Perkembangan bisnis peternakan di Indonesia
45
2 Ayam Ras Petelur
Usaha peternakan ayam petelur banyak dilakukan secara mandiri, meskipun ada juga yang dilaksanakan melalui pola kemitraan dengan
poultry shop., dan perusahaan unggas lainnya. Pada pemeliharaan pola mandiri ayam siap bertelur pullet lebih banyak dipergunakan oleh
peternak, dibandingkan dengan penggunaan d.o.c. seperti pada pola kemitraan dengan poultry shop. Nilai BC yang diperoleh dari hasil
estimasi pada skala usaha 10.000 ekor adalah 1,29 dan 1,13 masing- masing untuk usaha mandiri dan pola kemitraan dengan poultry shop.
Hal ini memberikan indikasi bahwa usaha peternakan ayam ras petelur mempunyai keuntungan yang relatif baik bagi para peternak.
3 Ayam Lokal
Usaha beternak ayam lokal merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan petani di perdesaan, sehingga jenis usaha
ini pada umumnya tidak diutamakan bagi perolehan keuntungan. Estimasi perhitungan BC pada skala usaha 1.000 ekor dilakukan dalam
suatu kelompok peternak di wilayah Jombang, Jawa Timur dengan nilai 1,04 Lampiran 14. Hal ini dilakukan dengan pola semi intensif sebagai
penghasil daging dengan rata-rata berat karkas 0,8 kg.
4 Ternak Itik
Perkembangan usaha peternakan itik dengan cepat mengarah pada pergeseran dari sistem pemeliharaan tradisional kepada sistem intensif
yang sepenuhnya terkurung. Pergeseran ini menunjukkan bahwa usaha peternakan itik bukan saja hanya sekedar usaha sambilan, akan tetapi
sudah memiliki orientasi komersial baik sebagai cabang usaha atau usaha pokok. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa usaha
peternakan itik adalah cukup menguntungkan dan dapat diandalkan
46 sebagai sumber pendapatan keluarga, disamping prospek pasar yang
cukup bagus. Hasil perhitungan estimasi BC didasarkan atas pemeliharaan ternak itik secara kelompok pada skala usaha 1.000 ekor
dengan nilai 1,20