Rumusan Masalah Lokasi Penelitian Tujuan dan Manfaat

Dengan contoh 2 dua penelitian di atas, menerangkan bahwa setiap etnis yang ada atau pun yang tersebar di seluruh dunia ini memiliki suatu sistem perhitungan yang khas bagi mereka. Sistem perhitungan tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda bagi yang penggunanya. Penelitian ini, akan mengkaji tentang konsep wuku yang terdapat dalam wariga Kalender Saka yang digunakan oleh orang Bali sebagai pedoman mereka dalam melakukan segala aktifitas sehari-hari khususnya kegiatan pertanian, yang dimulai dari proses penyemaian bibit, penanaman, pemanenan serta aktivitas- aktivitas lain yang mendukung kegiatan pertanian tersebut, seperti ritual-ritual, sesajen-sesajen yang digunakan dalam ritual tersebut dan benda-benda yang ada dalam setiap tahap proses ritual tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dalam tulisan ini nantinya akan dibahas suatu permasalahan mengenai konsep dan pola pikir masyarakat Bali dalam menentukan hari-hari wuku dalam aktivitas pertanian mereka yang mengacu pada kalender Saka Bali. Untuk menjawab permasalahan di atas, maka terlebih dahulu harus menjawab beberapa pertanyaan ini: 1. Apa konsep wariga bagi masyarakat Bali yang ada di Desa Pegajahan Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai? 2. Apa konsep yang terkandung dalam penentuan nama-nama hari wuku serta wuku-wuku apa saja yang berhubungan dengan kegiatan pertanian? 3. Apa manfaat wuku bagi kegiatan pertanian orang Bali yang ada di Desa Pegajahan?

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada orang-orang Bali yang tinggal di Desa Pegajahan Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Lokasi ini dipilih karena di desa tersebut bermukin suatu kelompok masyarakat Bali yang cenderung masih memegang teguh adat istiadat mereka. Orang Bali di Pegajahan merupakan etnis minoritas di antara etnis Batak yang mayoritas di lokasi tersebut. Orang Bali yang tinggal di desa itu ada sekitar 8 kepala keluarga yang berjumlah kurang lebih 25 jiwa, dan terdapat 1 kepala keluarga yang berkasta Brahmana serta 7 lainnya berkasta Sudra. Terdapat suatu pura yang dinamakan Dharmaraksaka yang digunakan oleh orang Bali yang tinggal di desa itu untuk beribadah sesuai dengan kepercayaan mereka. Berdasarkan hasil wawancara dalam penelitian pendahuluan, Desa Pegajahan ini merupakan gambaran kerukunan hidup beragama yang sangat tinggi yang patut di contoh oleh daerah-daerah lain dan juga tidak selamanya etnis minoritas itu selalu di nomor dua kan dalam hal melakukan interaksi dengan masyarakat mayoritas.

D. Tujuan dan Manfaat

Dengan melihat kondisi sekarang ini yang lebih mengutamakan pertanian modern yang lebih banyak menggunakan bahan-bahan yang berbahan dasar kimia, sehingga dapat berakibat merusak kondisi tanah dan lahan pertanian yang dipakai tidak menjadi semakin subur, melainkan dapat merusak komposisi unsur hara dalam tanah dan berdampak berkurangnya hasil panen, hal itu tentu berbanding terbalik bila para petani menggunakan cara yang tradisional yang kebanyakan menggunakan alam dan tanda-tanda atau kejadian yang terjadi di alam dalam pengolahan lahan pertanian mereka, karena semua pengolahan lahan berasal dari alam maka secara otomatis lingkungan tidak akan mungkin rusak dan malah akan menjadi lebih subur dari semula. Isu ketahanan pangan juga sudah mulai mencuat kepermukaan, dengan dikonversikannya lahan pertanian menjadi lahan untuk berbagai macam perumahan elit dan areal bisnis, sehingga muncul pertanyaan apakah Indonesia mampu untuk tetap menjadi Negara pengekspor hasil tani khususnya beras atau sebaliknya apakah Negara ini akan menjadi Negara agraris yang setia untuk mengimpor beras dari Negara lain. Untuk menghindari pertanyaan kedua agar tidak menjadi kenyataan maka sebaiknya masyarakat khususnya para petani lebih concern mengelola lahan mereka dengan menggunakan bahan-bahan pertanian yang alami seperti menggunakan pupuk kandang dan mengembangkan sistem pertanian organik yang cara mengelolanya dengan menggunakan cara yang tradisional. Tidak selamanya cara tradisional dianggap kuno atau ketinggalan zaman, apa salahnya bila para petani menggunakan cara-cara yang masih tradisional, justru dengan cara ini para petani dapat lebih mengenal budaya dan tradisi yang ada pada mereka serta sekaligus dapat melestarikannya menjadi suatu kebudayaan yang besar yang dapat menjadi suatu ciri khas suatu masyarakat dalam mengelola lahan pertanian. Dari pemaparan di atas, penelitian ini dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk: 1. Mendeskripsikan kearifan lokal para petani khususnya yang beretnis Bali dalam menggunakan kalender wariga khususnya konsep wuku yang diaplikasikan untuk mengelola lahan pertanian mereka. 2. Mengkaji lebih dalam lagi apa itu konsep wuku dan fungsinya bagi masyarakat Bali. Manfaat yang akan dicapai apabila tujuan penelitian ini berjalan dengan lancar adalah: 1. Akademis Menambah bahan bacaan dan studi kepustakaan bagi ilmu-ilmu pendidikan yang bersangkutan dengan penelitian ini. 2. Praktis Memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Indonesia masih memiliki keragaman budaya yang mengatur tentang siklus waktu yang menjadi acuan dalam membuat kalender.

E. Tinjauan Pustaka