Kesimpulan ANALISIS PERKARA PIDANA DAN PERKARA SECA

pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang dilakukannya. Yaitu 13 orang pelaku, dan Sy selaku penyedia tempat. Dengan demikian unsur ini terpenuhi.  “Dengan sengaja” artinya bahwa perbuatan itu harus disengaja dan kesengajaan itu harus timbul seketika itu juga. Dengan demikian unsur ini terpenuhi. b. Unsur Obyektif  “Menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau dipenuhinya suatu tata cara”, menimbang bahwa permainan judi yang dimaksud adalah tiap-tiap permainan yang mendasarkan pengharapan buat menang pada umumnya bergantung pada peruntungan dan pengharapan bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan pemain. Dalam kasus ini judi sabung ayam dengan omzet jutaan rupiah, dimana banyak pelaku sehingga dapat ditarik simpulan bahwa ayam yang di sabung sudah terlatih oleh para pemiliknya. Dengan demikian unsur ini terpenuhi.  “Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian”, artinya berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh bahwa alat bukti judi sabung ayam yang diselenggarakan oleh Sy selaku penyedia arena dan 13 pelaku lainnya. Dengan demikian unsur ini terpenuhi. Semua unsur-unsur dalam tindak pidana tersebut telah memenuhi unsur dalam satu Pasal 303 KUHP sehingga memiliki sifat melawan hukum.

E. Kesimpulan

Semua unsur telah terpenuhi, maka para pelaku dapat dijerat Pasal 303 KUHP. 2. Analisis Perkara Pidana di luar Provinsi Kalimantan Timur Gara-gara Indomie, Kakak Sepupu Tusuk Adiknya Hingga Tewas Jum’at, 18 September 2015 | 17:04 WIB JAKARTA – Kepolisian Sektor Kebayoran Lama akhirnya berhasil meringkus Aris Susanto 34, pelaku pembunuhan seorang pemuda berusia 18 tahun, Mazanif Afandi, pada Jumat, 18 September 2015, sekitar pukul 01:30 WIB. Tersangka mengaku membunuh Mazanif dengan menusuk leher bagian kanan korban dengan pisau sekitar pukul 04:00 WIB pada hari Kamis kemarin tanggal 17 September 2015 di kamar kos Mazanif, Jalan Kebon Mangga 2, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. “Ada satu tusukan dan itu dicodet, sehingga pisau yang digunakan tersangka untuk menusuk bengkok,” ujar Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Lama Komisaris Riftazudin, Jumat, 18 September 2015. Menurut Riftazudin, tersangka yang merupakan kakak sepupu korban ini ditangkap saat sedang tidur dirumah adiknya di Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan keterangan tersangka, awalnya ia melarikan diri tanpa tujuan. Namun akhirnya tersangka memutuskan untuk melarikan diri ke rumah adiknya di Karawang dengan menumpang bus. “Tersangka tidak melawan saat ditangkap,” ujar Riftazudin. Riftazudin bercerita awalnya sekitar pukul 20:00 WIB, tersangka dan korban makan Indomie bersama di sebuah warung. Ternyata korban hanya membayar makanannya sendiri. Tersangka pun kesal sehingga keduanya terlibat cekcok. Akhirnya, saat korban tidur, Aris menusuk korban. “Motifnya masih didalami lagi, kemungkinan asmara,” ujar Riftazudin. Saat olah TKP, polisi menemukan sebuah pisau dapur yang dipakai oleh Aris untuk menusuk korban. Saat ditemukan, kondisi pisau tersebut bengkok dan tergeletak di lantai. Selain itu, polisi juga menemukan satu buah ponsel Nokia milik tersangka yang baru dua minggu tinggal di Jakarta untuk mencari pekerjaan tersebut. Sebelumnya, menurut keterangan ayah korban, Wartomo 45, pada malam kejadian dirinya sedang tidur sendirian di kamar kos yang terletak di bagian depan rumah kosnya. Saat itu, menurut dia, korban tidur bersama Aris di kamar korban. Sekitar pukul 04:00 WIB, Wartomo mendengar suara teriakan anaknya berteriak minta olong. Wartomo pun terbangun dan melihat tubuh korban sudah berlumuran darah. Kepadanya Mazanif mengaku ditusuk oleh Aris. Ketika itu Aris sudah tidak ada di kamar korban. Akhirnya, ayah korban bersama dengan paman korban yang saat kejadian berada di kamar yang terletak di lantai dua, Abdul Gofir 39, langsung membawa korban ke RS Medika Permata Hijau. Sayangnya korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal saat berada di rumah sakit. Sumber: tempo.co Analisis Kasus A. Kasus Posisi Tempat : Jalan Kebon Mangga 2, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Waktu : Kamis, 17 September 2015. Korban : Mazanif Afandi 18 Pelaku : Aris Susanto 34 Kronologi Kasus Mazanif, warga Jalan Kebon Mangga 2, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dibunuh oleh Aris pukul 04:00 WIB, pada hari Kamis, tanggal 17 September 2015. Saat itu korban tengah tidur bersama Aris di kamar kos korban. Ayah korban, Wartomo, sedang tidur sendirian di depan rumah kosnya mendengar suara teriakan korban sekitar pukul 04:00 WIB. Saat ditemui ke kamar korban, Wartomo melihat anaknya sudah berlumuran darah akibat tusukan di leher. Mazanif mengaku ditusuk oleh Aris, sepupunya sendiri. Ketika itu Aris sudah tidak ada di kamar korban. Mazanif pun dilarikan ke RS Medika Permata Hijau, namun sayangnya nyawa Mazanif tidak dapat tertolong dan meninggal saat berada di rumah sakit.

B. Locus Delicti