3.4. Urutan Proses Analisa
Untuk melakukan analisa pada sistem perpipaan ini, maka dibuat urutan proses agardalam pengerjaan tugas akhir ini dapat berjalan baik. Urutan ini
dilakukan oleh penulis dimulai dari awal hingga pembahasan tentang materi tugas akhir ini.
3.4.1 Pembuatan data awal
Pada tahap ini dilakukan pembuatan data sistem perpipaan sebagai model.Data-data yang diperlukan seperti spesifikasi perpipaaan, kode standar
yang digunakan.
3.4.2 Studi literatur
Untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dalam penyelesaian masalah ini, maka dilakukan studi literatur.Informasi berkenaan masalah ini
diperoleh dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan sistem perpipaan secara umum yang diperoleh dari berbagai sumber.
3.4.3 Metode Pengerjaan
Metode pengerjaan yang dilakukan adalah studi literatur yang didukung oleh data pendukung yang digunakan untuk memasukkan data-data perpipaan
kedalam bentuk pemodelan pada software CAESAR II 5.10.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.3.1 Pemodelan Sistem Perpipaan
Pemodelan yang dibuat meliputi : a.
Input nomor nodal from node to node b.
Input dimensi pipa c.
Input panjang dan orientasi pipa koordinat x,y, dan z d.
Input Material pipa e.
Input kode standar f.
Input temperature dan tekanan
3.4.3.2 Mengecek Error pada Pemodelan
a. Cek fisik pemodelan untuk kesalahan penggambaran orientasi
koordinat, ukuran panjang b.
Running error check dari program CAESAR II, untuk mengetahui adanya error dan peringatan pada pemodelan
3.4.3.3 Pemodelan Tumpuan
a. Input identifikasi material
b. Input identifikasi penampang
c. Input nomor nodal
d. Input dimensi tumpuan
e. Input besar beban
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.3.4 Analisa Nilai Kekakuan Tumpuan
Besarnya nilai tumpuan di dapat dari pembagian besarnya gaya yang diterima pada tumpuan dibagi dengan displacement yang terjadi dengan
melakukan 3 kali iterasi.
3.4.3.5 Analisa Besarnya Tegangan Pipa
Besarnya beban yang terjadi dengan kode yang dipilih ASME B31.3 dengan bantuan program CAESAR II ver 5.10 yang telah disesuaikan dan
disamakan dengan jenis yang dipakai pada instalasi perpipaan pada kasus yang ditentukan dilapangan.Hasil analisa besarnya besarnya tegangan pipa
pada tiap – tiap titik yang ditentukan pada setiap node yang terdapat disetiap satu satuan panjang pipa dihasilkan dengan menjalankan program
untuk tegangan pada batas – batas pembebanan tetap statis .
3.4.4 Pembahasan
Dari hasil analisis,beban yang diberikan pada sistem perpipaan, pada kasus ini beban hanya terbatas pada beban statik yang merupakan
pembebanan yang tetap dan tidak berubah, pembebanan meliputi berat pipa, fluida, komponen yang melekat pada sistem perpipaan sehingga
dapat ditentukan apakah beban yang diterima melebihi dari batas yang diijinkan atau tidak. Adapun proses pengerjaan dinyatakan dalam diagram
alir pada gambar 3.2.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ERROR CHECK INPUT SISTEM
PERPIPAAN DAN DATA PIPA
INPUT SUPPORT PERPIPAAN
ERROR ???
ANALISA LOAD ya
tidak
OVER LOAD ?????
START
ya
tidak
Proses
A
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.2 Diagram Alir Simulasi PERBANDINGAN
LOAD
OUTPUT
END
Proses
A
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5. Identifikasi Masalah
Pembebanan yang dialami sistem perpipaan pada analisa tegangan feed water system ini adalah pembebanan statis atau pembebanan tetap yaitu
pembebanan yang tidak berubah terhadap waktu, Pada umummnya pembebanan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pembebanan yang diakibatkan oleh berat pipa
beserta komponen – komponen pendukung pipa, dan berat yang diakibatkan oleh fluida yang mengalir pada pipa yang merupakan fluida air. Secara umum dapat
dilihat pada gambar 3.3
Gambar 3.3 Kondisi Pipa Mendatar Pada gambar diatas diatas terlihat bahwa arah aliran fluida bergerak kearah
kanan, dengan kecepatan yang kecil, pada batasan analisa tegangan pada sistem feed water sistem ini aliran fluida yang bergerak dengan kecepatan yang rendah
maka dapat diabaikan atau di asumsikan bahwa fluida yang mengalir didalam pipa, pembebanan yang diberikan oleh fluida air adalah pembebanan berat yaitu
masa jenis fluida pada temperature tertentu dikalikan dengan volune fluida yang mengisi pipa bagian dalam. Pembebanan statis pada fluida merupakan
pembebanan berat yang mengasumsikan fluida dalam keadaan diam V = 0.
x y
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA