16 pembimbingan dan fasilitasi TIK untuk setiap periode disusun dengan
memperhatikan unsur-unsur tertentu sesuai dengan program yang ingin dicapai setiap satuan pendidikan.
2.3.1 Fasilitator
Fasilitator berasal dari kata facilitate yang memilki arti membantu, mempermudah, membuatnya menjadi mudah, dan membebaskan kesulitan atau
hambatansehingga jika dikaitkan dengan kegiatan pelatihan, memilki pengertian sebagai seseorang yang membantu memberikan kemudahan kepada orang yang
dilatih agar dapat terlibat penuh dalam proses belajar. Ada beberapa tugas fasilitator dalam kegiatan pelatihan Burhanudin 2007: 3 yaitu:
2.3.1.1. Fasilitator sebagai sumber belajar
Sebagai sumber belajar, faslitator harus mampu berperan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan. Keterlibatan fasilitator sebagai
sumber belajar akan berjalan efektif, jika fasilitator memilki keterlibatan dalam ketiga tahapan tersebut secara menyeluruh. Berikut uraian tahapan tersebut.
1. Tahap perencanaan
a. Keterlibatan dalam kegiatan identifikasi kebutuhan, sumber dan
kemungkinan hambatan dalam pelatihan. b.
Keterlibatan dalam penentuan tujuan program, baik tujuan umum goals, maupun tujuan khusus objectives dari kegiatan pelatihan.
c. Keterlibatan dalam penentuan komponen program pembelajaran seperti:
penentuan peserta pelatihan, sumber dan bahan belajar, proses belajar, penyusunan alat evaluasi, sarana dan prasaranan, serta biaya.
17 2.
Tahap pelaksanaan Keterlibatan dalam kegiatan pelatihan yang akan berperan sebagai sumber
belajar untuk membawa peserta pelatihan melakukan kegiatan belajar di pelatihan. 3.
Tahap evaluasi Dalam kegiatan evaluasi fasilitator hanya terlibat secara parsial. Hal ini
bisa dilakukan dengan catatan fasilitator harus memastikan diri mengenali dan mendalami data yang diperoleh dan dihasilkan dalam identifikasi kebutuhan. Jika
akan terlibat dalam pelaksanaan pelatihan, salah satu tugasnya adalah mengkaji dan menganalisis kembali temuan yang diperoleh dalam proses identifikasi yang
telah dilakukan sebelumnya. 2.3.1.2.
Fasilitator sebagai pengajar Dalam sebuah pelatihan, seorang fasilitator tidak dapat menghindari
dirinya untuk menjadi seorang pengajar. Meskipun peserta pelatihan terkadang tidak suka untuk diajar digurui, disaat mereka memerlukan informasi yang tidak
diketahui sebelmnya atau saat mereka memerlukan ketrampilan atau kemampuan baru yang bermanfaat bagi mereka.
2.3.1.3. Fasilitator sebagai motivator
Tugas sebagi motivator akan dapat berjalan dengan baik saat fasilitator memilki kemauan untuk peduli, peka dan memilki empati terhadap peserta
pelatihan. Tanpa memilki rasa tersebut akan sulit bagi motivator dalm memberikan motivasi terhadap peserta.
2.3.1.4. Fasilitator sebagai mediator
18 Suatu yang biasa dalam kegiatan pelatihan muncul berbagai perbedaan ide,
opini, wacana, dan cara memecahkan masalah dari peserta. Seorang fasilitator memilki tugas untuk tampil menjadi mediator dan membantu peserta untuk
menengahi perbedaan agar terhindar dari konflik yang berkelanjutan. Saat memfasilitasi kegiatan pelatihan, seorang fasilitator dituntut memilki
peran dalam mewujudkan pelatihan yang berhasil. Fasilitator perlu membangun atmosfir positif, saling percaya, memberi daya dukung, terbuka, berbagi ide dan
opini, jujur dalam bersikap, serta jujur dalam berprilaku.
2.3.2 Layanan Bimbingan