siswa. Berdasarkan perhitungan skor rata-rata dapat diketahui bahwa kemampuan guru merencanakan pembelajaran mengalami peningkatan dari skor rata-rata 2,76
pada siklus I menjadi 3,60 pada siklus II. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan dari skor rata-rata 2,66 pada siklus I
menjadi 3,93 pada siklus II. Demikian pula dengan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 63,81 kategori cukup pada siklus I menjadi 83,18
kategori baik pada siklus II. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah disebutkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal tersebut yang menjadi pendukung penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Kooperatif dengan Metode Eksperimen
pada Siswa Kelas VA SD Negeri Petompon 02 Semarang
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran IPA pada kelas VA SD Negeri Petompon 02 belum dilaksanakan secara maksimal karena guru belum menggunakan percobaan ilmiah
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa belum mampu menghubungkan pengalaman belajarnya dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu,
pelaksanaan pembelajaran belum menerapkan sistem kerja kelompok sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hal tersebut
menyebabkan materi yang diajarkan tidak diterima baik oleh siswa sehingga membuat hasil belajar IPA menjadi rendah
.
Peryataan di atas didukung oleh data hasil belajar siswa SD Negeri Petompon 02 Semarang kelas VA semester 1 tahun pelajaran 20142015 pada
mata pelajaran IPA yang menunjukkan bahwa sebagian besar data hasil belajar tersebut masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan
sekolah yaitu 70. Dari 38 siswa ternyata hanya 42 yang mampu memperoleh nilai di atas KKM yaitu 16 anak. Sedangkan sebanyak 58 belum mampu
mencapai KKM yaitu 22 siswa. Hasil belajar IPA yang sangat rendah merupakan suatu permasalahan yang
harus segera di atasi, selain karena persentasenya ketuntasannya rendah yaitu 42 juga dikarenakan IPA termasuk mata pelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyikapi fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan. Adapun alternatif tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran
yaitu penerapan model kooperatif dengan metode eksperimen. Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris, maka dirumuskan kerangka
berpikir sebagai berikut:
Bagan 2.1 : Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Kondisi Akhir Tindakan
Kualitas pembelajaran IPA meningkat yang ditandai dengan: a.
Meningkatnya keterampilan guru dalam pembelajaran IPA. b.
Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. c.
Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
Model Kooperatif dengan Metode Eksperimen a.
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk menggali pengetahuan awal siswa
b. Guru menyampaikan prosedur eksperimen yang akan dilakukan
c. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru
d. Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok kecil secara heterogen
e. Siswa mengelompokkan diri berdasarkan hasil pembagian
kelompok f.
Guru dan siswa bersama sama mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen
g. Siswa melaksanakan eksperimen berdasarkan panduan LKS
h. Guru memandu eksperimen dan membantu siswa yang
mengalami kesulitan i.
Setelah eksperimen selesai dilakukan, siswa dibimbing oleh guru untuk membuat laporan hasil eksperimen
j. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
eksperimennya di muka kelas k.
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil eksperimen l.
Guru meminta siswa merangkum hasil eksperimen m. Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen
n. Guru memberikan penghargaan atas upaya dan hasil belajar
individu secara kelompok
Kualitas Pembelajaran IPA rendah, ditandai dengan: Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA
a. Guru belum menerapkan menggunakan percobaan ilmiah yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. b.
Guru belum menerapkan sistem kerja kelompok Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA
a. Siswa belum dapat menghubungkan pengalaman belajarnya
dengan kehidupan sehari-hari
b. Siswa kurang bisa bekerjasama dengan temannya
Hasil belajar siswa Sebanyak 59 siswa belum mencapai KKM pada mata pelajaran IPA
yaitu 70
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN