Kerja Ilmiah dan Cara Penilaiaannya

Semiawan et al., 1990 mengungkapkan beberapa karakteristik khusus dari kegiatan katerampilan proses sains dalam pembelajaran, yaitu meliputi kegiatan: 1 Observasi, harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya; 2 Interpretasi, harus menyajikan beberapa data untuk memperlihatkan beberapa pola; 3 Klasifikasi, harus ada kesempatan mencari atau menemukan persamaan dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokan; 4 Prediksi, harus jelas pola atau kecenderungan untuk dapat mengajukan dugaan atau ramalan; 5 Berkomunikasi, harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke penyajian lainnya; 6 Berhipotesis, dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara; 7 Merencanakan percobaan atau penyelidikan, harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat dan bahan yang akan digunakan dan prosedur yang harus ditempuh; 8 Menerapkan konsep atau prinsip, harus merapkan konsep atau prinsip tanpa disebutkan nama konsepnya, dan 9 Mengajukan pertanyaan, harus memunculkan sesuatau yang mengherankan, mustahil, tidak biasa, dan kontradiktif agar peserta didik termotivasi untuk bertanya. Melalui pendekatan keterampilan proses sains yang memiliki karakteristik seperti yang telah disampaikan diatas diharapkan siswa menjadi terbiasa melakukan kerja ilmiah, sehingga kemampuan kerja ilmiahnya dapat meningkat.

2.1.3 Kerja Ilmiah dan Cara Penilaiaannya

Kerja ilmiah merupakan cara memecahkan permasalahan dengan serangkaian kegiatan yang berurutan atau sistematis Wasis Irianto, 2008. Dalam melakukan kerja ilmiah seseorang dituntut memiliki beberapa keterampilan, keterampilan tersebut meliputi keterampilan proses dan keterampilan penggunaan alat kerja. Keterampilan proses merupakan kecakapan dalam setiap tahapan atau langkah kerja ilmiah, misalnya terampil melakukan observasi, mengolah data, menafsirkan data, dan melakukan eksperimen. Terampil menggunakan alat misalnya dapat menggunakan voltmeter, mengencerkan larutan, menggunakan mikroskop, dan membuat preparat dengan baik dan benar. Kerja ilmiah menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai. Irama atau tindakan belajar-mengajar seperti ini akan menciptakan kondisi siswa belajar secara aktif Semiawan et al., 1990. Semiawan et al., 1990 mengungkapkan, keterampilan-ketrampilan pada kerja ilmiah adalah sebagai berikut: 1 Observasi, menggunakan indra untuk memilah-milahkan mana yang penting dari yang kurang penting; 2 Klasifikasi, mencari atau menemukan persamaan dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokan; 3 Prediksi, mengajukan dugaan atau ramalan berdasarkan hasil observasi atau penelitian yang memperlihatkan pola atau kecenderungan tertentu; 4 Berkomunikasi, menyampaikan hasil temuan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan; 5 Berhipotesis, dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara yang akan diuji kebenarannya; 6 Merencanakan percobaan atau penyelidikan, harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat atau bahan yang akan digunakan, objek yang akan diteliti dan prosedur yang harus ditempuh; 7 Menerapkan konsep atau prinsip, menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu atau menjelaskan suatu peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki, dan 8 Menyimpulkan, membuat kesimpulan sementara atau inferensi berdasarkan informasi yang dimilki sampai suatu waktu tertentu. Di dalam kegiatan pembelajaran selalu diakhiri dengan penilaian hasil belajar. Devi 2010, menyampaikan karakteristik yang harus diperhatikan dalam menyusun soal yang mengukur jenis-jens keterampilan proses sebagai berikut: 1 Observasi : dalam butir soal harus ada objek atau peristiwa yang dapat diamati; 2 Klasifikasi : dalam peristiwa harus disajikan objek atau peristiwa yang dapat ditemukan atau dicari persamaan atau perbedaan dari objek tersebut , atau diberi kriteria untuk melakukan pengelompokan; 3 Prediksi : dalam butir soal harus jelas pola atau kecenderungan untuk dapat diajukan suatu dugaan atau ramalan; 4 Interpretasi : dalam butir soal harus disajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola, dan 5 Komunikasi: dalam soal harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah kebentuk penyajian lainnya, misalkan bentuk uraian ke bagan, bentuk tabel ke bentuk grafik. Pada penilitian ini LKS dikembangkan dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses, langkah-langkah keterampilan proses di integrasikan kedalam seluruh bagian LKS, mulai dari uraian materi untuk memunculkan motivasi siswa, langkah kerja yang disusun sistematis sampai dengan pertanyaan- petanyaan yang menuntun siswa dalam menemukan konsep pembelajaran. LKS hasil pengembangan ini diharapkan dapat membantu siswa melakukan kerja ilmiah untuk menemukan konsep pembelajaran yang ingin dicari, sehingga siswa menjadi terbiasa untuk melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah dan kemampuan kerja ilmiahnya dapat meningkat. Melatih siswa melakukan kerja ilmiah atau penyelidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran IPA, karena tujuan utama dari pembelajaran IPA adalah siswa dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, dan meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru. Dalam hal ini materi IPA akan disampaikan secara terpadu dengan mengangkat tema fotosintesis.

2.1.4 Tema Fotosintesis