27
cenderung mencegah anak-anaknya melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan dan sebenarnya belum tentu atau tidak membahayakan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan aspek perilaku over protective, yaitu: kontak yang berlebihan kepada anak, perawatan atau pemberian
bantuan secara terus menerus, kontrol atau pengawasan terhadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan dan selalu memecahkan masalah-masalah anak meskipun anak
bisa mengatasi sendiri.
2.2.4 Bentuk-bentuk Perilaku Over Protective
Banyak orang beranggapan bahwa perilaku over protective hanya dilakukan orang kaya, banyak orang beranggapan demikian karena orang tua memamjakan
anak-anak mereka dengan fasilitas barang-barang mewah. Dikeluarga yang kurang mampupun banyak orang tua yang memanjakan anak-anak mereka, tapi
dalam bentuk yang lain. Bentuk perilaku over protective menurut Purwanto 1993:108 antara lain:
a.
Melindungi anak mereka dengan seribu satu macam pemeliharaan dan menyingkirkan segala kesulitan baginya.
b. Menuruti segala keinginan, orang tua selalu menuruti apa saja yang menjadi kehendak dan keinginan biarpun akan merugikan atau mengganggu kesehatan
dituruti saja. c. Orang tua membiarkan dan membolehkan anak mereka berbuat sekehendak
hati, tidak membiasakan dia akan ketertiban, kepatuhan, peraturan dan kebiasaan-kebiasaan baik lainnya.
28
Memanjakan anak merupakan bentuk pembodohan kepada anak, orang tua jaman sekarang banyak yang memberikan kepada anaknya apa saja yang
diinginkan, tapi tidak memberikan tanggungjawab kepadanya, akibatnya anak tidak mendapat kesempatan untuk belajar berbuat sendiri, mengambil keputusan,
menjadi sangat tergantung pada orang tuanya, sulit untuk menyesuaikan diri dan bersikap ragu-ragu Surakhmad, 2002:20. Perilaku over protective orang tua
umumnya ditunjukkan dengan ketiga macam hal diatas, yaitu melindungi anak dengan berbagai cara, menuruti segala keinginan, dan tidak membiasakan anak
dengan ketertiban, tapi ada pula bentuk perilaku over protective ditunjukkan dengan salah satu cara di atas.
Perilaku over protective orang tua dapat berdampak kurang menguntungkan bagi perkembangan anak, anak yang mendapatkan kasih sayang secara berlebihan,
terlalu dilindungi dan dihindarkan dari macam-macam kesulitan hidup sehari-hari maka anak akan tampak lemah hati jika jauh dari orang tua, menjadi penakut,
mental dan kemampuannya menjadi rapuh, sangat egois, tidak tahan terhadap bantahan dan kritik dan tidak sanggup menghadapi frustrasi hidup Kartono,
2000:71. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Yusuf 2001:49 bahwa perilaku over protective orang tua dapat mengakibatkan anak merasa tidak aman
jika jauh dari orang tua, dengki, sangat tergantung atau tidak mampu mandiri, lemah hati, kurang mampu mengendalikan emosi, kurang percaya diri, suka
bertengkar, sulit dalam bergaul dan lain-lain, hal tersebut dikarenakan anak sering dibantu orang tua dalam berbagai hal dan tidak dibiasakan bisa mandiri.
29
2.3 Hubungan antara Perilaku Over Protective dengan Bullying