Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

Pendidikan Agama Buddha 309

I. Langkah Pembelajaran Umum

1. Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran 2. Melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti yang mendorong peserta didik untuk mampu memahami materi pembelajaran. 3. Model dan strategi pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti yang digunakan guru dengan menyesuaikan buku teks pelajaran dan dapat ditambahkan oleh guru dengan model lain yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan yang sudah ditentukan. 4. Penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintiik setiap kompetensi yang dipelajari diupayakan dengan metode yang berbeda untuk memberikan pengalaman belajar peserta didik yang menyenangkan. 5. Guru mendorong terjadinya proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

J. Proses Pembelajaran

Pada bab ini guru diharapkan mampu menyiapkan diri dengan membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan topik pembelajaran. Agar peserta didik mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, seyogianya guru dapat menampilkan foto-foto, gambar, dan dokumentasi audiovisual ilm yang relevan. Adapun proses pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada pendahuluan ini merupakan kegiatan guru, antara lain: a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan; b. Guru memberikan salam, bersama peserta didik membacakan doagatha pembukaan pendidikan agama Buddha; mengajak peserta didik untuk melakukan duduk hening meditasi; mengadakan apersepsi pengalaman masalah-masalah dalam kehidupan manusia yang pernah dipelajari, didengar atau dialami peserta didik; c. Guru menyampaikan topik-topik materi pembelajaran; d. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik; dan 310 Kelas XII Semester 1 e. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti berisi kegiatan peserta secara utuh dengan pendekatan ilmiah, yaitu: a. Mengamati: Guru mengajak peserta didik mengamati melalui membaca materi pembelajaran dan mengamati gambar pada buku siswa, kemudian menyampaikan tanggapan, dan dilanjutkan membaca materi pembelajaran. b. Menanya: Guru mengkondisikan peserta didik untuk berani bertanya mengenai hal-hal yang dipelajari dan diamatinya untuk dibahas dalam diskusi. c . Mengeksploprasikan: Guru mengondisikan peserta didik untuk mengumpulkan data lanjutan kemudian peserta didik menganalisis data itu. d. Mengasosiasikan: • Guru mengajak peserta didik untuk mengasosiasikan topik pembelajaran yang dibahas dengan hl-hal lain yang terkait dengan topik tersebut. • Guru menginstruksikan peserta didik agar mereka memberikan contoh, missal tentang sebab dan akibat yang terkait dengan materi yang sedang dipelajarinya. e. Mengomunikasikan: Guru meminta peserta didik untuk menyajikan pengetahuan yang telah dipelajari dan dipahaminya di depan kelas. Pada langkah ini peserta didik menyampaikan hasil kerja secara lisan maupun tertulis misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi dan tanya jawab.

3. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup merupakan kegiatan guru bersama-sama peserta didik, dengan langkah-langkah: Pendidikan Agama Buddha 311 a. Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan releksi untuk mengevaluasi pembelajaran; b. Guru bersama peserta didik menyimpulkan poin-poin hasil pembelajaran; c. Guru bersama peserta didik memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; d. Guru bersama peserta didik melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; e. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya; dan f. Guru bersama peserta didik melakukan doa penutup. Pertemuan ke-1 ini membahas Pengertian dan Macam-Macam Korupsi Petunjuk Guru: Guru membimbing peserta didik untuk mempersiapkan batin dan jasmani sebelum mengikuti pembelajaran melalui aktivitas duduk hening atau meditasi ketenangan selama ± 5 menit. PENILAIAN SIKAP Penilaian yang sesuai pada kegiatan duduk hening ini adalah penilaian sikap dengan menggunakan rubrik pengamatan sebagai berikut: Pertemuan Ke – 1 3 x 45 menit Duduk Hening Duduklah dengan rileks, mata terpejam, perhatikan dan sadari nafas kamu, rasakan dalam hati: “Menyadari … nafas masuk” “Menyadari … nafas keluar“ “Menyadari … nafas masuk” “Menyadari … nafas keluar” 312 Kelas XII Semester 1 Pedoman Pengamatan Duduk Hening Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Materi Pokok : ………………….. No Aspek Pengamatan Skor 1 2 3 4 1. Mata terpejam 2. Wajah terlihat tenang 3. Badan rileks 4. Pikiran dapat terpusat atau konsentrasi 5. Sesuai waktu yang telah ditentukan Jumlah Skor Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda contrengv pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut: 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Petunjuk Penskoran: Skor menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Pendidikan Agama Buddha 313 Skor Perolehan x 4= Skor Akhir Skor Maksimal TAHUKAH KAMU Petunjuk Kegiatan Pembelajaran: Tahukan Kamu, merupakan kegiatan peserta didik membangun wawasan yang baru melalui kegiatan interpretasi terhadap problematika kehidupan manusia, dalam hal ini menyangkut masalah aborsi dan pergaulan bebas. Guru membagi kelompok dengan menyesuaikan jumlah peserta didik. Setiap peserta didik dalam kelompok melakukan aktivitas mengamati, menanya, menggali informasi dan mengasosiasi dengan teman dalam kelompok, serta menalar sesuai pengalamannya, kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. 1. Deskripsikan makna korupsi 2. Ada berapa macam korupsi? 3. Mengapa kita tidak boleh korupsi? 4. Apa akibatnya? 5. Bagaimana solusinya? AJARAN BUDDHA Petunjuk Guru: Pelajarilah materi tentang problematika kehidupan manusia sebaik- baiknya minimal sehari sebelum guru mengajar dan siapkan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. Buatlah media pembelajaran dua dimensi dengan menggunakan program power point untuk menjelaskan materi pembelajaran tersebut. Setelah guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran, selanjutnya meminta peserta didik untuk menyimak dengan membaca dalam hati mengenai materi yang sedang dipelajarinya. Peserta didik diberi waktu untuk bertanya apabila terdapat materi yang belum jelas atau belum dipahami 314 Kelas XII Semester 1 KORUPSI Korupsi dewasa ini bukanlah kasus yang asing lagi dalam negara kita. Banyak sekali kasus korupsi yang sering kita jumpai mulai dari badan eksekutif, legislatif, yudikatif dan berbagai kalangan masyarakat. Berbagai media massa maupun media elektronik sering kali membahas hal ini. Berbagai cara pemberantasan telah dilakukan dengan serius dan penanganan yang luar biasa pula agar tidak terjadi kasus korupsi yang berkepanjangan. Menyadari tindakan korupsi bukanlah semata-mata tanggung jawab pemerintah melainkan semua komponen bangsa berhak memberantas korupsi, sehingga perlunya juga pemberantasan melalui jalur agama. Korupsi saat ini sangat akrab di telinga kita. Berbagai media massa maupun media elektronik sering kali membahas hal ini. Jika ada pelaku korupsi yang ketahuan maka media langsung memberitakannya dan berita tentang topik itu lumayan sering. Para pemerhati beritapun tidak merasa kaget karena berita itu sudah tidak asing lagi. Bahkan bagi sebagian orang mungkin sudah merasa sangat bosan dengan berita tersebut. Korupsi secara spesiik tidak pernah disebut-sebut oleh Buddha, namun hal tersebut merupakan perbuatan mencuri. Korupsi adalah salah satu bentuk perampasan atas hak milik orang lain yang dapat merugikan orang lain, diri sendiri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Sumber: http:willyyandi.wordpress.comtagkorupsi-dalam-agama-buddha Gambar 8.1 Pendidikan Agama Buddha 315 Tindakan korupsi bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, tetapi semua komponen bangsa memiliki kesempatan untuk memberantas korupsi, termasuk upaya yang dilakukan melalui jalur agama. Menyadari bahwa korupsi sudah berkaitan dengan beberapa aspek kehidupan masyarakat. Dalam kaitan ini diperlukan pendekata lintas disiplin, lintas agama, dan lintas budaya. Salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih membelenggu masyarakat Indonesia adalah masalah korupsi. Permasalahan ini telah ada sejak lama dan telah berakar kuat pada masyarakat kita. Namun, bukan berarti kita hanya menutup mata terhadap masalah ini sebagai jalan keluarnya. Ayo mengamati dan bertanya Buatlah beberapa pertanyaan untuk membantu memahami teks yang kamu baca atau hasil pengamatan terhadap gambarperistiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan kita 1. ..............................................................................................................? 2. ..............................................................................................................? 3. ..............................................................................................................?

1. Pengertian Korupsi