Ketentuan Umum Dalam Penyusunan Tabel Volume Pohon Permodelan Cara Regresi

G. Ketentuan Umum Dalam Penyusunan Tabel Volume Pohon

Menurut Bustomi dkk 1999, ketentuan umum dalam penyusunan tabel volume pohon adalah sebagai berikut : 1. Tabel volume pohon harus disusun berdasarkan model pendugaan volume pohon. 2. Model pendugaan volume pohon harus dibentuk secara statistika menggunakan data pohon contoh dari areal setempat. 3. Model pendugaan volume pohon harus dibuat untuk tiap jenis atau kelompok jenis di areal setempat. 4. Jenis-jenis yang bisa dikelompokkan ialah yang bentuk batangnya tidak berbeda menurut pembedaan secara statistika. 5. Jumlah pohon contoh yang digunakan untuk membentuk model pendugaan volume pohon minimal 50 batang untuk tiap jenis atau kelompok jenis. 6. Sebaran diameter setinggi dada dan atau tinggi pohon contoh untuk tiap jenis atau kelompok jenis sebisa mungkin harus mewakili sebaran diameter setinggi dada dbh dan atau tinggi pohon contoh dari jenis atau kelompok jenis yang bersangkutan di areal setempat. 7. Pengukuran data volume pohon contoh dilakukan melalui pengukuran seksi-seksi batang pohon. 8. Hanya model-model pendugaan volume pohon yang ketelitiannya memenuhi kaidah yang boleh dijadikan dasar penyusunan tabel volume pohon untuk digunakan di lapangan. Universitas Sumatera Utara 9. Kriteria ketelitian model pendugaan volume pohon ialah simpangan agregatif lebih kecil atau sama dengan 1 dan atau rataan persentase simpangan lebih kecil atau sama dengan 10. 10. Tabel volume pohon tidak boleh diekstrapolasi melewati sebaran diameter setinggi dada-tinggi pohon contoh yang dipakai untuk menyusunnya.

H. Permodelan Cara Regresi

Analisis regresi untuk menjelaskan hubungan antara suatu peubah dengan peubah lainnya. Apabila hubungan tersebut telah diketahui, maka suatu peubah dapat dipakai untuk menduga peubah lainnya. Peubah yang diduga tentunya merupakan peubah yang sulit diukur dan yang memerlukan pengorbanan yang lebih besar dalam pengukurannya dibanding dengan peubah penduga Kuncahyo,1991. Langkah yang sangat penting dalam analisis regresi adalah dalam penentuan model hubungan antara peubah penduga peubah bebas dan peubah diduga peubah terikat. Model yang terbaik adalah model yang memberikan kesalahan pendugaan terkecil atau mempunyai koefisien determinasi yang tinggi dan mudah dalam penggunaannya. Rendahnya nilai koefisien determinasi dapat disebabkan karena kurang tepat dalam pembentukan model regresi atau karena data contohnya kurang baik. Disamping itu pula disebabkan oleh terdapatnya suatu pasangan pengamatan yang tidak mengikuti pola dominan pengamatan lainnya Kuncahyo, 1991. Beberapa bentuk persamaan regresi yang dapat dipergunakan untuk menyusun model pendugaan volume pohon Bustomi dkk, 1998, antara lain : 1. V = a + b Log Dbh Universitas Sumatera Utara 2. V = a Dbh b 3. V = a + b Log Dbh + c Dbh 4. V = a + b Log Dbh + c Log H 5. V = a Dbh b H C 6. v = a Dbh 2 H 7. V = a + b Dbh 2 H 8. V = a + b Dbh 2 + c H + d Dbh 2 H Dimana : V : Volume pohon m 3 Dbh : Diameter setinggi dada cm H : Tinggi pohon atau tinggi bebas cabang m0 Dari beberapa bentuk persamaan diatas, jalas bahwa model pendugaan volume pohon dapat disusun dengan berbagai bentuk persamaan regresi, baik bentuk linier maupun non linier. Persamaan yang dipilih adalah persamaan yang tinggi keakuratannya, dan praktis dalam penggunaannya di lapangan. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Tabel Volume Acacia mangium Di HPHTI PT Sumatera Sylva Lestari Pasir Pengarayan Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu - Riau

0 28 83

Kondisi Habitat Rafflesia sp di IUPHHK PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Sektor Tele, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

5 94 50

Pendugaan Biomassa Akar Hutan Tanaman Eucalyptus grandis W. Hill ex Maiden di Areal Hutan Tanaman PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Sumatera Utara

0 30 76

Validasi Model Allometrik Biomassa di bawah Permukaan Hutan Tanaman Eucalyptus grandis Di IUPHHK PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sumatera Utara

1 43 67

Uji Infeksi Phaeophleospora Sp. Pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 1 11

Uji Infeksi Phaeophleospora Sp. Pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 2

Uji Infeksi Phaeophleospora Sp. Pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 4

Uji Infeksi Phaeophleospora Sp. Pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 7

Uji Infeksi Phaeophleospora Sp. Pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 2

Uji Infeksi Phaeophleospora Sp. Pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 0 3