = { ∑ V
d
- ∑V
a
∑V
d
} x 100 SR = [
∑|V
d
- V
a
V
d
| x 100] N Dimana :
V
d
= Volume dugaan berdasar model pendugaan isi pohon V
a
= Volume aktual berdasar data N = Jumlah data
Spur 1952 dan Husch 1963 berpendapat bahwa model pendugaan volume pohon yang baik adalah persamaan yang mempunyai SA kurang dari 1
dan SR kurang dari 10.
D. 3. 2. Uji Kenormalan Data dan Uji Keaditifan Model
Syarat model persamaan penduga volume pohon yang baik adalah bila memenuhi syarat kenormalan sisaan dan keaditifan model. Suatu model dikatakan
memenuhi syarat kenormalan apabila tampilan plot menunjukkan penyebaran data yang membentuk pola garis lurus, sedangkan syarat keaditifan model terpenuhi
apabila tampilan plot menyebar menurut pola acak Sulaiman, 2004.
D. 3. 3. Uji Multikolinieritas