Kondisi Perekonomian Nasional Kondisi Ekonomi Daerah

Lampiran RKPD kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Bab III_ H alaman 58 .

BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN PENDANAAN

3.1. Kondisi Ekonomi Daerah

Kondisi ekonomi makro daerah mempunyai peranan penting dalam mendukung laju pembangunan ekonomi. Keberhasilan pembangunan ekonomi banyak ditentukan oleh berbagai faktor seperti laju inflasi, pertumbuhan ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Kondisi ekonomi daerah Kabupaten Ponorogo dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami fluktuasi seiring dengan terjadinya perubahan kondisi sosial politik baik secara nasional maupun regional. Adanya pemilihan anggota DPR, DPRD, pemilihan Presiden, pemilihan kepala daerah, timbulnya berbagai bencana di tanah air mulai gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, gunung meletus dan masih adanya terorisme serta gangguan keamanan dan ketertiban berdampak terhadap perekonomian nasional maupun perekonomian daerah.

3.1.1. Kondisi Perekonomian Nasional

Kondisi perekonomian nasional selama kurun waktu tahun 2011, cukup kondusif, hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mampu tumbuh sebesar 6,60 yang naik 0,50 dari tahun sebelumnya yang hanya mampu tumbuh sebesar 6,10. Hal demikian tidak bisa lebih dari kondisi secara Nasional Tahun 2010 akan menjadi tahun spesial bagi Indonesia menyambut berlakunya ASEAN-China Free Trade Area ACFTA yang diberlakukan mulai Januari tahun 2010. Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen dibanding tahun 2009. Nilai Produk Domestik Bruto PDB atas dasar harga konstan pada tahun 2010 mencapai Rp2.310,7 triliun, sedangkan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp2.177,7 triliun dan Rp2.082,5 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2010 naik sebesar Rp819,0 triliun, yaitu dari Rp5.603,9 triliun pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp6.422,9 triliun pada tahun 2010. Selama tahun 2010, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 13,5 persen, diikuti oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,7 persen, Sektor Konstruksi 7,0 persen, Sektor Jasa-jasa 6,0 persen, Sektor Lampiran RKPD kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Bab III_ H alaman 59 . Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5,7 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 5,3 persen, Sektor Industri Pengolahan 4,5 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 3,5 persen, dan Sektor Pertanian 2,9 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2010 mencapai 6,6 persen yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB secara keseluruhan yang besarnya 6,1 persen. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang mengalami pertumbuhan sebesar 8,7 persen memberikan sumbangan terhadap sumber pertumbuhan terbesar terhadap total pertumbuhan PDB yaitu sebesar 1,5 persen. Selanjutnya diikuti oleh Sektor Pengangkutan dan Komunikasi dan Sektor Industri Pengolahan yang memberikan peranan masing-masing sebesar 1,2 persen. Perekonomian Indonesia pada Triwulan I-2011 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya q-to-q, yang digambarkan oleh PDB atas dasar harga konstan 2000, mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen. Peningkatan tersebut terjadi pada Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 18,1 persen dan Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 2,7 persen. Sektor- sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Konstruksi minus 3,6 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian minus 2,0 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih minus 1,9 persen, Sektor Industri Pengolahan minus 1,2 persen, Sektor Jasa-jasa minus 0,4 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran minus 0,2 persen, dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi minus 0,1 persen. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan pada Triwulan I-2011 meningkat tajam 18,1 persen terhadap Triwulan IV-2010, sebagai refleksi dari mulai adanya musim panen tanaman padi, dengan kenaikan Subsektor Tanaman Bahan Makanan sebesar 53,6 persen. Subsektor Pertanian lainnya mengalami penurunan masing-masing sebesar minus 19,9 persen untuk Subsektor Tanaman Perkebunan, minus 17,7 persen untuk Subsektor Kehutanan, minus 3,0 persen Subsektor Peternakan dan Hasilhasilnya, dan minus 1,3 persen untuk Subsektor Perikanan. Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan q-to-q tumbuh sebesar 2,7 persen. Peningkatan di Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tersebut terutama ditunjang oleh Subsektor Bank yang tumbuh sebesar 4,6 persen. PDB Triwulan I bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya mencerminkan pertumbuhan PDB selama satu tahun pada Triwulan I y-on-y. PDB triwulan I-2011 dibandingkan dengan Triwulan I-2010 Lampiran RKPD kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Bab III_ H alaman 60 . meningkat sebesar 6,5 persen, terjadi pada semua sektor. Peringkat terbesar adalah Sektor Pengangkutan dan Komunikasi meningkat sebesar 13,8 persen, diikuti Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 7,9 persen, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 7,3 persen, Sektor Jasajasa 7,0 persen, Sektor Industri Pengolahan 5,0 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 4,6 persen, Sektor Konstruksi 5,3 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 4,2 persen, dan Sektor PertanianPeternakan, Kehutanan dan Perikanan 3,4 persen. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tumbuh sebesar 7,9 persen merupakan sektor yang memberikan sumber pertumbuhan terbesar y-on-y pada perekonomian Indonesia Triwulan I-2011 yaitu sebesar 1,3 persen. PDB Tanpa Migas secara berantai q-to-q Triwulan I-2011 dibandingkan Triwulan IV-2010 tumbuh sebesar 1,7 persen. Sementara bila Triwulan I-2011 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya y-on-y tumbuh sebesar 6,9 persen.

3.1.2. Perkembangan Ekonomi Makro Jawa Timur