Halaman Isi Cerita 1 DESKRIPSI DAN ANALISIS KARYA

menggunakan alas kaki. Di belakang Martoo terdapat buntelan kain berwarna coklat dan tongkat kayu. Martoo digambarkan sedang mengambil rongsok. Setting gambar halaman pembuka cerita pertama berada di tempat sampah. Terlihat Martoo mengambil rongsok ditempat yang banyak sampah barang – barang tidak terpakai. Terlihat ada pot rusak, batangan kayu, bongkahan batu-batu yang berserakan dan rerumputan semak belukar yang tumbuh disekitarnya. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pada halaman pembuka cerita pertama ini, penulis menampilkan sosok remaja bernama Martoo yang sedang bekerja mencari rongsok di tempat sampah. Adegan ini dibuat penulis untuk menggambarkan sikap kerja keras dan religious. Sikap kerja keras ditunjukan dengan adegan Martoo yang sedang bekerja mencari sampah. Sikap religious ditunjukan penulis dengan menampilkan sosok Martoo yang sedang tersenyum saat bekerja. Hai ini memberi gambaran pada pembaca bahwa Martoo begitu menikmati pekerjaannya, yang berarti Martoo mensyukuri keadaan hidupnya sikap religious.

b. Halaman Isi Cerita 1

Halaman isi cerita pertama memiliki 17 halaman. Sesuai dengan jalan cerita halaman isi cerita terbagi menjadi tiga bagian. Halaman 1 sampai 3 menceritakan awal kerajaan Lindur yang terkena bencana hingga orang tua Martoo meninggal. Halaman 4 sampai 10, menceritakan kehidupan Martoo pasca gempa. Martoo digambarkan sebagai anak yang taat beribadah. Halaman 11 sampai 17 menceritakan kerja keras Martoo sebagai pemulung sampah. Alur cerita pertama ini dilatar belakangi oleh gagasan penulis dan dipengaruhi oleh pendidikan karakter yang disisipkan di dalam cerita. Penulis menyisipkan dua nilai pendidikan karakter pada cerita pertama yaitu nilai religious dan nilai kerja keras. Martoo sebagai sosok remaja yang hidup dalam segala keterbatasan dan kekurangan, tetap rajin beribadah dan terus bekerja keras. Diceritakan Martoo sosok remaja yang rajin beribadah, digambarkan dalam cerita Martoo sholat subuh bersama kakek di mushola dekat rumahnya. Kakek Martoo pun memberi bekal ilmu pada Martoo agar selalau mengingat Allah. Dari cerita ini, penulis ingin menekankan betapa pentingnya nilai religious sebagai landasan manusia untuk menggantungkan harapannya dengan cara yang baik. Diceritakan pula pada cerita pertama ini, sosok Martoo yang bekerja keras tak kenal lelah. Martoo tetap bekerja meski teman-teman yang lain sedang beristirahat. Martoo digambarkan sebagai seorang anak yang rajin bekerja dan tak kenal putus asa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam ceritapertama ini, penulis menanamkan sebuah pelajaran berharga kepada pembaca agar tidak mudah berputus asa, selalu berserah diri kepada Allah SWT meski dalam keadaan yang serba kekurangan. Dari cerita ini pula penulis secara tidak langsung mengajak pembaca untuk terus berusaha dengan sungguh-sungguh dan selalu mensyukuri apa yang ada.

4.2.2. Deskripsi Karya : Cerita 2

Cerita kedua memiliki urutan pembagian unsur komik yang terdiri dari halaman pembuka cerita kedua, yang kemudian dilanjutkan dengan 14 halaman isi cerita yang di dalamnya terdapat 63 panel yang terbagi atas beberapa panel terbuka dan panel tertutup. Dalam panel-penel tersebut terdapat pula unsur penunjang berupa efek suara, beberapa kotak narasi dan balon kata yang bentuknya menyerupai awan. Dalam cerita kedua ini, penulis mengawali kisah Martoo yang sedang memikirkan pendapatannya yang begitu sedikit. Martoo tidak ingin hidupnya stagnan pada keadaan tersebut. Dari hal tersebut, Martoo mulai berfikir untuk mengubah sampah yang dikumpulkannya menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi. Akhirnya Martoo berinisiatif untuk membuat kerajinan tangan dari sampah bersama teman-temannya. Dari hasil pemikiran kreatifnya , Martoo mendapatkan uang yang banyak. Oleh karena itu, penulis memberi judul “Buah Berfikir Kreatif ” pada cerita 2.

a. Halaman Pembuka Cerita 2