Penyebab Pergaulan Bebas Pergaulan Yang Benar

Pendidikan Agama Buddha 245 terkendali dengan baik, tidak tergoda oleh kesenangan indera disebut sebagai orang suci oleh para bijaksana Muni Sutta.

2. Penyebab Pergaulan Bebas

Secara pokok faktor yang menyebabkan seorang remaja terjerumus dalam pergaulan bebas adalah karena faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri. Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting karena berhubungan dengan perasaan, sikap dan pikiran dari remaja itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar dirinya. Dalam kaitan ini faktor yang dimaksud antara lain ialah pola asuh dari keluargaorang tua. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga atau orang tuanya sendiri menyebabkan seorang remaja mencari perhatian lain yang terkadang malah menjerumuskannya kedalam seks bebas.

3. Pergaulan Yang Benar

Pergaulan yang benar berarti menghindari sahabat palsu dan bergaul dengan sahabat sejati. Menghindari sahabat palsu atau tidak baik berarti tidak melakukan pergaulan bebas. Ajaran Buddha menunjukkan kepada kita mengenai pergaulan tidak baik dengan menjauhi sahabat palsu. Buddha Ayo Mengekplorasikan Carilah sumber data berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan atau hasil identiikasi tentang pergaulan bebas yang seharusnya kita hindari Ayo Mengasosiasikan Diskusikan dengan teman-temanmu untuk menganalisis data tentang pergaulan bebas. Coba Kamu kaitkan perbuatan tersebut dengan Hukum Sebab Akibat yang diajarkan oleh Buddha 246 Kelas XII Semester 1 bersabda, “Beberapa teman hanyalah kawan minum. Beberapa dari mereka adalah orang yang di hadapanmu akan mengatakan, ‘sahabat baik, sahabat baik’. Akan tetapi, seseorang yang menyatakan dirinya sebagai kawanmu pada waktu dibutuhkan, maka dialah yang benar-benar layak dikatakan seorang sahabat.” Buddha membabarkan bahwa bersahabat dengan orang-orang jahat dapat menjadikan seseorang tergelincir. Jika bersahabat dan bergaul dengan orang-orang jahat, seperti: berjudi, minuman keras, keluyuran di waktu malam, baik di alam ini maupun di alam kehidupan selanjutnya, kehidupannya akan mengalami keruntuhan yang menyedihkan. Dalam Sigalovada Sutta, Buddha mengatakan bahwa terdapat empat macam sahabat atau Kalyanamitta. Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Sahabat yang menjadi penolong, sahabat pada waktu senang dan susah, ia yang menunjukkan apa yang engkau butuhkan, dan ia yang menaruh simpati untuk dirimu. Keempat macam sahabat ini harus dikenali orang bijaksana sebagai sahabat dan ia harus menyediakan waktunya, seperti seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri. Bila ia telah memperoleh sahabat yang demikian, menyambut dengan kata-kata yang ramah dan hati yang tulus, dan membimbing sahabat-sahabatnya dengan nasehat yang bijaksana, maka ia akan memperoleh kehormatan. Sedangkan sabahat yang selalu mencari sesuatu untuk diambil, sahabat yang ucapannya berbeda dengan perbuatannya, sahabat yang menjilat dan berusaha membuat kamu senang dengan yang demikian, sahabat yang bergembira dengan jalan-jalan yang jahat. Keempat sahabat ini merupakan teman yang tidak baik akalyanamitta. Akalyanamitta artinya teman atau kawan yang tidak baik atau jahat yang berkeinginan untuk menjerumuskan diri kita sehingga mengalami penderitaan dukkha. Demikianlah, setelah memahaminya, orang bijaksana akan menghindar jauh dari mereka seolah mereka jalan yang berbahaya dan menakutkan.

4. Akibat dari Pergaulan Bebas