Saat ini terang Yuliansyah, 13 orang diperiksa insentif. Termasuk memilah bukti- bukti yang berkaitan dengan aktivitas mereka. Pemilik arena judi tersebut rupanya
juga membuka jual beli ayam aduan. “Katanya pemilik arena judi berinisial Sy. Taruhan baru dilakukan sekali. Tapi kami
tidak percaya. Makanya dikembangkan lagi,” tambah Yuliansyah. Sempat kabur, Sy 42, warga Bukit Biru itu, memilih menyerahkan diri bersama
penjudi lainnya. Di hadapan aparat, dia berkeras tidak mengetahui siapa saja yang menggunakan taruhan uang. Sy juga berdalih hanya menyiapkan tempat dan
perjudian tersebut disiapkan sekelompok orang. “Baru kali ini dijadikan arena judi. Tapi saya juga tidak tahu siapa saja yang main,”
ujar Sy kepada polisi. Sumber: kaltimpost.co.id
Analisis Kasus A. Kasus Posisi
Tempat : Jalan Pahlawan, Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong, Kukar.
Waktu : Jumat, 28 Agustus 2015
Pelaku :
Sy 42 selaku penyedia tempat.
13 orang pemain.
Alat Bukti: 21 ekor ayam.
B. Locus Delicti
Locus Delicti yaitu berlakunya hukum pidana yang dilihat dari segi lokasi terjadinya tindak pidana.
Berdasarkan asas teritorial pasal 2 dan 3 KUHP, berlakunya hukum pidana disandarkan pada tempat dimana tindak pidana dilakukan. Dalam kasus ini,
tindak pidana terjadi di wilayah Indonesia. Maka, hukum pidana yang diberlakukan adalah KUHP Indonesia.
C. Tempus Delicti
Tempus Delicti yaitu waktu terjadinya tindak pidana. Tindak pidana ini terjadi pada hari Jumat, 28 Agustus 2015.
D. Analisis Kasus
Kasus ini dapat dikategorikan sebagai tindak pidana perjudian. Definisi dari permainan yang digolongkan sebagai judi diatur dalam Pasal 303 ayat 3 KUHP:
“Yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan
belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Disitu termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan
lain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya”.
Tindak pidana perjudian dikenakan Pasal 303 ayat 1 KUHP yang berbunyi: “Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana
denda paling banyak dua puluh lima juta rupiah, barangsiapa tanpa mendapat izin:
1. dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai pencaharian,atau dengan
sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu; 2. dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan kepada
khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk
menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau dipenuhinya suatu tata cara;
3. menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian.” Dari ketentuan Pasal tersebut, maka unsur-unsur dalam perjudian adalah sebagai
berikut: a. Unsur Subyektif
“Barangsiapa” artinya siapa saja, orang perorangan sebagai
pendukung hak dan kewajiban atau sebagai pelaku suatu perbuatan yang dalam keadaan sehat rohaninya dimintai
pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang dilakukannya. Yaitu 13 orang pelaku, dan Sy selaku penyedia tempat.
Dengan demikian unsur ini terpenuhi.
“Dengan sengaja” artinya bahwa perbuatan itu harus disengaja
dan kesengajaan itu harus timbul seketika itu juga. Dengan demikian unsur ini terpenuhi.
b. Unsur Obyektif
“Menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam
perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau dipenuhinya
suatu tata cara”, menimbang bahwa permainan judi yang dimaksud adalah tiap-tiap permainan yang mendasarkan
pengharapan buat menang pada umumnya bergantung pada peruntungan dan pengharapan bertambah besar karena kepintaran
dan kebiasaan pemain. Dalam kasus ini judi sabung ayam dengan omzet jutaan rupiah, dimana banyak pelaku sehingga dapat ditarik
simpulan bahwa ayam yang di sabung sudah terlatih oleh para pemiliknya.
Dengan demikian unsur ini terpenuhi.
“Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai
pencaharian”, artinya berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh bahwa alat bukti judi sabung ayam yang diselenggarakan oleh Sy
selaku penyedia arena dan 13 pelaku lainnya. Dengan demikian unsur ini terpenuhi.
Semua unsur-unsur dalam tindak pidana tersebut telah memenuhi unsur dalam satu Pasal 303 KUHP sehingga memiliki sifat melawan hukum.
E. Kesimpulan