Pengaruh X Pengaruh X Koefisien Determinasi

48 2. Jika tidak ada pola jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota dalam data runtun waktu time series atau antara space untuk data crossection. Menurut Imam Ghozali 2007:95 uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson DW test.

3.5.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Dalam mendapatkan hasil terbaik dengan model regresi perlu dilakukan uji hipotesis sebagai berikut :

1. Pengaruh X

1, X 2 terhadap Y secara parsial Uji t Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari variabel independen yaitu orientasi pasar X 1 dan inovasi produk X 2 secara individu atau parsial terhadap variabel dependen yaitu kinerja pemasaran Y. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak, sehingga ada pengaruh antara orientasi pasar dan inovasi produk terhadap kinerja pemasaran secara parsial. 49 Apabila probabilitas 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara orientasi pasar dan inovasi produk terhadap kinerja pemasaran.

2. Pengaruh X

1, X 2 terhadap Y secara simultan Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen yaitu orientasi pasar dan inovasi produk secara keseluruhan terhadap variabel dependen yaitu kinerja pemasaran. Pengujian dilakukan dengan menggunakan distribusi F F tabel dengan nilai F hitung yang terdapat paa tabel analisis varians dari hasil perhitungan. Apabila F hitung F tabel = Ho ditolak, sehingga disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara orientasi pasar dan inovasi produk terhadap kinerja pemasaran. Sebaliknya apabila F hitung F tabel = Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara orientasi pasar dan inovasi produk terhadap kinerja pemasaran.

3. Koefisien Determinasi

Selain melakukan pembuktian dengan uji F dan uji t, dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi R 2 . Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam memenangkan variasi variabel dependen atau terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil, berarti kemampuan variabel – variabel bebas dalam menjelaskan 50 variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu, berarti variabel – variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel tersebut Ghozali, 2007:83. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Variabel Orientasi Pasar

Analisis deskriptif bertujuan untuk memperjelas gambaran terhadap variabel-variabel penelitian, variabel orientasi pasar dalam penelitian ini diukur dengan lima indikator, yaitu kepuasan konsumen, kebutuhan konsumen, keluhan konsumen, memonitor tindakan pesaing, tanggapan terhadap perubahan yang dilakukan pesaing. Dari kelima indikator tersebut, kemudian dikembangkan menjadi lima belas butir pertanyaan dan dari penelitian terhadap 38 responden berkaitan dengan orientasi pasar diperoleh skor 2065 yang berada pada interval 1854 – 2280 termasuk pada kategori sangat baik. Berdasarkan skor total yang diperoleh, maka orientasi pasar pada Sentra Industri Pembuatan Tahu Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen berada pada kategori sangat baik. Hasil analisis deskriptif berkaitan dengan orientasi pasar terangkum dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Interval Kriteria Variabel Orientasi Pasar No Interval Kategori 1 570 – 997 Tidak Baik 2 998 – 1425 Kurang Baik 3 1426 – 1853 Baik 4 1854 – 2280 Sangat Baik Sumber: Data primer yang sudah diolah,2010

Dokumen yang terkait

Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran Pada UMKM Pengrajin Anyaman Pandan Rajapolah Tasikmalaya

62 539 118

Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing

7 69 104

PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PEDAGANG BAJU BATIK DI PASAR KLEWER SOLO

2 16 103

(ABSTRAK) PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus Pada Sentra Industri Pembuatan Tahu Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen).

0 0 2

(ABSTRAK) PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus Pada Sentra Industri Pembuatan Tahu Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen).

0 0 2

Analisis Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi dan Strategi Pemasaran Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Empiris pada Industri Batik Sektor UKM di Pekalongan)

0 0 116

PERAN ORIENTASI PASAR, PROGRAM PROMOSI DAN INOVASI DALAM MENENTUKAN KINERJA PEMASARAN JASA

0 2 10

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, Dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Pada Industri Tahu Di Sentra Industri Tahu Kota Banjar)

4 30 13

PENGARUH ORIENTASI PASAR, KREATIVITAS ORGANISASI DAN INOVASI TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI BMT MADE DEMAK - STAIN Kudus Repository

0 0 10

HALAMAN PERSETUJUAN PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN KEUNGGULAN BERSAING TERHADAP KINERJA PEMASARAN USAHA BAKSO (Studi pada pedagang bakso di Kabupaten Banyumas)

0 1 19