Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang mantra sebelumnya pernah dilakukan, diantaranya Solichati 2003, Widodo 2006, dan Ashriyatin 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Solichati 2003 berjudul Doa dan Mantra Sesaji Mantenan di desa Kaliman Wetan, kecamatan Kaliman kabupaten Purbalingga Suatu Kajian Stuktur dan Makna. Permasalahan dalam penelitian, yaitu mempermasalahkan stuktur dan makna menggunakan teori struktural semiotik. Penelitian oleh Widodo 2006 berjudul Mantra Dalam Kehidupan Masyarakat Modern : Sebuah Kajian Bentuk, Isi, Dan Fungsi. Permasalahan yang dianalisis berbeda dengan kedua penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih luas karena menyangkut masyarakat sebagai pengguna mantra. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu 1 bagaimanakah wujud mantra berdasarkan fungsi dan kandungan kekuatannya dalam kehidupan masyarakat modern dewasa ini, 2 bagaimanakah unsur-unsur pembangun stuktur mantra dan adakah perbedaan stuktur mantra dari waktu ke waktu, 3 bagaimanakah fungsi mantra dalam kehidupan masyarakat modern. Ashriyatin 2010, Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang melakukan penelitian dengan judul Struktur Mantra Pengasihan. Penelitian ini mengakat permasalahan tentang stuktur yang terdapat dalam mantra pengasihan, permasalahan dianalisis menggunakan teori struktural semiotik, yaitu dengan dengan menelaah unsur-unsur pembangun mantra dilanjutkan dengan analisis semiotik untuk menemukan makna dari Mantra Pengasihan. Perbedaan ketiga penelitian di atas dengan penelitian yang akan penulis teliti terletak pada pembaitannya atau rimanya. Penggunaan rima sangatlah mempunyai pengaruh besar dalam penggunaan mantra selain sebagai pemerindah. Unsur rima juga berperan sebagai unsur pensugesti agar yang termantra atau pemantra terpengaruh terhadap mantra itu tersendiri. Penekanan rima yang terdapat dalam sebuah mantra dapat memperkuat fungsi mantra itu tersendiri. Pengulangan kata dapat menjadi afirmasi dan sugesti agar termantra ataupun pemantra masuk ke dalam rileks atau trance. Hasil penelitian ini yang hendak akan dicapai adalah agar kita mengetahui struktur, diksi, rima dan makna dalam mantra Primbon Ajimantrawara. Semua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, karena mempunyai kesatuan yang utuh dan bersifat arbiter. Sedangkan pada penelitian-penelitian sebelumnya adalah membahas secara luas struktur mantra itu tersendiri. Semoga dengan penelitian yang membahas struktur, diksi, rima dan makna dalam mantra Ajimantrawara adalah kita mengetahui bahwa unsur terpenting dalam mantra adalah struktur, pilihan kata, dan rima menjadi faktor penting dalam mantra. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan analisis semiotik untuk menemukan makna dan fungsi dari Mantra Ajimantrawara. Semoga penelitian ini juga bisa saling melengkapi hasil penelitian sebelumnya. Ketiga penelitian ini tidak terlepas dari teori strukturalisme dan semiotik untuk meneliti makna yang ada dalam mantra. Tidak berbeda dari penelitian yang penulis lakukan yang juga menggunakan teori strukturalisme semiotik. Perbedaanya penelitian ini selain membahas struktur dalam mantra juga membahas diksi dan pembaitan yang digunakan dalam mantra.

2.2 Strukturalisme Semiotik