Karakter Sebagai Nilai Nilai

yang berguna bagi kehidupan manusia, 2 nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas kehidupan, 3 nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. James Lipham dalam Mulyana 2004:39 mengemukakan tiga hierarki nilai, yaitu 1 nilai inti, yaitu nilai yang berada diwilayah titik pusat nilai yang menjadi sumber pengambilan keputusan politik atau hukum. 2 nilai sekuler, yang berfungsi untuk menafsirkan dan menerapkan nilai inti. 3 nilai operasional, nilai yang lahir dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan perilaku dan tindakan seseorang yang diarahkan pada pencapaian nilai sekuler yang menjadi rujukanya.

c. Karakter Sebagai Nilai

Seperti yang telah dijelaskan di atas nilai merupakan sesuatu yang diyakini dan dijadikan pedoman dalam sikap dan perbuatan manusia. Karena itu nilai diungkapkan dalam bentuk norma dan norma ini mengatur tingkah laku manusia. Diantara beberapa macam nilai ada nilai etik. Daroeso 1986:26 mengatakan nilai-nilai etik ini dapat berupa antara lain nilai-nilai kemanusiaan atau nilai-nilai yang bersumberkan pada keyakinan atau kepercayaan dan religi. Jadi nilai etik berpedoman pada keyakinan atau religi manusia dan bersifat susila, memberikan kualitas atau keberhargaan manusia yang bersifat susila. Daroeso 1986:7 mengatakan bahwa nilai etik bersifat universal tidak tergantung waktu, ruang, dan keadaan, nilai etik diwujudkan dalam norma moral. Nilai etik juga diwujudkan dalam nilai karakter atau karakter sebagai nilai. Nilai sebagai hal yang abstrak, yang harganya mensifati dan disifatkan pada sesuatu hal dan ciri-cirinya dapat dilihat dari tingkah laku, memiliki kaitan dengan istilah fakta, tindakan, norma, moral, cita-cita, keyakinan, dan kebutuhan Mulyana, 2004:11. Kaitan antara nilai dengan istilah- istilah fakta, tindakan, norma, moral, cita-cita, keyakinan, dan kebutuhan termasuk karakter lebih mencerminkan sebagai proses yang menyatu daripada sebagai dua istilah yang terpisahkan. Mulyana 2004:17 menyebutkan bahwa nilai pada umumnya mencakup tiga wilayah, yaitu nilai intelektual benar-salah, nilai estetika indah- tidak indah, dan nilai etika baik-buruk. Nilai karakter merupakan dua istilah yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainya, nilai dan karakter tidak dapat berdiri sendiri, dengan nilai maka karakter akan terbentuk dan dengan karakter maka nilai dapat dilihat. Karakter sebagai perwujudan dari nilai yang berbentuk watak, tabiat atau kepribadian seseorang yang diyakini dan dijadikan sebagai cara pandang, berpikir dan bersikap. Dan dalam konteks tertentu nilai dan karakter menjadi nilai karakter dan menggambarkan kualitas karakter. Ketika kualitas baik-buruk dilekatkan kepada karakter ia sudah menyatu dengan tindakan yang terwujud kedalam kpribadian, dan baik-buruknya suatu nilai belum tentu diikuti oleh tindakan. Misalnya, nilai kejujuran sebagai nilai yang baik, bisa jadi berada pada posisi yang “kosong” dalam arti tak terwujud kedalam tindakan. Beda ketika kejujuran itu diwujudkan dalam tindakan, tabiat, atau kebiasaan seseorang maka kejujuran tersebut menjadi karakter. Dengan demikian nilai merupakan ukuran atau pedoman yang bersifat abstrak tentang bagaimanakah perbuatan manusia ayng baik dan buruk, pantas dan tidaknya sikap perbuatan manusia. Nilai menjadi keyakinan pendorong, penggerak, dan pembatas manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai berperan sebagai pedoman yang menentukan kehidupan manusia yang kemudian diwujudkan secara konkret menjadi karakter.

d. Penanaman Nilai

Dokumen yang terkait

PENGUATAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN MELALUI PELAKSANAANPENDIDIKAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP Penguatan Nilai-Nilai Kemanusiaan Melalui Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2

0 1 18

PENGUATAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN MELALUI PELAKSANAANPENDIDIKAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP Penguatan Nilai-Nilai Kemanusiaan Melalui Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2

0 1 18

PENANAMAN NILAI DEMOKRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai Demokrasi Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Karanggede Kecamatan Karanggede Kabupaten B

0 1 13

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 23

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 1 12

PENANAMAN NILAI-NILAI CINTA TANAH AIR PADA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMK Penanaman Nilai-Nilai Cinta Tanah Air Pada Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun A

0 2 16

PENANAMAN NILAI-NILAI CINTA TANAH AIR PADA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMK Penanaman Nilai-Nilai Cinta Tanah Air Pada Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun A

0 1 13

Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X Di Sma Negeri 5 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 2

Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Batang.

0 0 2

Penanaman Nilai-Nilai Karakter melalui Mata Pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 PujutKabuapten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 20172018 MANUN S,Pd

0 0 18