Hubungan antara belief in just world dengan perilaku menolong pengemis
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Oleh
SRI SAPUTRI
101301008
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GANJIL, 2014/2015
(2)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul :
Hubungan Antara Belief In Just World Dan Perilaku Menolong Pada Pengemis
adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesajarnaan di suatu perguruan tinggi manapun.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini saya kutip dari hasil karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan di dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Januari 2015
SRI SAPUTRI NIM 101301008
(3)
Di dalam penelitian ini kami meneliti hubungan antara belief in just world
dengan perilaku menolong pengemis. Secara spesifik, kami memeriksa kaitan antara tingkat belief in just world yang dimiliki oleh individu dengan perilaku memberikan sumbangan kepada pengemis jalanan yang merupakan bentuk pelanggaran hukum. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara belief in just world dengan perilaku menolong pengemis, Sesuai dengan hipotesis yang kami ajukan, semakin tinggi belief in just world yang dimiliki oleh individu maka akan semakin tinggi kecenderungan terjadi perilaku menolong pengemis yang dilakukan oleh individu tersebut.
(4)
In this research we examined the relation between the belief in just world and helping behaviour to beggars. Specifically, we examined the relation between the belief in just world owned by individual and their behaviour contributed to street beggar which is a violation of law. The results of this research show that there is a relation between the belief in just world and helping behavior to beggars. Consistent with the hypothesis that we submitted,the higher the belief in just world that is owned by the individual, the higher the tendency to help beggars, performed by the individual.
(5)
judul skripsi yang peneliti susun untuk memperoleh gelar sarjana di fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, yaitu “ Hubungan antara belief in just world dengan perilaku menolong pengemis”. peneliti juga tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, bimbingan, serta saran selama peneliti menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ayahanda tercinta Djuneidi dan ibunda tercinta Nuriani, terima kasih atas dukungan moral maupun materil, doa dan kasih sayang yang telah diberikan pada peneliti.
2. Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Ibu Prof. Dr. Irmawati Psikolog dan seluruh Pembantu Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
3. Pak Omar Khalifa Burhan, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah bersedia memberikan waktu, tenaga dan pemikiran serta memberikan semangat untuk penyelesaian penelitian ini. Terima kasih atas bantuan, bimbingan, arahan, dan saran yang telah diberikan kepada penulis.
4. Ibu Ridhoi Meilona Purba, M.Si dan Bapak Ari Widiyanta, M.Si., Psikolog selaku dosen penguji yang telah bersedia menguji, memberikan saran untuk perbaikan skripsi saya serta telah meluangkan waktunya untuk membimbing selama masa revisi skripsi.
(6)
membangun bagi pembuatan skripsi ini.
6. Seluruh pengurus Beasiswa Bidik Misi dan Dikti yang telah memberikan Beasiswa yang sangat membantu peneliti untuk biaya perkuliahan serta terima kasih buat semua teman-teman gamadiksi USU.
7. Iqbal Fauzi Nasution, yang selalu memberikan semangat, dukungan, saran dan memberikan waktunya menemani penulis dalam suka maupun duka. 8. Seluruh Dosen dan seluruh Staf pengajar Fakultas Psikologi USU yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan membantu membentuk karakter penulis menjadi lebih baik. Terkhusus buat Buk Dina dan Buk Lili.
9. Uwak , Ibuk, Oom, Paman-paman saya, terima kasih telah banyak membantu peneliti dalam berbagai hal. Terkhusus untuk Wak Adi yang telah membantu dalam mencarikan ebook untuk refrensi peneliti.
10.Pak Azuar Juliandi, yang telah memberikan waktu, arahan, bimbingannya dan buku karya tulisnya yang sangat membantu peneliti.
11.Seluruh pegawai Fakultas Psikologi USU, terkhusus buat Pak Aswan, Kak Defi, Bang Ronal, Kak Ari. Terima kasih atas arahan yang diberikan selama menjalani masa perkuliahan dan semua bantuannya dalam pengurusan administrasi yang saya perlukan dalam penyelesaian skripsi ini.
(7)
dalam suka maupun duka, memberikan semangat, masukan, dan dukungannya.
13.Teman-teman seperjuangan Khairunisa Pri Utami, Mentari Manik, Lia Hairani, yang selalu memberikan semangat dan dukungannya.
14.Bang dayat,bang rafi,bang arman,bang uya, liza, ratih, ade, rahmad, dek iim, dek sari dan semua teman-teman, sahabat-sahabat, sepupu-sepupu dan adik-adik junior di Fakultas Psikologi yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, terima kasih atas semangat,dukungan dan doanya.
15.Teman-teman sedoping, Kak Rani, Tota, Yosefine, Nanda, Bang Rozi dan Kak Anggi yang telah membantu dan memberikan saran serta semangat. 16.Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2010 yang tidak mungkin
disebutkan satu per satu di sini. Terima kasih semuanya.
17.Seluruh responden penelitian yang telah memudahkan penulis dalam pengerjaan skripsi.
18.Semua pihak yang telah membantu baik ketika menjalani masa perkuliahan maupun ketika menjalani proses penulisan skripsi. Dengan banyaknya bantuan yang diterima, penulis meminta maaf sedalam-dalamnya karena tidak dapat menyebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini. Oleh karenanya, penulis mengharapkan adanya masukan dan saran
(8)
Medan, Januari 2015 Penulis
SRI SAPUTRI NIM. 101301008
(9)
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
1. Manfaat Teoritis ... 5
2. Manfaat Praktis ... 5
E. Sistematika Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. Perilaku Menolong ... 8
A.1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menolong ... 8
A.2. Aspek dari Perilaku Menolong ... 9
B. Belief in Just World ... 10
B.1. Karakteristik Belif in Just World ... 11
C. Pengemis ... 11
C.1. Kriteria Pengemis ... 12
(10)
BAB III METODE PENELITIAN... 16
A. Identifikasi Variabel Penelitian ... 16
B. Definisi Operasional ... 16
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel... 18
1. Populasi ... 18
2. Sampel ... 18
3. Teknik Pengambilan Sampel... 18
D. Metode Pengumpulan Data ... 19
E. Uji Coba Alat Ukur ... 21
1. Uji Validitas Alat Ukur ... 21
2. Uji Daya Beda Aitem ... 22
3. Uji Reliabilitas Alat Ukur ... 23
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur ... 24
1. Hasi Uji Coba Alat Ukur Perilaku Menolong ... 24
2. Hasi Uji Coba Alat Ukur Belief in Just World ... 24
G. Metode Analisa Data ... 25
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 26
1. Tahap Persiapan ... 26
2. Tahap Pelaksanaan ... 27
3. Tahap Pengolahan ... 28
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN... 29
A. Analisa Data ... 29
(11)
a. Kategorisasi Belief In Just World ... 31
b. Kategorisasi Perilaku Menolong ... 32
D. Pembahasan ... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 37
A. Kesimpulan ... 37
B. Saran ... 37
1. Saran Metodologis ... 37
2. Saran Praktis... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
(12)
Menolong ... 20
Tabel 2.Blue Print Skala Perilaku Menolong Sebelum Uji Reliabilitas ... 20
Tabel 3. Penilaian Pernyataan Favorable dan Unfavorable Skala Belief in Just world... 21
Tabel 4. Blue Print Skala Belief in Just World... 21
Tabel 5.Blue Print Skala Perilaku Menolong Setelah Uji Coba ... 24
Tabel 6.Blue Print Skala Belief in Just World Setelah Uji Coba ... 25
Tabel 7.Gambaran Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 29
Tabel 8.Gambaran Partisipan Berdasarkan Usia ... 29
Tabel 9. Nilai Statistik Variabel Belief in Just World dan Perilaku Menolong ... 31
Tabel 10. Kategorisasi Skor Belief in Just World ... 31
(13)
Lampiran 1. Data Subjek Penelitian
Lampiran 2. Skala Penelitian
Lampiran 3. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas
(14)
Di dalam penelitian ini kami meneliti hubungan antara belief in just world
dengan perilaku menolong pengemis. Secara spesifik, kami memeriksa kaitan antara tingkat belief in just world yang dimiliki oleh individu dengan perilaku memberikan sumbangan kepada pengemis jalanan yang merupakan bentuk pelanggaran hukum. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara belief in just world dengan perilaku menolong pengemis, Sesuai dengan hipotesis yang kami ajukan, semakin tinggi belief in just world yang dimiliki oleh individu maka akan semakin tinggi kecenderungan terjadi perilaku menolong pengemis yang dilakukan oleh individu tersebut.
(15)
In this research we examined the relation between the belief in just world and helping behaviour to beggars. Specifically, we examined the relation between the belief in just world owned by individual and their behaviour contributed to street beggar which is a violation of law. The results of this research show that there is a relation between the belief in just world and helping behavior to beggars. Consistent with the hypothesis that we submitted,the higher the belief in just world that is owned by the individual, the higher the tendency to help beggars, performed by the individual.
(16)
Permasalahan pengemis merupakan masalah yang serius di kota Medan, berdasarkan data dari Dinas Sosial Sumut, 2009 tercatat 3.440 orang pengemis, sedangkan di tahun 2012 meningkat mencapai 12.680 (Suadi, 2014). Saat menjelang hari-hari besar keagamaan termasuk ramadhan dan lebaran jumlah pengemis juga meningkat. Banyak dari mereka berkeliaran di persimpangan-persimpangan lampu merah, mendatangi rumah-rumah ibadah, rumah-rumah warga, pertokoan dan kantor-kantor pemerintah dan swasta (Safitri, 2009).
Hal ini membuat dinas sosial dan tenaga kerja (Dinsosnaker) kota Medan kewalahan menangani para pengemis, meskipun mereka sudah melakuan beberapa upaya untuk penanganan, pembinaan dan rehabilitasi sosial agar para pengemis tidak kembali lagi ke jalanan (Dinsosnaker, 2013). Pemerintah juga membuat peraturan yang melarang orang-orang untuk mengemis, yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 504, buku ketiga bab dua tentang pelanggaran ketertiban umum (Solahuddin, 2007). Sayangnya, berbagai upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut tidak efektif.
Sebenarnya, sudah diperjelas dalam peraturan pemerintah bahwa orang-orang juga tidak boleh memberikan uang kepada pengemis. Selain tidak akan mengurangi angka pengemis, memberikan uang kepada pengemis berarti memupuk kebiasaan
(17)
Seperti berita-berita di televisi dan media-media massa lainnya, yang belum lama ini tentang banyaknya pengemis yang mempunyai penghasilan lebih tinggi dari rata-rata pegawai kantoran dan karyawan UMR (upah minimum regional) yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia(Kristanti, 2013). Sehingga inilah salah satu yang membuat orang mempersepsikan mengemis sebagai suatu kegiatan untuk menghasilkan uang dengan mudah dan cepat.
Masyarakat tetap memberikan sumbangan kepada pengemis, meskipun sudah adanya larangan untuk memberikan sumbangan. Hal ini masih terjadi, karena memberikan sumbangan terhadap seseorang merupakan bentuk perilaku menolong (Wrightsman & Deaux, 1981), perilaku menolong tersebut secara umum dianggap sebagai perilaku yang baik dan positif yang dapat menguntungkan orang lain (Baron & Branscombe, 2012). Hal ini juga dapat dilihat secara nyata pada hasil wawancara sebagai berikut :
“ ….saya membantu pengemis karena saya kasihan. Sebagai manusia sebaiknya kita saling tolong menolong.”
(Komunikasi Personal, 2014). Peneliti menarik kesimpulan bahwa masyarakat menganggap memberikan sumbangan kepada pengemis merupakan suatu perbuatan yang baik di dalam norma masyarakat dan inilah yang akan memberikan penguatan bagi pengemis.
Perilaku menolong merupakan tindakan yang memberi keuntungan bagi orang lain (Hogg & Vaughan 2002). Memberikan sumbangan kepada pengemis adalah bentuk perilaku donation, yang merupakan dimensi dari perilaku menolong (Wrightsman & Deaux, 1981), dimana donation merupakan perilaku memberikan uang atau barang
(18)
kepada seseorang yang membutuhkan, berarti segala bentuk memberikan sumbangan kepada pengemis merupakan perilaku menolong pengemis.
Di dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk menelaah salah satu faktor dari perilaku menolong yang membuat orang-orang terus saja memberikan uang kepada pengemis, meskipun adanya peraturan-peraturan yang telah diterbitkan oleh pemerintah. Penelitian ini penting untuk mengetahui apa yang membuat orang-orang yang tidak mematuhi larangan memberikan sumbangan kepada pengemis dan pengetahuan ini nantinya dapat bermanfaat bagi stakeholders (misal : Dinas Sosial) untuk menjadi landasan dalam mengkonstruksi strategi pengurangan pengemis di jalanan.
Adapun faktor yang akan ditelaah peneliti adalah belief in just world. Belief in just world merupakan sejauh apa kepercayaan seseorang bahwa mereka hidup didunia yang setiap orang akan memperoleh apa yang sepatutnya ia peroleh, di mana hal-hal yang baik akan dibalas dengan yang baik, sedangkan hal-hal yang buruk akan dibalas dengan yang buruk (Montada & Lerner, 1998). Orang-orang yang memiliki kepercayaan bahwa adanya belief in just world mereka akan berperilaku sesuai dengan aturan-aturan yang adil dan hal itu dipengaruhi oleh perilaku sosialnya dalam kehidupan sehari-hari, Hal ini terjadi karena konsep belief in just world menunjukkan kontrak personal antara individu dengan dunia sosialnya sehingga semakin kuat individu memegang belief in just world maka semakin kuat juga kewajibannya untuk berperilaku sesuai dengan aturan keadilan (Dalbert, Lipkus, Sallay, & Goch, 2001).
(19)
Berdasarkan fenomena lapangan yang peneliti lihat pada orang-orang yang memiliki kepercayaan adanya belief in just world terlihat memiliki perilaku menolong yang tinggi, dimana saharusnya orang-orang yang memiliki kepercayaan adanya
belief in just world akan berperilaku sesuai dengan aturan. sehingga dalam hal ini saat seseorang melihat ada pengemis yang membutuhkan pertolongan, seseorang itu tidak akan memberikan pertolongan kepada pengemis karena ia memiliki kepercayaan bahwa adanya belief in just world sehingga ia percaya seseorang jadi pengemis karena kesalahan yang telah dibuatnya sendiri sehingga pantas untuk seseorang tersebut jadi pengemis. Tetapi peneliti melihat fenomena yang terjadikhususnya di kota Medan, orang-orang yang memiliki kepercayaan adanya belief in just world
menunjukkan perilaku tidak sesuai dengan aturan. Dimana adanya orang-orang yang terus saja memberikan sumbangan kepada pengemis walaupun banyak upaya dan peraturan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk tidak boleh menolong pengemis.
Dengan demikian, peneliti menduga bahwa secara psikologis, perilaku individu yang terus saja memberikan sumbangan berupa uang atau barang kepada pengemis dapat didasari pada belief in just world yang dimilikinya. Dugaan ini akan diteliti secara empiris dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melihat hubungan antara belief in just world dengan perilaku menolong pengemis.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan belief in just world dengan perilaku memberikan sumbangan kepada pengemis ?
(20)
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kaitan belief in just world sebagai suatu faktor psikologis yang berpotensi membuat seorang individu memberikan sumbangan kepada pengemis, yang merupakan bentuk pelanggaran hukum.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
a) Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana hubungan belief in just world dengan perilaku menolong pengemis yang juga belum pernah di teliti khususnya di Sumatera Utara.
b) Hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu psikologi, khususnya bidang psikologi sosial. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu dan dapat menjadi landasan untuk pelaksanaan penelitian-penelitian lanjutan mahasiswa atau pihak-pihak yang membutuhkan terkait dengan belief in just world dan perilaku menolong.
2. Secara Praktis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi kepada masyarakat agar tidak memberikan sumbangan lagi kepada pengemis yang merupakan bentuk pelanggaran hukum.
(21)
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi kepada para masyarakat mengenai perilaku menolong pengemis.
c) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada masyarakat mengenai perilaku menolong pengemis dengan belief in just world.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan, yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematikan penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka, menguraikan teori-teori yang dipakai sehubungan dengan permasalahan yang dibahas yaitu tentang pengemis, belief in just world dan perilaku menolong.
3. Bab III Metode Penelitian, menguraikan variabel penelitian, definisi operasional variabel, metode pengambilan sampel, metode pengambilan data, uji daya beda item dan reliabilitas alat ukur, serta metode analisa data yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian.
4. Bab IV Analisa data dan pembahasan, menguraikan mengenai gambaran mengenai subjek penelitian, laporan hasil penelitian, hasil uji asumsi meliputi hasil uji asumsi normalitas, hasil utama penelitian, dan pembahasan.
(22)
5. Bab V Kesimpulan dan saran, memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta memuat saran penelitian yang bermanfaat sebagai implikasi penelitian dan untuk peneliti selanjutnya.
(23)
8
BAB II
LANDASAN TEORI A. Perilaku Menolong
Perilaku menolong adalah suatu tindakan yang memberikan keuntungan bagi orang lain, yang dapat meningkatkan kesejahteraan orang lain, yang terkadang melibatkan resiko terhadap si penolong (Baron & Branscombe, 2012; Wrightsman & Deaux, 1981).
Perilaku menolong menurut (Hogg & Vaughan, 2002) merupakan tindakan yang memberikan keuntungan bagi orang lain.
Sesuai dengan penjelasan di atas perilaku menolong dalam penelitian ini didefinisikan sebagai suatu tindakan yang memberikan keuntungan kepada orang lain, dapat meningkatkan kesejahteraan dan terkadang dapat menimbulkan resiko terhadap penolong.
A.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menolong
Menurut (Baron & Byrne, 2000) faktor-faktor yang mempengaruhi orang untuk menolong, sebagai berikut :
1. Empati
Orang-orang yang menolong mempunyai rasa empati yang tinggi dibandingkan mereka yang tidak. Orang-orang yang memiliki empati dapat merasakan dan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.
2. Belief in just world
Orang-orang yang menolong menganggap dunia sebagai tempat yang adil. Dimana perilaku yang baik akan dihargai dan perilaku buruk
(24)
akan dihukum. Membantu mereka yang membutuhkan merupakan hal yang benar untuk dilakukan dan orang yang membantu benar-benar akan mendapatkan keuntungan dari perbuatan baik mereka.
3. Social Responsibility
Individu yang membantu mengunngkapkan keyakinan bahwa setiap orang bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik yaitu untuk saling membantu.
4. Internal Locus of Control
Ini merupakan kepercayaan bahwa seseorang dapat memilih untuk berperilaku dengan cara memaksimalkan hasil yang baik dan meminimalkan hasil yang buruk.
5. Low Egocentrism
Seseorang yang egoism mungkin juga memberikan pertolongan tetapi hanya untuk mengurangi personal distress yang dirasakannya.
A.2. Aspek Perilaku Menolong
Menurut (Wrightsman & Deaux, 1981) aspek dari perilaku menolong berdasarkan tingkat pengorbanan, sebagai berikut :
1. Favor merupakan tindakan membantu orang lain yang tidak banyak membutuhkan pengorbanan.
2. Donation merupakan perilaku memberikan kepada seseorang atau organisasi yang membutuhkan. Tindakan ini membutuhkan pengorbanan materi berupa uang atau barang.
(25)
3. Intervention in emergency merupakan perilaku memberikan bantuan kepada orang lain yang dilakukan dalam situasi gawat darurat. Dalam melakukan tindakan ini dapat mengundang ancaman keselamatan diri dari penolong. Oleh karena itu, penolong berkorban besar dan kemungkinan mendapatkan keuntungan yang sangat kecil dari tindakan ini.
Di dalam penelitian ini perilaku menolong akan difokuskan pada memberikan sumbangan kepada pengemis yang merupakan bentuk perilaku
donation. Jadi, perilaku menolong pengemis di dalam penelitian ini adalah segala bentuk memberikan sumbangan kepada pengemis, baik itu dalam bentuk uang atau lainnya (makanan, pakaian, minuman, dll).
B. Belief In Just World
Belief in just world merupakan kepercayaan bahwa dunia adalah tempat yang adil, di mana hal-hal yang baik akan dibalas dengan yang baik, sedangkan hal-hal yang buruk akan dibalas dengan yang buruk (Montada & Lerner, 1998).
Menurut (Dalbert, Lipkus, Sallay, & Goch, 2001) Belief in just world
merupakan kepercayaan bahwa seseorang hidup didunia yang setiap orang akan memperoleh apa yang sepatutnya akan di perolehnya. Orang-orang ini juga akan berperilaku sesuai dengan aturan-aturan yang adil dan hal ini dipengaruhi leh perilaku sosialnya dalam kehidupan sehari-hari.
Orang yang memiliki belief in just world bahwa ia akan memperoleh apa yang sepatutnya ia peroleh; apabila ia melakukan suatu hal yang jahat, maka kejahatan tersebut akan terbalaskan suatu hari nanti; apabila ia melakukan suatu
(26)
kebaikan, maka kebaikan tersebut akan terbalaskan dengan kebaikan di kemudian hari (Leary & Hoyle, 2009).
Sesuai dengan penjelasan di atas belief in just world dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang tentang konsekuensi atas perbuatan-perbuatannya, di mana perbuatan yang baik akan terbalaskan dengan hal yang baik, dan perbuatan yang buruk akan berbalaskan dengan hal yang buruk.
B.1. Karakteristik Belief in Just World
Adapun karakteristik dari orang-orang yang memiliki belief in just world
menurut (Rubin & Peplau, 1975).
a. Orang-orang yang memiliki belief in just world yang tinggi : 1. Cenderung lebih religius
2. Cenderung lebih otoriter dalam kehidupan sehari-hari
3. Memiliki pemikiran yang konservatif, cenderung masih mendukung nilai-nilai tradisional.
4. Mengagumi tokoh-tokoh pemimpin politik dan lembaga sosial. 5. Memiliki sikap negatif terhadap orang yang kurang mampu,
khususnya para pengemis jalanan.
b. Orang-orang yang memiliki belief in just world yang rendah :
1. Cenderung kurang merasa untuk ikut serta dalam perubahan masyarakat.
C. Pengemis
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan pengemis sebagai, “orang yang meminta-minta”(KBBI, 2012-2014). Sedangkan menurut Pasal 1 Angka 2
(27)
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980, Pengemis merupakan, “… orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta dimuka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain”(PP Nomor 31 Tahun 1980, 2012). Jadi di dalam penelitian ini, pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan cara meminta belas kasihan dari orang lain dengan berbagai cara dan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
C.1. Kriteria Pengemis
Berdasarkan Permensos No. 08 Tahun 2012 tentang pedoman pendataan dan pengelolaan data penyandang masalah kesejahteraan sosial, kriteria bahwa seseorang dikatakan sebagai pengemis adalah sebagai berikut :
a. Mata pencariannya bergantung pada belas kasihan orang b. Berpakaian kumuh
c. Berada di tempat-tempat ramai
d. Memperalat sesama untuk merangsang belas kasihan orang lain
C.2. Jenis-jenis Pengemis
Adapun jenis-jenis pengemis berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, yaitu :
a. Pengemis dengan membawa anak b. Pengemis anak-anak
c. Pengemis dengan cacat fisik
(28)
C.3. Dampak Pengemisan
Adapun dampak dari pengemisan, yaitu :
a. Membuat seorang individu semakin malas bekerja b. Manambah masalah sosial
c. Pelecehan terhadap pekerja keras d. Membuat tindakan kriminal e. Dapat mengganggu masyarakat
D. Hubungan Antara Belief In Just World dengan Perilaku Menolong Pengemis
Sebagaimana telah dijelaskan, belief in just world merupakan kepercayaan bahwa seseorang hidup didunia yang setiap orang akan memperoleh apa yang sepatutnya akan diperoleh (Dalbert, Lipkus, Sallay & Goch, 2001). Dalam belief in just world terdapat asumsi bahwa seseorang akan memperoleh apa yang sepatutnya diperoleh, reward dan Punishment akan diperoleh secara adil sesuai dengan perilaku, sifat dan karakter individu (Lerner, 1980). Belief in just world
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi orang untuk menolong orang lain (Baron & Byrne, 2000).
Pada orang yang memiliki kepercayaan bahwa dunia itu adil adanya belief in just world, menurut Dalbert, Lipkus, Sallay & Goch (2001) orang-orang akan berperilaku sesuai dengan aturan-aturan yang adil dan dipengaruhi oleh perilaku sosialnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terjadi karena konsep belief in just world menunjukkan kontrak personal antara individu dengan dunia sosialnya.
(29)
kuat juga kewajibannya untuk berperilaku sesuai dengan aturan keadilan. Artinya disini seharusnya orang-orang yang memiliki belief in just world akan mematuhi peraturan-peraturan yang ada.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Rubin & Peplau (1975), karakteristik dari orang yang memiliki belief in just world yang tinggi akan cenderung lebih religius, cenderung lebih otoriter dalam kehidupan sehari-hari, memiliki pemikiran yang konservatif, cenderung masih mendukung nilai-nilai tradisional, mengagumi tokoh-tokoh pemimpin politik dan lembaga sosial dan memiliki sikap negatif terhadap orang yang kurang mampu. Pada penelitian terdahulu inilah orang-orang yang memiliki kepercayaan adanya belief in just world yang tinggi mereka tidak akan menolong para pengemis, karena mereka mempunyai kepercayaan bahwa pengemis pantas untuk tidak di tolong dan akan berpikir seseorang dapat menjadi pengemis karena adanya kesalahan yang mereka lakukan terdahulu, sehingga menjadikan mereka sekarang pengemis. Dapat diambil kesimpulan bahwa belief in just world berkorelasi negatif terhadap perilaku menolong, hal ini terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh Rubin & Peplau (1975) dan Lerner (1980).
Namun pada penelitian ini peneliti mempunyai pemikiran sebaliknya, peneliti melihat khususnya di Sumatera Utara bahwa belief in just world dapat berkorelasi positif terhadap perilaku menolong. Peneliti mempunyai pemikiran ini berdasarkan fenomena yang peneliti lihat di lapangan. secara logis, orang-orang yang memiliki belief in just world seharusnya dapat menilai perilaku memberikan
(30)
sumbangan kepada pengemis sebagai sesuatu yang dapat memberikan kebaikan kepada dirinya di kemudian hari.
Peneliti melihat pada orang-orang yang suka memberikan uang kepada pengemis. walaupun ada larangan tidak boleh memberikan uang kepada pengemis, tetapi masih saja banyak orang-orang yang suka memberikan uang kepada pengemis dan peneliti melihat dari hasil penelitian terdahulu dimana penelitian ini dilakukan di Indonesia sedangkan penelitian terdahulu dilakukan di luar negri, jelas terdapat perbedaan budaya dari keduanya yang mana masyarakat timur lebih bersifat kolektif ataupun interdependent sedangkan masyarakat barat lebih bersifat individual ataupun independent (Matsumoto, 2008). Sehingga hal ini yang membuat orang-orang terus memberikan sumbangan kepada orang lain ataupun memberikan sumbangan kepada pengemis meskipun sudah adanya aturan dilarang memberikan uang kepada pengemis.
E. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan uraian mengenai keterkaitan antara belief in just world
dengan perilaku menolong yang telah kami paparkan, hipotesis yang kami ajukan adalah sebagai berikut :
“Ada hubungan yang positif antara belief in just world dengan perilaku menolong. Artinya, semakin tinggi belief in just world maka akan semakin tinggi keinginan seseorang untuk berperilaku menolong”.
(31)
16
cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian (Hadi, 2000). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif korelasi. Penelitian kuantitatif korelasi bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan variabel penelitian (Juliandi & Irfan, 2013).
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan pada penelitian (Suryabrata, 2010). Variabel tergantung (Dependent Variable) adalah variabel yang dipengaruhi, terikat, tergantung oleh variabel lain yaitu variabel bebas. Variabel Bebas (Independent Variable) adalah suatu yang menjadi sebab terjadinya perubahan nilai pada variabel tergantung (Juliandi & Irfan, 2013). Berdasarkan landasan teori dan rumusan hipotesis penelitian, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas (Independent) : Belief in Just World
2. Variabel Tergantung (Dependent) : Perilaku Menolong Pengemis
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel penelitian yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang dapat diamati (Azwar, 2010). Berikut definisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti.
(32)
1. Perilaku menolong pengemis
Perilaku menolong pengemis dioperasionalkan sebagai segala tindakan memberi keuntungan kepada pengemis, segala bentuk memberikan sumbangan kepada pengemis dalam bentuk uang, pakaian, makanan dan minuman.
Tinggi rendahnya perilaku menolong pengemis tercermin melalui skor yang diperoleh dari skala. Perilaku menolong pengemis diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi perilaku menolong yang diungkapkan oleh (Wrightsman & Deaux, 1981). Skala ini berisikan 14 aitem dengan 7 aitem favorable dan 7 aitem unfavorable yang disusun dengan menggunakan skala likert.
Semakin tinggi skor skala perilaku menolong maka semakin tinggi perilaku menolong pengemis yang akan ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebaliknya semakin rendah skor skala perilaku menolong maka semakin rendah perilaku menolong pengemis yang akan ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Belief in just world
Belief in just world adalah sejauhmana keyakinan yang dimiliki oleh individu mengenai konsekuensi atau balasan atas perbuatan-perbuatan baik dan buruk yang dilakukan selama dirinya hidup di dunia.
Belief in just world dalam penelitian ini diungkap melalui skala belief in just world yang disusun oleh peneliti berdasarkan definisi yang di kemukakan oleh (Montada & Lerner, 1998). Skala ini berisikan 8 aitem dengan 7 aitem
(33)
favorable dan 1 aitem unfavorable yang disusun dengan menggunakan skala
likert.
Semakin tinggi skor skala Belief in just world maka menunjukkan semakin tinggi Belief in just world yang akan ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebaliknya semakin rendah skor skala Belief in just world maka menunjukkan semakin rendah Belief in just world yang akan ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Populasi, Sampel Dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah wilayah penelitian (Juliandi & Irfan, 2013). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
2. Sampel
Mengingat keterbatasan yang dimiliki peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka partisipan penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel (Field, 2009). Sampel adalah wakil-wakil dari populasi (Juliandi & Irfan, 2013). Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah sebesar 60 orang mahasiswa.
3. Teknik pengambilan sampel
(Azwar, 2010) menyatakan bahwa pengambilan sampel bertujuan untuk menggeneralisasikan sampel dan menarik kesimpulan sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik incidental sampling. Hadi (2000) menyatakan bahwa
(34)
incidental sampling adalah teknik pengambilan sampel non-probability sampling. Menurut (Sugiono, 2008) incidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Hal ini digunakan untuk memudahkan peneliti dalam mendapatkan sampel penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Skala psikologi merupakan suatu alat yang digunakan dalam suatu penelitian dengan menggunakan daftar pernyataan yang telah disusun sebagai stimulus yang secara tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur dengan mengungkap indikator perilaku berupa aitem-aitem pertanyaan atau pernyataan dari atribut yang bersangkutan (Azwar, 2010).
Skala psikologi merupakan suatu daftar yang berisi sejumlah pernyataan yang diberikan kepada subjek agar dapat mengungkapkan kondisi-kondisi yang ingin diketahui. Skala ini disusun berdasarkan metode Skala Likert. Nilai skala setiap pertanyaan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung (favorable) atau yang tidak mendukung (unfavorable).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua buah skala, yaitu skala perilaku menolong pengemis dan skala belief in just world.
1. Skala perilaku menolong pengemis
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku menolong yang dirancang peneliti berdasarkan dimensi yang diungkapkan oleh (Wrightsman &
(35)
Deaux, 1981). Model skala perilaku menolong pengemis ini menggunakan skala
likert. Skala Likert terdiri dari dua kategori aitem, yaitu aitem favourable
(mendukung konstruk yang hendak diukur) dan unfavourable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur). Skala ini berisikan 14 aitem dengan 7 aitem
favourable dan 7 aitem unfavorable. Aitem terdiri dari pertanyaan dengan empat pilihan jawaban yaitu ; TP (Tidak Pernah), JR (Jarang), SR (Sering), dan SL (Selalu).
Tabel 1. Penilaian Pernyataan Favorable dan Unfavorable Pilihan Jawaban Pernyataan
Favorable Unfavorable
Tidak Pernah (TP) 1 4
Jarang (J) 2 3
Sering (SR) 3 2
Selalu (SL) 4 1
Tabel 2. Blue Print Skala Perilaku Menolong Pengemis
No Aspek Pernyataan Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Donation 1,2,3,4,8,10,13 5,6,7,9,11,12,14 14
Jumlah 7 7 14
2. Skala belief in just world
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala belief in just world
yang disusun berdasarkan definisi belief in just world yang dikemukakan oleh (Montada & Lerner, 1998). Model skala belief in just world menggunakan skala
likert. Skala Likert terdiri dari dua kategori aitem, yaitu aitem favourable
(mendukung konstruk yang hendak diukur) dan unfavourable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur). Skala ini berisikan 8 aitem dengan 7 aitem
(36)
favorable dan 1 aitam unfavorable. Aitem terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu : SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai).
Tabel 3. Penilaian Pernyataan Favorable dan Unfavorable Pilihan Jawaban Pernyataan
Favorable Unfavorable
Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai (S) 3 2
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
Tabel 4. Blue Print Skala Belief in Just World
No Elemen Pernyataan Jumlah
Favorable Unfavorble
1. Belief in just world 1,2,3,4,5,7, 8
6 8
Jumlah 7 1 8
E. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur apa yang hendak diukur (Azwar, 2010).
1. Validitas alat ukur
Validitas bertujuan untuk melihat mampu tidaknya alat ukur dalam mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki. Validitas yang tinggi akan terpenuhi apabila alat tes atau instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran (Azwar, 2010).
(37)
Pendekatan terhadap validitas alat ukur dilakukan dengan menyusun terlebih dahulu operasional aspek-aspek pengukuran yang tepat dalam blue-print.
Penelitian ini menggunakan face validity dan content validity. Face validity
adalah tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa face validity telah terpenuhi. Content validity
berkaitan dengan item-item alat ukur sesuai dengan apa yang akan di ukur.
Content validity ditentukan melalui professional judgement dalam proses telaah aitem (Azwar, 2000). Professional judgment di dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing.
2. Uji daya beda item
Uji daya beda aitem untuk melihat sejauh mana butir pernyataan mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis butir pernyataan ini adalah dengan memilih butir-butir pernyataan yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Pengujian daya beda butir pernyataan ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap butir pernyataan dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment.
Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total yang dikenal dengan indeks daya beda butir pernyataan (Azwar, 2007).
(38)
Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 (Azwar, 2000). Batasan nilai indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,3, sehingga setiap item yang
memiliki harga kritis ≥ 0,3 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan data
yang sebenarnya.
3. Reliabilitas alat ukur
Reliabilitas merupakan sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya bila pengukuran pada subjek yang sama di waktu yang berbeda menunjukkan hasil yang relatif sama. Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi dari hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000). Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih di tentukan oleh faktor error daripada perbedaan yang sesungguhnya.
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan teknik reliabilitas Alpha Cronbach. Prosedur dalam pendekatan ini hanya menggunakan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek untuk melihat konsistensi antar aitem dalam skala. Pendekatan ini dianggap ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi (Azwar, 2003). Pengujian dilakukan dengan mengolah data pada program SPSS for windows 18.0 version. Batasan penerimaan reliabilitas dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai minimal 0,5 (Azwar, 2010).
(39)
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur
1. Hasil uji coba alat ukur perilaku menolong
Jumlah aitem yang diujicobakan sebanyak 14 aitem dan terdapat 10 aitem yang memenuhi indeks diskriminasi ≥ 0,3. Menurut Azwar (2007) bahwa kriteria berdasarkan korelasi aitem total biasanya digunakan batasan ≥ 0,3. Semua aitem yang mencapai korelasi minimal 0,3 daya bedanya dianggap memuaskan. Jumlah aitem yang dinyatakan gugur adalah sebanyak 4, yaitu aitem nomor 6, 11, 12 dan 13. Distribusi aitem-aitem yang memiliki daya beda tinggi disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5. Blue Print Skala Perilaku Menolong Pengemis Setelah Uji Coba
No Aspek Pernyataan Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Donation 1,2,4,6,8,9 3,5,7,10 10
Jumlah 6 4 10
Uji reliabilitas dilakukan terhadap 10 aitem tersebut. Hasil uji coba reliabilitas skala perilaku menolong pengemis adalah sebesar 0,871.
2. Hasil uji coba alat ukur belief in just world
Jumlah aitem yang diuji cobakan sebanyak 8 aitem, dari 8 aitem semua memenuhi indeks diskriminasi ≥ 0,3. Menurut Azwar (2007) bahwa kriteria berdasarkan korelasi aitem total biasanya digunakan batasan ≥ 0,3. Semua aitem yang mencapai korelasi minimal 0,3 daya bedanya dianggap memuaskan. Jumlah aitem yang dinyatakan gugur tidak ada. Jadi semua aitem di gunakan
(40)
kembali untuk pengukuran selanjutnya. Distribusi aitem-aitem yang memiliki daya beda tinggi disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 6. Blue Print Skala Belief in Just World Setelah Uji Coba
No Elemen Pernyataan Jumlah
Favorable Unfavorble
1. Belief in just world 1,2,3,4,5,7,8 6 8
Jumlah 7 1 8
Uji reliabilitas dilakukan terhadap 8 aitem tersebut. Hasil uji coba reliabilitas skala belief in just world adalah sebesar 0,780.
G. Metode Analisa Data
Metode yang digunakan untuk menganalisa data penelitian ini adalah analisis statistik, dengan alasan analisa statistik dapat menunjukkan kesimpulan (generalisasi) penelitian, bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif dan universal (Hadi, 2000). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa koefisien korelasi pearson product moment untuk melihat hubungan antara belief in just world dengan perilaku menolong. Menurut Hadi (2000) korelasi Pearson Product Moment dipakai untuk melukiskan hubungan antara dua gejala dengan skala interval. Koefisien korelasi yang diperoleh bergerak dari -1 hingga +1. Bila koefisien korelasi bergerak dari 0 hingga +1 maka dinyatakan berkorelasi positif dan jika korelasi bergerak dari 0 hingga -1 maka dinyatakan berkorelasi negatif. Sebelum dilakukan analisis korelasi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi pada metode korelasional yaitu uji normalitas.
(41)
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi variabel bebas dan variabel tergantung telah menyebar secara normal (Field, 2009). Penelitian ini melakukan uji normalitas dengan menggunakan analisa dari nilai skewness dan
kurtosis. Syarat data dapat dikatakan normal apabila nilai skewness dan kurtosis
merentang antara -1 sampai +1 (Field, 2009). Data ini dapat diperoleh dengan bantuan program SPSS Versi 18.0 for Windows.
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini memiliki prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya yang terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan.
1. Tahap Persiapan
Persiapan penelitian dilakukan peneliti dengan: a. Pembuatan alat ukur
Pada tahapan ini yang dilakukan peneliti adalah membuat alat ukur. Penelitian ini menggunakan dua skala yang disusun oleh peneliti. Skala yang pertama yaitu skala perilaku menolong yang disusun berdasarkan teori aspek-aspek perilaku menolong yang dikemukakan oleh Wrightsman & Deaux, 1981. Skala yang kedua yaitu skala belief in just world yang disusun berdasarkan teori
belief in just world dari (Montada & Lerner, 1998). Penyusunan skala ini didahului dengan membuat blue print yang kemudian dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem pernyataan yang jumlah aitemnya
(42)
masing-masing 14 aitem dan 8 aitem, yang dibentuk seperti sebuah buku untuk memudahkan subjek penelitian memberikan jawabannya.
b. Uji coba alat ukur
Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 11 November 2014 , yang melibatkan 60 subjek di fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
c. Revisi alat ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, peneliti menguji daya beda aitem, dan reliabilitas dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS version 18.0 for Windows. Setelah diketahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi, kemudian peneliti menyusun aitem-aitem tersebut ke dalam alat ukur yang digunakan untuk mengambil data penelitian. Skala dibuat dalam bentuk buku dari kertas berukuran A4 yang dibagi dua dengan huruf Times New Roman berukuran 16. Total aitem kedua skala yang awalnya 22 menjadi 18 aitem.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah dilakukan uji coba dan revisi, maka dilaksanakan penelitian. Sebelum menyebarkan skala, peneliti mencari subjek penelitian yang sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Pengambilan data penelitian dilakukan di fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dengan melibatkan sebanyak 60 orang subjek.
(43)
3. Tahap Pengolahan
Setelah diperoleh data dari belief in just world dan perilaku menolong pengemis, maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisa menggunakan program SPSS for windows 18.0 version.
(44)
Peneliti akan memulai dengan memberikan gambaran umum partisipan penelitian dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi data penelitian dan hasil utama penelitian.
A. Analisa Data
1. Gambaran Umum Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini merupakan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Partisipan berada pada rentang usia dari 18 sampai dengan 23 tahun (M =20,30; SD = 1,15). Rincian partisipan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 7. Sedangkan rincian berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 7. Gambaran Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 15 25
Perempuan 45 75
Total 60 100
Tabel 8. Gambaran Partisipan Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase (%)
18 tahun 2 3,3
19 tahun 10 16,7
20 tahun 29 48,3
21 tahun 10 16,7
22 tahun 5 8,3
23 tahun 4 6,7
(45)
2.Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua variabel terdistribusi secara normal. Normalitas data kami lihat dengan melihat skewness dan kurtosis distribusi data variabel-variabel penelitian. Menurut Field (2009) data dapat dikatakan normal apabila skewness dan kurtosis
merentang antara -1 sampai +1. Hasil menunjukkan bahwa data variabel perilaku menolong (Skewness = 0,09; Kurtosis = 0,55) dan variabel belief in just world
(Skewness = -0,38; Kurtosis = 0,20) terdistribusi secara normal. Dengan demikian, asumsi normalitas terpenuhi.
3. Hasil Utama Penelitian
Berikut ini akan dijabarkan tentang hasil perhitungan dan pengujian korelasi dengan menggunakan teknik Pearson Product Moment dengan bantuan
SPSS version 18.0 for windows. Dalam penelitian ini kami berhipotesis bahwa orang yang memiliki belief in just world yang tinggi akan lebih mungkin untuk menolong pengemis. Diperoleh hasil r = 0,309; p = 0,016, yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara belief in just world dengan perilaku menolong pengemis. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, belief in just world
dapat berkorelasi positif dengan perilaku menolong pengemis.
B. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dilampirkan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan data di
(46)
lapangan maka diperoleh nilai statistik dari variabel belief in just world dan perilaku menolong dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Nilai Statistik Variabel Belief In Just World Dan Perilaku Menolong
Nilai Belief in Just World
Perilaku Menolong
Mean 25,28 24,75
Std. deviasi 3,237 4,845
Median 25,00 25,00
Maximum 16 13
Minimun 31 39
C. Kategorisasi Data Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dikelompokkan pada kriteria pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa skor partisipan penelitian terdistribusi secara normal (Azwar, 2010). Kriteria pada penelitian ini terbagi atas dua kategori yaitu „tinggi‟ dan „rendah‟ untuk variabel belief in just world dan
kategori „sering‟ dan „jarang‟ untuk variabel perilaku menolong. Kategori
diperoleh berdasarkan nilai median dari variabel belief in just world dan perilaku menolong dapat dilihat pada tabel 9.
a. Kategorisasi Belief in Just World
Kategorisasi skor belief in just world dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 10. Kategorisasi Skor Belief in Just World
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)
Belief in Just World
X <24,99 Rendah 27 45
X ≥ 25,00 Tinggi 33 55
(47)
b. Kategorisasi Perilaku Menolong
Kategorisasi skor perilaku menolong dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 11. Kategorisasi Skor Perilaku Menolong
D. Pembahasan
Di dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang hubungan belief in just world dengan perilaku menolong. Secara spesifik, kami memeriksa kaitan antara tingkat belief in just world yang dimiliki oleh individu dengan perilakunya memberikan sumbangan kepada pengemis jalanan. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, semakin tinggi belief in just world yang dimiliki oleh individu, maka akan semakin tinggi keinginan individu untuk berperilaku menolong.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan antara belief in just world dengan perilaku menolong pengemis. Belief in just world yang dimiliki oleh individu akan mendorongnya untuk berperilaku menolong karena membantu seseorang yang membutuhkan merupakan hal yang benar untuk dilakukan dan orang yang membantu benar-benar akan mendapatkan keuntungan dari perbuatan baiknya. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Baron & Byrne (2000),
belief in just world merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menolong.
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)
Perilaku menolong
X < 24,99 Jarang 28 46,67
X ≥ 25,00 Sering 32 53,33
(48)
Tetapi hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya. Zick Rubin dari Harvard University dan Letitia Anne Peplau dari UCLA (1975), pada penelitiannya menemukan bahwa orang yang memiliki belief in just world yang tinggi cenderung lebih religius, cenderung lebih otoriter dalam kehidupan sehari-hari, memiliki pemikiran yang konservatif, cenderung masih mendukung nilai-nilai tradisional, mengagumi tokoh-tokoh pemimpin politik danlembaga sosial, memiliki sikap negatif terhadap orang yang kurang mampu, khususnya para pengemis dan untuk tingkat yang lebih rendah cenderung kurang merasa untuk ikut serta dalam perubahan masyarakat. Bertolak belakang dengan penelitian tersebut, penelitian ini justru menunjukkan bahwa individu yang memiliki belief in just world yang tinggi dapat meningkatkan perilaku menolong pengemis. Sesuai dengan hasil dari penelitian ini secara umum, partisipan dalam penelitian ini memiliki tingkat belief in just world yang tinggi terhadap perilaku menolong pengemis (M= 25,28; SD= 3,237).
Terjadinya perbedaan antara hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini dilakukan pada tempat yang berbeda dan budaya yang berbeda. Dimana penelitian terdahulu dilakukan pada orang-orang barat sementara kita di Indonesia merupakan negara pada budaya kolektif yang memiliki interaksi sosial kepada orang lain yang tinggi. Ini terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan (Hofstede, 1994) bahwa masyarakat Indonesia memiliki tingkat kolektivisme yang tinggi dibandingkan negara lainnya. Indonesia yang biasa disebut bangsa timur juga dikenal memiliki sifat yang ramah, saling bergotong-royong, mudah bersosialisasi serta memiliki sikap peduli terhadap
(49)
lingkungan sekitar sedangkan orang-orang bangsa barat cenderung lebih bersifat individualism ataupun independent (Matsumoto, 2008). Individualism merupakan hubungan antara seseorang yang tidak saling bergantung satu sama lain hanya mengharapkan mampu menjaga diri sendiri dan keluarga dekat saja (Hofstede, 1994). Sehingga inilah salah-satu faktor pendukung yang menjadikan hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Selain itu dalam setiap ajaran agama dimana kita harus saling tolong menolong, saling mengasihi (Salmadanis, 2012), Salah satunya dalam agama islam memandang bahwa perilaku menolong merupakan fitrah manusia yang dibawah sejak lahir. Seperti yang tertulis dalam Firman Allah Swt Surah Al-
Maidah ayat 2 yang artinya „ ...Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan ketakwaan dan janganlah tolong menolong dalam dosa dan pelanggaran”
dan disebutkan juga pada (QS 55 Ar- Rahmaan : 60) “ …Dan setiap kebaikan yang kita lakukan akan dibalas dengan kebaikan pula”. Artinya apa yang seorang
individu perbuat akan mendapatkan konsekuensinya dikemudian hari. Sesuai dalam belief in just world terdapat asumsi bahwa seseorang akan memperoleh apa yang sepatutnya ia peroleh, reward dan punishment akan diperoleh secara adil sesuai dengan perilaku, sifat dan karakter individu (Lerner, 1980). Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya hubungan positif antara belief in just world dengan perilaku menolong pengemis karena orang berpikir jika mereka berbuat baik maka akan mendatangkan kebaikan juga dkemudian hari.
Pada penelitian ini, ada beberapa yang menjadi kekurangan dimana penelitian ini hanya melihat, bagaimana kaitan belief in just world sebagai suatu
(50)
faktor psikologis yang membuat seorang individu memberikan sumbangan kepada pengemis ini hanya fokus kepada para pengemis, peneliti lebih lanjut disarankan bisa melihat bagaimana dengan perilaku menolong ini pada siapa saja, misalnya para relawan-relawan ataupun orang-orang yang suka menolong orang lain, pentingnya belief in just world ini nantinya dapat menjadi kekuatan kapan orang berpikir untuk kebaikan dirinya dan kapan orang berpikir apa yang ia dapatkan merupakan konsekuensi dari perlakuannya.
Hal lain yang menjadi kekurangan pada penelitian ini, hanya meneliti pada mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara saja, akan lebih baik untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel seperti masyarakat umum ataupun pada masyarakat asing yang tinggal di kota medan, sehingga dapat dilihat apakah ada perbedaan kondisi yang dialami, agar hasil penelitian dapat digunakan untuk generalisasi yang lebih luas. Selain itu, penelitian lebih lanjut kiranya juga dapat melakukan penelitian dengan metode penelitian yang lain misalnya; eksperimen dan lain-lainnya, agar dapat mengembangkan pengetahuan yang didapat dan dapat memperkaya hasil penelitian.
Adapun implikasi praktis dari penelitian ini yang dapat diusulkan kepada
stakeholders dalam menanggulangi masalah pengemis yaitu merubah pola berpikir para individu dengan cara menjadikan belief in just world kekuatan positif tanpa mengurangi perilaku menolongnya, karena dengan belief in just world orang dapat berpikir apa yang ia lakukan akan mendapatkan konsenkuensi dikemudian hari.Sehingga dengan begitu orang-orang dapat berpikir terlebih dahulu untuk memberikan pertolongan kepada pengemis yang benar-benar pantas
(51)
untuk ditolong dan dapat berpikir bagaimana menolong seseorang dengan cara yang tidak melanggar hukum peraturan pemerintah.
(52)
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Hipotesa diterima yang berarti adanya korelasi positif antara belief in just world dengan perilaku menolong. Semakin tinggi belief in just world yang dimiliki individu, semakin sering perilaku menolong pengemis yang dilakukan oleh individu tersebut.
2. Secara umum, para partisipan memiliki tingkat belief in just world yang
“tinggi” terhadap perilaku menolong pengemis (M= 25,28; SD= 3,237). Tingkat belief in just world yang tinggi artinya dimana individu yang memiliki belief in just world yang tinggi lebih cenderung bersedia untuk memberikan pertolongan kepada para pengemis.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran agar penelitian ini dapat berguna bagi studi lanjutan mengenai belief in just world dan perilaku menolong pengemis. Beberapa saran antara lain :
1. Saran Metodologis
a. Penelitian lebih lanjut perlu juga mempertimbangkan budaya dari populasi penelitian, termasuk dari negara lain yang tinggal di Indonesia.
(53)
b. Bagi calon peneliti yang tertarik melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan metode wawancara dan observasi, agar dapat memperkaya hasil penelitian.
2. Saran Praktis
a. Sebaiknya individu lebih terorganisir melalui insistusi dalam memberikan sumbangan kepada orang yang benar-benar membutuhkan dan memberikan kepada orang yang tepat, agar individu tetap membantu seseorang tetapi tidak dengan cara yang melanggar hukum peraturan pemerintah.
b. Untuk membantu stakeholder (Dinas sosial) dalam menanggulangi masalah pengemis, sebaiknya dapat merubah pola berpikir individu dengan cara menjadikan belief in just world kekuatan positif karena dengan belief in just world seorang individu dapat berpikir apa yang ia lakukan akan mendapatkan konsenkuensi dikemudian hari.
(54)
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas . Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. (2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2007). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar .
Baron, R. A., & Branscombe, N. R. (2012). Social Psychology (13th edition ed.). America: Pearson Education, Inc.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2000). Social psychology (9th ed.). Boston: Allyn & Bacon.
Baron, R. A., Byrne, D., & Branscombe, N. (2006). Social Psychology (11th ed.). Boston: Allyn & Bacon.
Dalbert, C., Lipkus, I. M., Sallay, H., & Goch, I. (2001). A Just and Unjust World Structure and Validity of Different World Beliefs Personality and Individual differences.
Dinsosnaker. (2013). Dinas Sosial Medan Tertibkan Gelandangan Dan Pengemis.
Medan: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Medan.
Field, A. (2009). Discovering Statistic Using SPSS (3th edition ed.). London: Sage Publication Ltd.
Garliah, L., Irmawati, Widiyanta, A., & dkk. (2008). Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi). Medan.
Hadi, S. (2000). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Hofstede, G. (1994). Cultures and Organizations : software of the mind. London: Harper-Collins.
Hogg, A., & Vaughan, G. (2002). Social Psychology (3rd ed.). London: Prentice Hall.
Juliandi, A., & Irfan. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
(55)
KBBI. (2012-2014). Emis. Retrieved Agustus 20, 2014, from Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): http://kbbi.web.id/emis.
Kristanti, E. Y. (2013, November 28). Para Pengemis `Tajir`: Flat Mewah, Duit Berlimpah, Ganteng. Retrieved Agustus 20, 2014, from Liputan 6: http://news.liputan6.com/read/758703/para-pengemis-tajir-flat-mewah-duit-berlimpah-ganteng
Leary, M. R., & Hoyle, R. H. (2009). Handbook of Individua Differences in Social Behavior. New York: Guilford Publications.
Lerner, M. J. (1980). The Belief in a Just World a fundamental Delusion (1st edition ed.). New York: Plenum Press.
Matsumoto, D., & Juang, L. (2008). Culture and Psychology (4th ed.). United State America: Thomson Wadsworth.
Montada, L., & Lerner, M. J. (1998). Responses to Victimizations and Belief in a Just World. New York: Plenum Press.
PP Nomor 31 Tahun 1980. (2012, Mei 29). Retrieved Agustus 20, 2014, from Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Pengadilan Negeri Jepara:
http://jdih.pn-jepara.go.id/index.php?option=com_remository&Itemid=9&func=startdo wn&id=165
Peraturan menteri sosial republic Indonesia nomor 08 tahun 2012 Tentang pedoman pendataan dan pengelolaan data penyandang masalah kesejahteraan sosial dan potensi dan sumber kesejahteraan sosial, (Berita negara republic Indonesia tahun 2012 nomor 567).
Rubin, Z., & Peplau, L. A. (1975). Who Believes in a Just World. Journal Social Issues, Volume 31, 65-89.
Safitri, K. (2009, september 09). Pengemis makin meresahkan di Medan.
Retrieved Agustus 20, 2014, from Waspada Online: http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id =51156&Itemid=66.
Salmadanis. (2012, Juli 27). Ramadan Membangun Akhlak Mulia Manusia.
Retrieved Maret 17, 2015, from Harian Haluan: http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=artic
le&id=16907;ramadan-membangun-akhlak-mulia-manusia&catid=11:opini&itemid=83
Solahuddin. (2007). KUHP dan KUHAP. Jakarta : Visimedia.
Suadi. (2014, Mei 13). Memberdayakan Gepeng dan Anak Jalanan. Retrieved
(56)
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/05/13/95168/memberd ayakan-gepeng-dan-anak-jalanan/#.VMh1do5x_do
Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wrightsman, L. S., & Deaux, K. (1981). Social Psychology in the 80s. California:
(57)
2 20 Tahun Laki-laki
3 20 Tahun Perempuan
4 22 Tahun Perempuan
5 22 Tahun Perempuan
6 22 Tahun Perempuan
7 23 Tahun Perempuan
8 22 Tahun Perempuan
9 20 Tahun Perempuan
10 21 Tahun Perempuan
11 21 Tahun Perempuan
12 19 Tahun Perempuan
13 19 Tahun Perempuan
14 21 Tahun Perempuan
15 20 Tahun Perempuan
16 20 Tahun Perempuan
17 21 Tahun Perempuan
18 21 Tahun Perempuan
19 21 Tahun Perempuan
20 21 Tahun Perempuan
21 23 Tahun Perempuan
22 20 Tahun Perempuan
23 20 Tahun Perempuan
(58)
28 20 Tahun Perempuan
29 20 Tahun Perempuan
30 20 Tahun Perempuan
31 19 Tahun Perempuan
32 20 Tahun Perempuan
33 20 Tahun Perempuan
34 20 Tahun Perempuan
35 20 Tahun Laki-laki
36 23 Tahun Laki-laki
37 20 Tahun Laki-laki
38 21 Tahun Laki-laki
39 20 Tahun Laki-laki
40 20 Tahun Laki-laki
41 20 Tahun Laki-laki
42 20 Tahun Laki-laki
43 20 Tahun Laki-laki
44 21 Tahun Laki-laki
45 19 Tahun Perempuan
46 19 Tahun Perempuan
47 18 Tahun Perempuan
48 18 Tahun Perempuan
49 19 Tahun Perempuan
(59)
54 19 Tahun Perempuan
55 19 Tahun Perempuan
56 19 Tahun Perempuan
57 19 Tahun Perempuan
58 21 Tahun Laki-laki
59 20 Tahun Laki-laki
(60)
SKALA PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
(61)
Universitas Sumatera Utara, saya membutuhkan sejumlah
data yang hanya akan saya peroleh dengan adanya kerja sama
dari Saudara/i dalam mengisi skala ini.
Saya mohon kesediaan meluangkan waktu sejenak
untuk mengisi skala ini. Skala ini terdiri dari 2 bagian yaitu
skala I dan skala II. Saya sangat mengharapkan Anda dapat
memberikan jawaban yang jujur, terbuka dan apa adanya,
bukan berdasarkan apa yang seharusnya.
Tidak ada jawaban yang dianggap salah dalam skala ini.
Semua
jawaban
dan
identitas
Anda
akan
dijaga
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian ini. Cara menjawab skala ini akan dijelaskan di
dalam petunjuk pengisian skala dan kemudian periksalah
kembali jawaban jangan sampai ada yang tidak diisi.
Bantuan Saudara dalam menjawab pernyataan skala ini
adalah bantuan yang sangat berarti dalam keberhasilan
penelitian ini. Akhirnya atas segala partisipasi dan ketulusan
dari jawaban yang telah Anda berikan, saya sangat
menghargai
dan
mengucapkan
terima
kasih
atas
kerjasamanya.
Hormat Saya,
(62)
Usia
: ... tahun
Angkatan
:
*
)coret yang tidak sesuai
SKALA I
PETUNJUK PENGISIAN
Baca dan pahami baik-baik setiap pertanyaan. Anda
diminta untuk memilih salah satu pilihan yang tersedia di
sebelah kanan pertanyaan berdasarkan keadaan diri Anda
sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban
yang sesuai dengan diri Anda. Alternatif jawaban yang
tersedia terdiri dari 4 pilihan, yaitu :
TP
: Bila Anda merasa itu
Tidak Pernah
Anda
lakukan.
JR
: Bila Anda merasa itu Jarang Anda lakukan.
SR
: Bila Anda merasa itu Sering Anda lakukan.
SL
: Bila Anda merasa itu Selalu Anda lakukan.
Contoh:
NO
PERNYATAAN
TP
JR
SR
SL
1.
Saya menolong para korban banjir
X
Jika Anda ingin mengganti jawaban Anda, coretlah
silang (X) pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang
kembali pada kolom jawaban yang Anda anggap paling
sesuai.
NO
PERNYATAAN
TP
JR
SR
SL
(63)
kemungkinan
anda
memberikan
bantuan kepada pengemis.
2.
Saya suka memberikan sumbangan
kepada pengemis dijalanan.
3.
Saya tidak mempedulikan jika ada
pengemis yang meminta-minta di
sekeliling saya.
4.
Saya memberikan sebagian harta saya
kepada pengemis yang membutuhkan.
5.
Memberikan bantuan kepada para
pengemis hanya membuang waktu
saya saja.
6.
Apabila dibandingkan dengan orang
lain saya lebih sering memberikan
bantuan kepada para pengemis.
7.
Ketika sedang berjalan ada pengemis
yang meminta-minta maka saya tidak
akan memperdulikan karena hanya
menghambat aktivitas saya.
8.
Ketika melihat pengemis (missal : di
jalanan, restoran) saya akan
bersiap-siap memberikan uang kepadanya.
9.
Saya rela mengorbankan waktu saya
untuk menolong para pengemis yang
membutuhkan bantuan.
10.
Saya menolak untuk memberikan uang
kepada pengemis saat ia menghampiri
saya.
(64)
Didalam skala ini terdapat sejumlah pernyataan. Baca
dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk
memilih salah satu pilihan yang tersedia di sebelah kanan
pernyataan
berdasarkan
keadaan
diri
Anda
yang
sesungguhnya. Berilah tanda
(X)
pada pernyataan yang
sesuai dengan diri Anda. Alternatif jawaban yang tersedia
terdiri dari 4 pilihan, yaitu :
STS : Bila Anda merasa Sangat Tidak Sesuai dengan
pernyataan.
TS : Bila Anda merasa Tidak Sesuai dengan
pernyataan.
S
: Bila Anda merasa Sesuai dengan pernyataan.
SS
: Bila Anda merasa Sangat Sesuai dengan
pernyataan.
Contoh :
NO
PERNYATAAN
STS
TS
S
SS
1.
Saya merasa hal-hal yang saya lakukan
pantas mendapat pujian dari orang lain.
X
Jika Anda ingin mengganti jawaban Anda, coretlah
silang (X) pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang
kembali pada kolom jawaban yang Anda anggap paling
sesuai.
NO
PERNYATAAN
STS
TS
S
SS
1.
Saya merasa hal-hal yang saya lakukan
pantas mendapat pujian dari orang lain.
X
(65)
1.
dibalas
dengan
hal
yang
baik.
Sedangkan
orang
yang
berbuat
keburukan suatu saat nanti akan di
balas dengan hal-hal yang buruk pula.
2.
Saya percaya bahwa setiap orang-orang
akan memperoleh apa yang menjadi
haknya.
3.
Dunia ini merupakan sebuah tempat
yang adil.
4.
Saya yakin bahwa apa yang saya
perbuat hari ini akan dibalas di
kemudian hari.
5.
Apabila saya menolong orang lain,
suatu saat nanti saya akan mendapatkan
pertolongan kembali, mungkin bukan
dari orang yang saya tolong, mungkin
bahkan dari orang yang saya tidak
kenal.
6.
Orang-orang baik tidak selamanya
selalu dibalas dengan kebaikan juga.
7.
Apabila menginginkan kebaikan, maka
kita harus berbuat baik.
8.
Segala perbuatan-perbuatan yang kita
lakukan
didunia
ini
akan
ada
konsekuensinya.
Periksalah kembali jawaban Anda jangan sampai ada
yang terlewatkan
Terima Kasih
(66)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.871 10
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
AITEM1 22.4833 18.898 .634 .641 .855
AITEM2 22.6333 18.779 .773 .748 .846
AITEM3 21.8167 18.695 .697 .660 .850
AITEM4 22.7667 19.097 .585 .421 .859
AITEM5 21.5167 19.983 .461 .344 .869
AITEM6 22.5833 18.925 .648 .532 .854
AITEM7 21.6167 21.800 .238 .118 .882
AITEM8 22.6167 18.003 .806 .764 .841
AITEM9 22.6000 20.041 .484 .446 .867
(67)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.780 8
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
AITEM1 21.8333 8.107 .596 .457 .738
AITEM2 21.9833 8.593 .443 .450 .762
AITEM3 22.5667 7.470 .496 .330 .758
AITEM4 21.9000 7.651 .723 .548 .716
AITEM5 21.8333 7.565 .738 .633 .713
AITEM6 23.0833 9.603 .085 .198 .823
AITEM7 22.0333 8.473 .471 .342 .758
(68)
Statistics
Perilaku Menolong
Belief in Just World
N Valid 60 60
Missing 0 0
Mean 24.75 25.28
Std. Error of Mean .626 .418
Median 25.00 25.00
Mode 24a 24
Std. Deviation 4.845 3.237
Variance 23.479 10.478
Skewness .093 -.385
Std. Error of Skewness .309 .309
Kurtosis .553 .201
Std. Error of Kurtosis .608 .608
Range 26 15
Minimum 13 16
Maximum 39 31
Sum 1485 1517
(69)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 13 1 1.7 1.7 1.7
15 1 1.7 1.7 3.3
16 1 1.7 1.7 5.0
17 2 3.3 3.3 8.3
18 1 1.7 1.7 10.0
19 2 3.3 3.3 13.3
20 2 3.3 3.3 16.7
21 4 6.7 6.7 23.3
22 4 6.7 6.7 30.0
23 2 3.3 3.3 33.3
24 8 13.3 13.3 46.7
25 8 13.3 13.3 60.0
26 6 10.0 10.0 70.0
27 3 5.0 5.0 75.0
28 2 3.3 3.3 78.3
29 3 5.0 5.0 83.3
30 2 3.3 3.3 86.7
31 3 5.0 5.0 91.7
32 3 5.0 5.0 96.7
33 1 1.7 1.7 98.3
39 1 1.7 1.7 100.0
(70)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 16 1 1.7 1.7 1.7
17 1 1.7 1.7 3.3
20 1 1.7 1.7 5.0
21 1 1.7 1.7 6.7
22 7 11.7 11.7 18.3
23 7 11.7 11.7 30.0
24 9 15.0 15.0 45.0
25 6 10.0 10.0 55.0
26 3 5.0 5.0 60.0
27 8 13.3 13.3 73.3
28 3 5.0 5.0 78.3
29 8 13.3 13.3 91.7
30 3 5.0 5.0 96.7
31 2 3.3 3.3 100.0
(71)
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation
Perilaku Menolong 60 24.75 4.845
Belief in just world 60 25.28 3.237
Valid N (listwise) 60
Correlations
Perilaku Menolong
Belief in Just World Perilaku
Menolong
Pearson Correlation 1 .309*
Sig. (2-tailed) .016
N 60 60
Belief in Just World
Pearson Correlation .309* 1
Sig. (2-tailed) .016
N 60 60
(1)
LAMPIRAN 3: HASIL UJI RELIABILITAS 1. Uji Reliabilitas Perilaku menolong
SKALA PERILAKU MENOLONG
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.871 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
AITEM1 22.4833 18.898 .634 .641 .855
AITEM2 22.6333 18.779 .773 .748 .846
AITEM3 21.8167 18.695 .697 .660 .850
AITEM4 22.7667 19.097 .585 .421 .859
AITEM5 21.5167 19.983 .461 .344 .869
(2)
2. Uji Reliabilitas Belief in just woorld
SKALA BELIEF IN JUST WORLD
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.780 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
AITEM1 21.8333 8.107 .596 .457 .738
AITEM2 21.9833 8.593 .443 .450 .762
AITEM3 22.5667 7.470 .496 .330 .758
AITEM4 21.9000 7.651 .723 .548 .716
AITEM5 21.8333 7.565 .738 .633 .713
(3)
LAMPIRAN 4: UJI NORMALITAS
1. Normalitas Variabel Perilaku Menolong dan Belief in just world
Statistics
Perilaku Menolong
Belief in Just World
N Valid 60 60
Missing 0 0
Mean 24.75 25.28
Std. Error of Mean .626 .418
Median 25.00 25.00
Mode 24a 24
Std. Deviation 4.845 3.237
Variance 23.479 10.478
Skewness .093 -.385
Std. Error of Skewness .309 .309
Kurtosis .553 .201
Std. Error of Kurtosis .608 .608
Range 26 15
Minimum 13 16
Maximum 39 31
Sum 1485 1517
(4)
Frequency Table
Perilaku Menolong
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 13 1 1.7 1.7 1.7
15 1 1.7 1.7 3.3
16 1 1.7 1.7 5.0
17 2 3.3 3.3 8.3
18 1 1.7 1.7 10.0
19 2 3.3 3.3 13.3
20 2 3.3 3.3 16.7
21 4 6.7 6.7 23.3
22 4 6.7 6.7 30.0
23 2 3.3 3.3 33.3
24 8 13.3 13.3 46.7
25 8 13.3 13.3 60.0
26 6 10.0 10.0 70.0
27 3 5.0 5.0 75.0
28 2 3.3 3.3 78.3
29 3 5.0 5.0 83.3
30 2 3.3 3.3 86.7
31 3 5.0 5.0 91.7
32 3 5.0 5.0 96.7
33 1 1.7 1.7 98.3
39 1 1.7 1.7 100.0
(5)
Belief in Just World
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 16 1 1.7 1.7 1.7
17 1 1.7 1.7 3.3
20 1 1.7 1.7 5.0
21 1 1.7 1.7 6.7
22 7 11.7 11.7 18.3
23 7 11.7 11.7 30.0
24 9 15.0 15.0 45.0
25 6 10.0 10.0 55.0
26 3 5.0 5.0 60.0
27 8 13.3 13.3 73.3
28 3 5.0 5.0 78.3
29 8 13.3 13.3 91.7
30 3 5.0 5.0 96.7
31 2 3.3 3.3 100.0
(6)
LAMPIRAN 5: UJI KORELASIONAL VARIABEL BELIEF IN JUST
WORLD DENGAN PERILAKU MENOLONG
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation
Perilaku Menolong 60 24.75 4.845
Belief in just world 60 25.28 3.237
Valid N (listwise) 60
Correlations
Perilaku Menolong
Belief in Just World Perilaku
Menolong
Pearson Correlation 1 .309*
Sig. (2-tailed) .016
N 60 60
Belief in Just World
Pearson Correlation .309* 1
Sig. (2-tailed) .016
N 60 60