Perkembangan Ekonomi Makro Jawa Timur

Lampiran RKPD kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Bab III_ H alaman 60 . meningkat sebesar 6,5 persen, terjadi pada semua sektor. Peringkat terbesar adalah Sektor Pengangkutan dan Komunikasi meningkat sebesar 13,8 persen, diikuti Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 7,9 persen, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 7,3 persen, Sektor Jasajasa 7,0 persen, Sektor Industri Pengolahan 5,0 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 4,6 persen, Sektor Konstruksi 5,3 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 4,2 persen, dan Sektor PertanianPeternakan, Kehutanan dan Perikanan 3,4 persen. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tumbuh sebesar 7,9 persen merupakan sektor yang memberikan sumber pertumbuhan terbesar y-on-y pada perekonomian Indonesia Triwulan I-2011 yaitu sebesar 1,3 persen. PDB Tanpa Migas secara berantai q-to-q Triwulan I-2011 dibandingkan Triwulan IV-2010 tumbuh sebesar 1,7 persen. Sementara bila Triwulan I-2011 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya y-on-y tumbuh sebesar 6,9 persen.

3.1.2. Perkembangan Ekonomi Makro Jawa Timur

Secara komulatif pertumbuhan ekonomi Jawa timur mulai Januari- desember 2011 mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan dan mampu melampaui target dan pertumbuhan ekonomi nasional. Perekonomian Jawa Timur mampu tumbuh sebesar 7,22 naik sebesar 0,55 dari tahun 2010 yang mampu tumbuh sebesar 6,67. Pertumbuhan perekonomian di Jawa timur yang cukup besar ini tidak bisa lepas dari pertumbuhan sebelumnya yang secara kumulatif Januari – Desember tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur c- to-c dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009 mencapai 6,67 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 10,67 persen, selain tumbuh tinggi, ternyata sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi penyumbang sumber pertumbuhan tertinggi, mencapai 3,19 persen hampir separuh total pertumbuhan ekonomi cto-c. Sektor berikutnya yang juga mengalami pertumbuhan tinggi adalah sektor angkutan dan komunikasi, sektor pertambangan dan penggalian, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor konstruksi dan sektor listrik, gas dan air bersih, yang masing-masing tumbuh sebesar 10,07 persen, 9,18 persen, 7,27 persen, 6,64 persen dan 6,43 persen, dengan kontribusinya terhadap pertumbuhan selama Lampiran RKPD kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Bab III_ H alaman 61 . Januari – Desember tahun 2010 masing-masing sebesar 0,72 persen, 0,20 persen, 0,39 persen, 0,21 persen dan 0,09 persen. Sementara sektor industri pengolahan dan sektor pertanian walau hanya mampu tumbuh sebesar 4,35 persen dan 2,13 persen, tetapi keduanya memberikan sumbangan yang besar yakni 1,13 persen dan 0,33 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa tiga sektor ekonomi utama Jawa Timur masih dimotori oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan dan sektor pertanian, meskipun pada tahun 2010 ini sektor pengangkutan dan komunikasi sumber pertumbuhannya cukup tinggi mencapai 0,72 persen . Perkembangan ekonomi Jawa Timur triwulan IV tahun 2010 dibanding triwulan sebelumnya memperlihatkan pertumbuhan yang baik di hampir semua sektor, walaupun pertumbuhan di sektor pertanian mengalami kontraksi akibat pola musiman dan kondisi iklim yang kurang bersahabat. Beberapa fenomena ekonomi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur antara lain kondisi ekonomi global yang terus membaik, ekonomi domestik nasional cukup stabil, serta keberangkatan Jemaah Haji, Perayaan Lebaran Idul Adha, Natal dan Tahun Baru 2011, disamping penyerapan anggaran akhir tahun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan seluruh Pemerintah KabupatenKota se-Jawa Timur serta pembangunan beberapa infrastruktur jalan tol dan bangunan rumah layak huni untuk fakir miskin. Dengan kondisi perkembangan global dan domestik yang mendukung tersebut membuat kinerja perekonomian Jawa Timur pada triwulan IV tahun 2010 baik secara y-on-y maupun c-to-c tumbuh tinggi, masing-masing sebesar 7,16 persen dan 6,67 persen. Motor penggerak pertumbuhan ekonomi y-on-y umumnya didominasi oleh sektor non tradable goods, seperti sektor pengangkutan dan komunikasi; sector perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, yang masing-masing tumbuh sebesar 11,16 persen, 9,74 persen dan 9,00 persen. Disamping tumbuh tinggi, ketiga sektor ini juga memberikan kontribusi yang tinggi terhadap PDRB Jawa Timur, dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran berkontribusi sebesar 3,04 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 0,84 persen, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 0,50 persen. Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sebagian besar didorong oleh perdagangan barang-barang konsumsi baik Lampiran RKPD kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Bab III_ H alaman 62 . makanan maupun non makanan, dan restoran, sementara pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi sebagian besar didorong oleh subsektor komunikasi dan subsektor angkutan rel, dan pertumbuhan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan terutama karena subsektor perbankan cukup berhasil dalam menjalankan fungsi intermediarisnya. Meskipun sektor non tradable goods tumbuh cukup baik, tetapi sektor lain khususnya sektor tradable goods juga mengalami pertumbuhan dengan cukup tinggi seperti sektor industri pengolahan sebesar 5,93 persen dengan kontribusi pertumbuhan sebesar 1,58 persen; sektor pertambangan dan penggalian 9,25 persen dengan sumber pertumbuhan 0,22 persen. Sektor pertanian tumbuh sebesar 1,50 persen dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,19 persen. Sektor lain juga tumbuh pada tingkat yang relatif tinggi seperti sektor listrik, gas dan air bersih 8,31 persen dengan sumber pertumbuhan 0,11 persen. Sektor konstruksi tumbuh 8,80 persen dengan sumber pertumbuhan 0,29 persen, dan sektor jasa-jasa sebesar 4,08 persen dengan sumber pertumbuhan 0,39 persen. Perkembangan ekonomi Jawa Timur secara q- to-q juga dimotori oleh sektor sektor non tradable goods, sementara sektor pertanian karena pola musiman dan perubahan iklim yang kurang bersahabat membuat pertumbuhannya negatif sebesar 19,37 persen terutama subsektor tanaman bahan makanan, perkebunan, kehutanan dan perikanan, sementara subsektor peternakan tumbuh positif karena penggemukan berat ternak cukup berhasil dalam menyambut perayaan Lebaran Idul Adha. Sektor-sektor non tradable goods sangat dominan pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur q-to-q. Hal ini diduga karena fenomena ekonomi yang telah disebutkan di atas sehingga membuat perkembangan yang cukup nyata di dalam roda ekonomi Jawa Timur, seperti sektor konstruksi tumbuh 3,47 persen dengan sumber pertumbuhan 0,11 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 2,12 persen dengan sumber pertumbuhan 0,66 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 3,42 persen dengan sumber pertumbuhan 0,26 persen; sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan tumbuh 3,35 persen dengan sumber pertumbuhan 0,18 persen; dan sektor jasa-jasa tumbuh 3,32 persen dengan sumber pertumbuhan 0,30 persen. Lampiran RKPD kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Bab III_ H alaman 63 .

3.1.3. Perkembangan Perekonomian Eks Karisedenan Madiun