7
SD Negeri 01 Kendaldoyong Petarukan Kabupaten Pemalang pada Mata Pelajaran Seni  Rupa  Menggambar  Motif  Batik”,  karena  pembelajaran  berbasis  budaya
diperlukan  dalam  menumbuhkan  rasa  cinta  terhadap  budaya  Indonesia  terutama batik
serta untuk
mengetahui bagaimana
kemampuan siswa
dalam mengembangkan kreasi batik Indonesia. Selain itu, pembelajaran berbasis budaya
juga  dapat  menanamkan  sikap  nasionalisme  dan  menumbuhkan  karakter  bangsa pada generasi muda.
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1.  Identifikasi Masalah Berdasarkan  data  yang  ada  di  lapangan  ditemukan  beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran Seni Rupa, antara lain: a.  Pembelajaran  Seni  Rupa  kurang  terarah  pada  tujuan  seni  rupa  itu  sendiri,
artinya pelajaran seni rupa seringnya digunakan sebagai refreshing pelajaran sehingga cenderung membebaskan anak untuk menggambar apa saja.
b.  Mata pelajaran Seni Rupa yang erat kaitannya dengan unsur budaya, dalam pembelajarannya masih kurang memotivasi anak untuk mengenal budaya.
c.   Pada  umumnya  hasil  karya  siswa  belum  mencakup  unsur  budaya  di lingkungan sekitar siswa.
d.  Kurangnya  pengetahuan  mengenai  pembelajaran  berbasis  budaya  yang seharusnya sudah dibiasakan dalam pembelajaran Seni Rupa.
8
2.  Rumusan Masalah Dari  data  yang  ada  di  lapangan  serta  berdasarkan  latar  belakang  yang
telah  diuraikan  di  atas  maka    permasalahan  yang  akan  diteliti  adalah “apakah
pembelajaran berbasis budaya  dapat  meningkatkan kemampuan siswa  kelas  II SD  Negeri  01  Kendaldoyong  Petarukan  Kabupaten  Pemalang  dalam  mata
pelajaran SBK Seni Rupa pada materi menggambar motif batik?”
3.  Pembatasan Masalah Skripsi  yang  berjudul,
”Pembelajaran  Berbasis  Budaya  dalam Peningkatan  Kemampuan  Siswa  Kelas  II  SD  Negeri  01  Kendaldoyong
Petarukan Kabupaten Pemalang pada Mata Pelajaran Seni  Rupa Menggambar Motif  Batik”,  ini  mencakup  proses  kegiatan  dalam  pembelajaran  Seni  Rupa
kelas  II  SD  materi  menggambar  motif  batik  dengan  menggunakan pembelajaran  berbasis  budaya.  Fokus  dari  penelitian  ini  adalah  kemampuan
siswa kelas II dalam memadukan antara budaya dan kreasi menggambar motif batik.
4.  Pemecahan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat oleh peneliti maka hal
– hal yang dapat dijadikan sebagai pemecahan masalahnya yang akan dilakukan oleh
peneliti yaitu: a.  Agar  siswa  dapat  dengan  mudah  memahami  pembelajaran  serta  mampu
mengkreasikan  gambar  motif  batik  dengan  baik,  guru  harus  membentuk pola  pikir  anak  menjadi  seorang  yang  aktif,  kritis,  kreatif,  dan  mampu
menemukan pengetahuannya dari luar sekolah.
9
b.  Mengenalkan  kepada  siswa  mengenai  kebudayaan  di  Indonesia  terutama kebudayaan  yang  ada  di  daerah  sekitar,  sehingga  pengetahuan  siswa
bertambah. Guru juga perlu menanamkan kecintaan siswa terhadap budaya bangsa  dalam  proses  pembelajaran  terutama  dalam  pembelajaran  SBK
karena  mata  pelajaran  SBK  erat  kaitannya  dengan  unsur  budaya. Pembelajaran  yang dapat digunakan dengan pembelajaran berbasis budaya,
pembelajaran ini menggunakan budaya sebagai dasar dari suatu  materi yang diajarkan, misalnya dalam penelitian ini menggunakan materi menggambar
motif  batik.  Batik  merupakan  kebudayaan  khas  di  Indonesia,  dengan menggunakan  pembelajaran  berbasis  budaya  siswa  dapat  mengenal
langsung  kebudayaan  Indonesia  dan  kebudayaan  daerah  sekitar  melalui materi dalam mata pelajaran SBK.
c.  Menggunakan  alat  peraga  yang  atau  media  pembelajaran  yang  tepat  yaitu peraga  yang  ada  di  sekitar  siswa.  Media  pembelajaran  yang  digunakan
untuk mata pelajaran SBK Seni Rupa materi menggambar motif batik antara lain  gambar-gambar  motif  batik  dari  berbagai  daerah  yang  digunakan
sebagai  pengenalan  dengan  tujuan  supaya  siswa  mengenal  dan  memahami corak  motif  batik  antar  daerah  dengan  nama-nama  motif  batik.  Selain  itu
diperlukan  juga  gambar  motif  batik  dari  daerah,  peneliti  melaksanakan peneliti  di  kabupaten  Pemalang,  jadi  motif  batik  yang  digunakan  adalah
motif  batik  yang  umumnya  ada  di  daerah  pemalang  seperti  motif  batik kawung jenggot, motif parang, atau motif teruntum.
10
d.  Melakukan pengamatan kepada siswa pada saat pembelajaran dan pada saat siswa  membuat  gambar  motif  batik.  Penilaian  pengamatan  dilaksanakan
menggunakan numerical rating scale atau sering disebut Skala Lajuan. e.  Evaluasi  dilaksanakan  berdasarkan  proses  dan  hasil,  penilaian  proses
diperoleh  dari  pengamatan  peneliti  selama  proses  pembelajaran berlangsung,  penilaian  hasil  dengan  menilai  hasil  karya  siswa.  Evaluasi
tersebut digunakan untuk menentukan tingkat kemampuan siswa.
C. Tujuan Penelitian