Penggunaan Lahan Bencana Alam

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penggunaan Lahan

Lahan ialah tempat atau wilayah dimana manusia beraktifitas, baik itu menambang bahan mentah yang kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih berguna maupun kegiatan membuang limbah hasil transformasi tersebut. Dengan demikian dapat diperoleh gambaran mengenai sistem lahan, dimana sistem lahan merupakan kumpulan informasi yang berisi karakteristik yang ada di suatu lahan Mather, 1986. Penggunaan lahan land use dan penutup lahan land cover adalah dua istilah yang seringkali diberi pengertian yang berbeda, padahal keduanya memiliki pengertian yang sama Subardiman, 1996. Menurut Lillesand Kiefer 1987, penggunaan lahan berhubungan dengan kegiatan manusia pada sebidang lahan, sedangkan penutup lahan lebih merupakan perwujudan fisik obyek-obyek yang menutupi lahan tanpa mempersoalkan kegiatan manusia terhadap obyek-obyek tersebut. Secara umum, penggunaan lahan dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar; yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan pertanian sendiri kemudian dibedakan atas tegalan, sawah, kebun, padang rumput, hutan, dan sebagainya yang dapat dilihat. Sedangkan penggunaan lahan bukan pertanian dibedakan atas pemukiman kota dan desa, industri, rekreasi, pertambangan dan sebagainya Arsyad, 2000. Potensi penggunaan lahan dapat dipengaruhi oleh jenis tanah, sumberdaya mineral, vegetasi, topografi, iklim dan lokasi Jackson dan Jackson, 1996. Perubahan penutupanpenggunaan lahan semakin meningkat dengan semakin melandainya lereng, semakin rendahnya elevasi dan semakin dekat dengan jalanaksesibilitas. Jalan lebih dominan mempengaruhi perubahan pemukiman dibandingkan faktor lain, sementara lereng dan elevasi lebih mempengaruhi perubahan penutupanpenggunaan lahan pertanian seperti tegalan, kebun campuran, sawah dan kebun teh Arifiyanto, 2005.

2.2. Bencana Alam

Letak geografi Indonesia yang membujur dari 94 o -141 o BT dan 6 o LU- 11 o LS merupakan negara kepulauan dengan tingkat kegempaan tinggi karena terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik yang bergerak satu sama lainnya Parwati et al., 2003. Di Indonesia terdapat tidak kurang dari 130 gunung api yang digolongkan sebagai gunung api aktif. Beberapa dampak bencana letusan gunung api adalah lahar hujan besar, aliran lava, awan panas dan bahan lepas bom, lapili, pasir dan debu. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa selain kondisi lahan seperti penutup lahan, topografi dan geomorfologi, curah hujan merupakan salah satu unsur iklim utama yang menentukan terjadinya bencana alam di Indonesia. Oleh sebab itu dalam inventarisasi Daerah Rawan Bencana Alam, faktor lahan, iklim harus dilibatkan secara bersamaan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa daerah yang rawan bencana alam pada umumnya adalah daerah dengan penutup lahan terbuka, permukiman, daerah marin, fluviomarin, topografi datar dan curah hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama Parwati et al., 2003. Gempa bumi merupakan gerakan permukaan bumi yang bila dirasakan memiliki getaran mulai dari agak bergetar hingga sangat bergetar yang mampu menggoncangkan bangunan dan menyebabkan rekahanretakan di permukaan bumi terbuka. Gempa bumi dapat terjadi akibat aktifitas volkanik gunung berapi maupun aktifitas tektonik berupa pergerakan tiba-tiba sepanjang patahansesar. Sesar yang biasa ditemukan umumnya berupa sesar normal ataupun sesar geser Strahler et al., 1979.

2.3. Sistem Informasi Geografi

Dokumen yang terkait

Determinasi Tingkat Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Studi Sebaran Data Titik Panas dan Bentuk Penggunaan Lahan Dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu

1 35 110

Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) Dalam Penentuan Tlpe Penggunaan Lahan Alternatlf Pada Lahan Terdegradasi/Berpotensi Terdegradasi

0 9 130

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN WILAYAH PESISIR KOTA BENGKULU MELALUI PERANCANGAN MODEL SPASIAL DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

0 2 11

PEMENFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN LANGKAT.

1 15 24

ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN Analisis Spasial Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Permukiman Di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun 2004-2011.

0 2 13

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PENGGUNAAN LAHAN AKIBAT BANJIR LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI Analisis Tingkat Kerusakan Penggunaan Lahan Akibat Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunungapi Merapi Tahun 2010 Di Sub Das Kali Putih.

0 0 13

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI PJ DAN SIG DI PESISIR KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Dengan Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Pesisir Kecamatan

0 0 18

ANALISIS PERCEPATAN TANAH TERHADAP KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA DI PADANG PANJANG (STUDI KASUS GEMPA 6 MARET 2007).

0 0 9

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) UNTUK PEMETAAN DAN KLASIFIKASI TANAH PADA TANAH VULKANIS KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN.

0 0 6

KERUSAKAN AKIBAT GEMPA DAN METODE PERBAIKAN ELEMEN STRUKTUR PASCA GEMPA

0 2 9